Warung makan sudah jadi kebutuhan primer manusia perkotaan. Betapa tidak, sarapan, makan siang dan makan malam seringkali dinikmati di warung makan. Terutama buat yang belum berkeluarga alias masih jomblo sih. Hehehe. Makan di warung makan dianggap lebih praktis dibanding memasak sendiri.
Lazimnya memang warung makan ya buat manusia. Tapi ada satu warung makan unik dan agak nyeremin sih, namanya Warung Makanan Roh Halus. Warung ini berada di kawasan Wirobrajan, Jogja dan berada tepat di pinggir jalan. Buat kamu yang mau kasih makan roh halus, atau kamu merasa roh halus, apasih, coba deh main ke sana. Kayanya cuma di sini ada warung buat roh halus. Ngeri-ngeri sedap.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Perkenalkan, Warung Makanan Roh Halus di Jogja. Warung ini menjual keperluan untuk sesaji ke roh halus, yang dianggap sebagai makanan makhluk ghaib
Warung Makanan Roh Halus milik Bambang Siswanto ini berlokasi di Jalan RE. Martadinata No.7, Wirobrajan, Yogyakarta. Kira-kira siapa ya yang ‘jajan’ di warung ini? Apakah pocong, tuyul, kuntilanak atau genderuwo? Bukan, bukan nama-nama serem itu yang beli makan di sini. Pembelinya tetap manusia kok, bukan setan. Tak ada satupun makhluk tak kasat mata yang sedang membeli makan. Hanya saja, memang yang diperjualbelikan di sini adalah ‘makanan’ untuk roh halus atau makhluk ghaib.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Ada berbagai jenis menu makanan yang disajikan di warung itu. Bukan pecel, nasi rames atau indomie goreng, yang biasanya jadi andalan warung makan. Akan tetapi berupa bunga-bunga dan berbagai keperluan sesajen
Kalau roh halus kelaparan, ke mana mencari makanan? ”Roh halus itu juga butuh makan seperti manusia,” kata Bambang Siswanto (51), pemilik Warung Makanan Roh Halus di Wirobrajan, Yogyakarta seperti dikutip dari Okezone.
Banyak menu yang bisa kamu temui di sana. Sebagai contoh ada bunga sripah, bunga macan kerah, leson syarat-syarat keperluan ritual, dupa, kemenyan, segala macam minyak untuk ritual, dan segala macam ronce melati. Pada prinsipnya Bambang dan istrinya ini menjual bunga-bunga untuk ziarah maupun keperluan spiritual bagi orang-orang yang masih memegang adat Jawa yang bernuansa klenik dan mistis. Tak cuma masyarakat biasa yang membeli ‘makanan roh halus’ ini, abdi dalem Kraton pun sering ‘jajan’ di warung ini untuk membeli keperluan sesaji.
Saat hari biasa omzet warung ini berkisar antara 300-500 ratus ribu rupiah per hari. Tapi kalau bulan Ruwah maupun Lebaran omzetnya bisa meningkat hingga 5-6 juta dalam satu hari saja. Wow. Sebuah bisnis yang menggiurkan ya ternyata…
ADVERTISEMENTS
Meskipun dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama, namun Bambang tetap menjalankan usahanya dan memaknainya sebagai kearifan budaya…
“Saya Muslim, tapi kita juga percaya ada alam lain,” ujar Bambang, yang teguh memegang tradisi Jawa.
Meski tradisi ini dianggap sebagai tahayul dan lebih mengarah pada kemusyrikan, Bambang bergeming. Budaya dan tradisi seperti bukan harus dipertentangkan dengan agama. Karena meskipun menggunakan sesaji, tetap tujuannya ke titik yang sama. Di Jogja sebagai pusat kebudayaan Jawa, hal-hal berbau klenik dan mistis memang sangat kuat mengakar. Meskipun di era modern seperti sekarang mulai perlahan tergerus.
Buat kamu yang kelaparan melulu, bisa jadi warung makanmu yang salah. Harusnya kamu makan di sini kali ya? Hehehehe…