Beberapa hari lalu, Narasi TV mewawancarai Presiden Jokowi tentang kebijakan menghadapi virus Corona. Jokowi mengatakan bahwa semua negara mengalami kesulitan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Terkesan seperti sebuah alasan yang normatif untuk sebuah kebijakan yang menyangkut hidup orang banyak. Namun apakah pernyataan tersebut benar?
Ternyata beberapa negara telah berhasil mengatasi penyebaran virus ini terus meluas. Sebut saja China yang telah berhasil melandaikan kurva hingga membuka lockdown Wuhan, New Zealand, Taipei, Korea Selatan. Mungkin masih ada celah untuk bilang, ‘ya mereka kan negara maju, dananya banyak.’ Tapi pendapat tersebut terbantahkan oleh sebuah negara yang secara ekonomi dan kondisi masyarakat tak jauh berbeda dari Indonesia, yakni Vietnam.
ADVERTISEMENTS
Setelah tidak ada kasus baru beberapa hari ke belakang, Vietnam memutuskan untuk mengakhiri social distancing per hari Kamis (23/4) kemarin
Kurva korban positif Covid-19 di Vietnam telah melandai sejak pekan lalu. Hal ini karena tidak adanya kasus baru Covid-19 selama 8 hari berturut-turut sejak 15 April 2020. Total kasus di Vietnam ‘hanya’ 268 korban positif dengan pasien yang sudah sembuh 225 orang. Hanya tinggal 43 kasus yang masih aktif hingga sekarang. Mengejutkannya adalah tiada positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sebuah prestasi yang luar biasa ketika negara-negara lain kewalahan dengan indeks kematian di antara 6-10 persen dari total kasus.
Dengan adanya fakta menggembirakan tersebut, kini pemerintah Vietnam telah mengakhiri kebijakan social distancing yang telah berjalan selama 22 hari di Vietnam. Tentu ini kabar positif dan menginspirasi, terutama bagi negara lain. Jika Vietnam bisa, tentu yang lain bisa juga.
ADVERTISEMENTS
Meski telah diakhiri, namun tidak semua daerah diberlakukan hal yang sama. Masih ada yang harus tetap social distancing
Kebijakan ini mulai berlaku sejak Kamis kemarin setelah diberlakukan social distancing sejak tanggal 1 April. Mulai kemarin bisnis pertokoan, dagang dan layanan non esensial di Hanoi dan Ho Chi Minh City diizinkan untuk buka kembali. Namun mereka masih harus mematuhi peraturan soal penghentian acara massal, dilarang membuat perkumpulan melebihi 20 orang di satu lokasi dan perkumpulan melebihi 10 orang di luar ruangan. Warga juga masih harus menjaga jarak minimum 2 meter satu sama lain di area-area publik. Meski begitu masih ada area zona merah di distrik Hanoi yang masih menjaga social distancing.
ADVERTISEMENTS
Apa kunci keberhasilan Vietnam?
Pemerintah Vietnam langsung mengintensifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi, manajemen kasus yang baik di fasilitas kesehatan, menyampaikan pesan komunikasi ke publik dengan sangat jelas, serta kolaborasi lintas sektor yang erat. Mereka sudah melakukan itu di bulan Januari, saat muncul kasus pertama dari warga China pada tanggal 23 Januari. Apa yang terjadi waktu itu di Indonesia? Ada wacana influencer wisata, ada yang bilang ini bisa ditangkal dengan nasi kucing, dan lain sebagainya.
Selain itu, tes corona sangat massif dengan test sebanyak 206,253 orang. Jauh lebih banyak dibanding Indonesia yang telah mengetes 59 ribu orang dengan jumlah penduduk yang jauh lebih banyak. Selain itu aparat militer sangat tegas dalam menjaga wilayah sehingga tidak banyak warga yang berkeliaran. Hal ini ditambah dengan tenaga medis yang sigap dan menerapkan prinsip-prinsip dasar kesehatan dan mengikuti instruksi ketat dari protokol kesehatan.
Apa yang Vietnam lakukan harusnya jadi contoh buat negara lain. Kalau Vietnam bisa kenapa kita tidak?