Baru saja dinobatkan jadi destinasi paling populer nomer wahid di dunia oleh Trip Advisor, Bali langsung menerima sesuatu hal yang kontradiktif. Video seorang penyelam bernama Rich Horner dari Inggris menampilkan wajah yang cukup ‘memalukan’ bagi bangsa Indonesia, terkhusus Bali. Betapa tidak, Rich menemukan banyak sampah ketika menyelami lautan dekat Pulau Nusa Penida, Bali. Tak hanya menemukan sampah, ia berenang di bawah tumpukan sampah yang mengapung dan melayang di dalam air. Miris banget sih ini!
Video ini kemudian viral dan seolah menampar citra pariwisata Bali dan Indonesia. Buat kamu yang penasaran dengan videonya, saksikan sendiri deh. Nih Hipwee Travel sajikan buat kamu semua.
ADVERTISEMENTS
Video ini diunggah oleh Rich Horner dan kemudian viral di dunia maya. Bahkan media asing pun banyak yang memberitakannya. Duh, miris banget videonya…
Rich Horner, seorang diver asal Inggris mengabadikan petualangannya ketika menyelam di laut Nusa Penida, Bali. Dalam video tersebut yang disebar di internet, Rich Horner terlihat berenang dan menyelam dengan ditemani oleh ribuan sampah-sampah plastik. Bahkan pada satu bagian di video, ia berenang di bawah sampah-sampah yang terapung. Tampak di video juga bahwa kebanyakan sampah berupa plastik. Sampah itu terbawa arus dan bergerak bersama ikan-ikan di dalam lautan. Miris banget sih. Cek sendiri deh videonya.
ADVERTISEMENTS
Sampah yang sangat banyak di satu titik ini memang belum jelas asalnya dari mana, tapi disinyalir dari berbagai daerah yang terkumpul menjadi satu
Munculnya video dengan konten lautan Bali yang penuh sampah ini tentu menampar wajah pariwisata Indonesia dan Bali pada khususnya. Bagaimana bisa ada banyak sekali sampah berkumpul seperti itu di samudra? Seakan negara Indonesia ini tak mampu menyelesaikan permasalahan sampah yang begitu mendasar. Nama Bali pasti akan tercoreng meskipun sebenarnya sampah tersebut bisa jadi bukan dari Bali. Ada beberapa pendapat mengenai asal muasal sampah di Nusa Penida ini. Sampah yang memang ada banyak di lautan akan berkumpul di satu titik pada periode tertentu. Hal inilah yang diyakini oleh banyak pihak, termasuk Rich Horner sendiri.
“Saya pikir sampah-sampah ini berasal dari Indonesia. Tapi dengan banyaknya arus yang melintas di perairan ini, bisa saja sampah ini berasal dari utara, yakni Asia Tenggara,” kata Rich.
ADVERTISEMENTS
Banyaknya sampah di perairan Bali ini tentu bikin nyesek di dada ya. Baru saja Bali jadi destinasi paling top di dunia, namun ada masalah mendasar yang sama sekali belum terselesaikan
Pada beberapa waktu lalu, TripAdvisor merilis daftar 25 destinasi paling top di dunia. Indonesia patut bangga karena Bali mendapat posisi pertama untuk predikat destinasi paling top. Tapi dengan kenyataan ini patutkah kita masih berbangga? Harus ada langkah-langkah strategis agar masyarakat Indonesia tidak membuang sampah di lautan. Jangan sampai pantai dan lautan yang indah harus rusak karena sampah plastik. Selain merusak lingkungan, habitat yang rusak akan membuat ikan maupun organisme laut menjadi tersingkir dan bahkan mati.
Indonesia menduduki posisi kedua sebagai penghasil sampah plastik dunia, setelah Cina. Data dari Kementerian LHK menyebutkan sampah plastik punya presentase sebesar 14% dari total sampah Indonesia, sekaligus sampah padat kedua setelah sampah organik. Ngeri ‘kan?
Semoga dengan kejadian ini, kita semua jadi tergerak agar tidak lagi membuang sampah sembarangan apalagi di laut. Karena mau sampai kapanpun, sampah plastik di laut akan berada di laut dan butuh ribuan tahun untuk terurai. Jangan sampai alam kita yang seharusnya dijaga ini justru rusak oleh tangan kita sendiri. Terima kasih Rich Horner, telah mengingatkan kami dengan videonya.