Pernah nggak sih kamu dengar Pulau Socotra? Nah, pulau ini mahsyur bukan karena keindahannya, namun karena misteriusnya pulau ini. Di pulau kecil yang berada di Samudra Hindia dan secara geografis masuk dalam negara Yaman ini menyimpan banyak keanehan dan misteri. Pertama, pulau ini punya banyak tanaman dan satwa ‘aneh’ dan endemis di pulau Socotra. Kedua, bentang alam pulau Socotra sekilas cukup berbeda dan unik, seolah tidak berada di bumi. Ketiga, pulau ini disebut-sebut sebagai pulau tempat dikurungnya Dajjal, makhluk jahat yang dipercaya bakal muncul di akhir zaman oleh umat Muslim.
Meski begitu, harus diakui pulau ini menyimpan keindahan alam yang cukup mengagumkan. Hal ini pulalah yang mengantarkan Eva zu Beck, seorang traveler dan juga Youtuber traveling ke sana. Sial baginya, ketika ia belum lama datang, pandemi Corona datang. Alih-alih balik ke negaranya, ia malah isolasi mandiri di sana. Ia berada di Socotra sampai 3 bulan lamanya!
ADVERTISEMENTS
Eva zu Beck isolasi mandiri di pulau yang bisa dibilang paling terisolir di dunia, Pulau Socotra. Gokil banget sih
Eva zu Beck, traveler dan juga selebgram dan juga Youtuber ini terjebak di Pulau Socotra, Yaman. Sebenarnya dia tengah berlibur ke sana demi menambah konten travelingnya di awal Maret. Namun malangnya, pandemi Corona datang dan pulau yang sudah terpencil ini makin mengisolasi diri. Di penerbangan terakhir yang keluar dari pulau ini, Eva zu Beck tidak ikut terbang dan malah memutuskan mengisolasi diri di sana. Yap, ia mengisolasi diri di pulai terisolir. Ya meskipun tetap ada transportasi, pulau Socotra memang dikenal sebagai pulau yang misterius dan pulau yang memiliki banyak keanehan.
ADVERTISEMENTS
Apa saja keanehan atau keunikan pulau ini? Berikut ini di antaranya
Banyak sekali hal-hal yang menarik sekaligus penuh misteri di pulau ini. Salah satunya adalah Pohon Darah Naga, pohon yang berbentuk seperti payung dengan wujud yang cukup aneh dan mengerikan. Pohon ini jadi ikon khas Pulau Socotra. Seakan pohon ini pohon yang dipunyai alien, bukan manusia. Getahnya pun berwarna merah seperti darah.
Selain itu, dari 800 tumbuh-tumbuhan, 293 diantaranya merupakan flora endemik karena tumbuhan tersebut hanya dapat ditemukan di pulau Socotra. Ada pula beberapa tumbuhan yang terancam punah, ternyata hidup di pulau ini. Hal ini mungkin diakibatkan masih terjaganya pulau ini dari dunia luar.
ADVERTISEMENTS
Tak cukup flora, fauna di sana pun bisa dikatakan unik. Banyak satwa endemik yang cuma bisa ditemukan di sana
Berbagai hewan yang ditemukan di Pulau Socotra ini mulai dari spesies burung, kepiting, hingga laba-laba yang langka. Pulau ini juga memiliki beragam fauna endemik. Terdiri dari 90 persen jenis reptil, 192 spesies burung, 44 jenis burung diantaranya bertelur di pulau ini. Selain itu di laut Socotra juga hidup 730 jenis ikan, 253 jenis terumbu karang serta 300 jenis kepiting, udang dan lobster.
ADVERTISEMENTS
Kabar baiknya, tidak ada kasus Covid-19 yang tercatat di sana. Selain karena pulau yang terisolir, penerbangan memang sudah tidak beroperasi ke sana sejak pandemi
Untungnya pulau ini tepat jadi lokasi yang digunakan Eva untuk isolasi. Hal ini karena pulau Socotra tidak ada kasus Covid-19. Pulau ini bukannya kosong ya, ada kurang lebih 42 ribu orang yang tinggal di pulau yang cukup besar ini. Namun karena akses ke sana ditutup dan juga hanya sedikit orang yang ke sana, jadilah pulau ini aman dari Covid-19. Eva memilih tinggal selama 3 bulan dari Maret sampai Mei di Socotra karena di sana lebih aman ketimbang di Eropa.
Eva tinggal sampai tanggal 30 Mei 2020 dan ia naik kapal kargo untuk keluar dari pulau yang konon disebut sebagai persembunyian Dajjal ini. Dalam Hadits Nabi Muhammad, disebutkan bahwa Dajjal dikurung di sebuah pulau tak berpenghuni dan lokasinya tak jauh dari Yaman. Banyak ahli yang mengatakan pulau tersebut adalah pulau Socotra, dan ketika zaman Nabi memang belum dihuni manusia.
“Semuanya berjalan kondusif karena kehidupan berjalan lambat di pulau ini. Hidup terasa sangat damai dan tenang, tidak seperti di London,” ujar Eva yang menghabiskan waktunya dengan membaca, menulis dan meditasi di Socotra.