Indonesia tengah memasuki situasi yang darurat akibat penyebaran virus Corona. Total korban yang terpapar Covid-19 berjumlah 96 per hari Sabtu, 14 Maret 2020. Korban meninggal sudah 5 orang. WHO pun telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global. Jakarta pun jadi lokasi penyebaran virus yang cukup massif.
Langkah-langkah strategis pun segera dilakukan pemerintah DKI Jakarta Selain meliburkan sekolah, Pemprov DKI juga menutup 23 tempat wisata di Jakarta dan menghimbau warganya tinggal di rumah. Acara-acara yang bersifat kumpul-kumpul di keramaian pun dibatalkan. Hal ini agar penyebaran virus Corona ini bisa diminalisir.
Namun nyatanya, informasi sepenting ini ‘nggak sampai’ ke warga Jakarta. Hal ini terbukti dengan terjadinya kemacetan parah sepanjang 8 km menuju puncak karena wisata di Jakarta ditutup. Meski tiap akhir pekan selalu ramai, namun dalam kondisi seperti sekarang sebaiknya warga tahan diri dulu untuk bepergian.
ADVERTISEMENTS
Kemacetan di jalur Puncak terjadi sepanjang 8 km. Mobil-mobil tampak tak bergerak saking macetnya
Kemacetan parah terjadi ke arah Puncak Bogor karena 23 tempat wisata di Jakarta ditutup oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta. Tampak kepadatan sepanjang 8 km di jalur menuju Puncak. Diduga warga Jakarta mencari alternatif liburan ke Puncak. Hal ini terlihat dari kanal Youtube Berita Satu yang menampilkan reportase kemacetan jalur Puncak pada hari Sabtu, tanggal 14 Maret kemarin. Padahal tujuan ditutupnya wisata di Jakarta itu karena untuk mencegah penyebaran virus Corona yang bisa sangat menyebar di pusat keramaian. Sehingga menghilangkan pusat keramaian jadi salah satu prioritas pencegahan. Eh kok malah pada nyari tempat liburan alternatif sih?
ADVERTISEMENTS
Padahal tujuan penutupan tempat wisata di Jakarta untuk mencegah penyebaran virus Corona. Jadi sebaiknya tinggal di rumah dan jangan bepergian dahulu
Gubernur Anies Baswedan juga memberikan libur selama 2 minggu dan meminta orang-orang tinggal di rumah saja. Namun kenyataannya masih banyak pusat keramaian di ibukota dan sekitarnya, termasuk kemacetan sepanjang 8 km ke arah Puncak. Padahal bakal terjadi keramaian yang luar biasa di puncak, dan itu sangat berbahaya. Jika ada satu saja penderita Covid-19 di Puncak, bisa jadi ribuan orang terinfeksi dalam waktu singkat. Penularannya pun sangat mudah, cukup berjabat tangan, kontak dekat dengan penderita, lalu tidak sadar telah tertular.
Dikutip dari Vivanews, rombongan yang datang liburan ke Bogor terlihat meningkat hari Sabtu kemarin. Imbas dari ditutupnya tempat wisata di Jakarta.
“Kami kemarin menerima rombongan dari sekolah maupun dari masyarakat dan perusahaan lain untuk pemesanan tiket dalam jumlah skala banyak. Pengunjung menanyakan apakah Taman Safari buka? Mereka bilang karena Ancol dan lokasi wisata lain tutup, sehingga rombongan melimpah ke sini,” kata General Manager Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Emeraldo Paringkuan, Sabtu 14 Maret 2020.
ADVERTISEMENTS
Uniknya, Polres Bogor mengatakan bahwa tidak ada kemacetan berarti di jalur menuju Puncak. Jalur ke Puncak relatif lancar
Faktanya, Polres Bogor mengatakan bahwa video yang beredar adalah hoaks. Dikutip dari Kumparan, Kasatlantas Polres Bogor AKP Muh Fadli Amri membantah terjadi kemacetan panjang ke arah Puncak. Dia mengatakan video tersebut adalah hoaks. Fadli juga memastikan tak ada kepadatan arus lalu lintas menuju Puncak pada Minggu (15/4).
“Hoaks. Info tentang jalur Puncak diserbu karena banyak wisata akibat corona adalah tidak benar,” ujar Fadli.
Padahal video yang ditayangkan di kanal Youtube Berita Satu ini adalah kejadian di hari Sabtu kemarin, bukan Minggu (15/3). Video yang menjadi pembicaraan di media sosial merupakan kondisi lalu lintas pada Sabtu (14/3). Di hari yang sama memang ada kebakaran mobil yang terjadi di tanjakan Grand Hills puncak. Hal ini yang mungkin bikin kemacetan panjang, meski tak bisa dipungkiri banyak juga yang berlibur ke Puncak.
Sebaiknya untuk saat ini tahan diri untuk liburan. Meski sekolah diliburkan tapi jangan digunakan untuk jalan-jalan, main atau kumpul-kumpul ya. Tahan diri dan jaga dari kontak sosial untuk sementara waktu. Semoga wabah ini segera mereda.