Dalam beberapa tahun belakangan, Arab Saudi mengeluarkan banyak kebijakan yang cenderung liberal. Hal ini dilakukan karena menipisnya cadangan minyak di Arab Saudi sehingga perekonomian negara tersebut kian surut. Untuk itu berbagai kebijakan yang terkait ekonomi dan hiburan kini diluncurkan di negara Timur ini.
Jika bioskop selama ini dilarang, tahun 2018 lalu sudah dibuka kembali untuk umum, bahkan perempuan sekalipun. Selain itu perempuan juga diperbolehkan mengemudi. Acara konser dan opera pun dipertunjukkan di sana. Bukti kalau Arab Saudi kini lebih terbuka terhadap dunia luar.
ADVERTISEMENTS
Salah satu kebijakan yang cukup kontroversial adalah membuka visa turis buat wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Arab Saudi
Demi genjot pemasukan dari pariwisata, pada hari Jumat (27/9/2019) Arab Saudi meluncurkan visa turis untuk 49 negara. Tidak hanya itu, aturan berbusana untuk turis perempuan juga dilonggarkan. Hal ini sangat bersejarah bagi Arab Saudi karena selama ini negara tersebut tidak mengeluarkan visa turis untuk wisata. Orang asing hanya bisa masuk ke Arab Saudi jika keperluannya umroh dan haji. Selain itu ada pekerja asing dan juga pebisnis. Selain itu jangan harap bisa berkunjung ke Saudi.
ADVERTISEMENTS
Dengan adanya visa turis, wisatawan dari 49 negara bisa berkunjung ke Arab Saudi sebagai wisatawan. Selama ini tidak ada visa untuk wisatawan
Kini warga negara dari 49 negara termasuk warga negara-negara Eropa atau Amerika bisa datang ke Arab Saudi untuk berwisata ataupun berziarah baik dengan visa online ataupun visa on arrival. Selama ini negara tersebut tidak pernah menyediakan visa turis, jadi bisa dibilang ini adalah sejarah baru bagi Saudi.
Otoritas pariwisata tetap tegas bahwa Arab Saudi tidak akan mengizinkan alkohol, tetapi tidak ada batasan bagi turis wanita asing yang tidak ditemani dan tidak diwajibkan mengenakan abaya di tempat umum. Batasannya yang penting berpakaian yang sopan saja.
ADVERTISEMENTS
Target kunjungan ke Saudi adalah 100 juta per tahun pada tahun 2030. Program pariwisata ini diharapkan bisa menghasilkan 1 juta pekerjaan di sektor ini
Pemerintah Arab Saudi sedang berupaya untuk membuka diri bagi sektor pariwisata. Hal ini dinilai sangat penting bagi program reformasi ekonomi menyeluruh yang dilakukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Proses pembaharuan ini bertujuan untuk menurunkan fokus ekonomi Arab Saudi pada minyak. Di bawah rencana itu, Arab Saudi ingin meningkatkan jumlah kunjungan internasional dan domestik menjadi 100 juta per tahun pada 2030. Pemerintah Saudi juga menargetkan sebanyak 1 juta pekerjaan di sektor pariwisata tercipta.