Libur Lebaran seyogyanya dirayakan dengan sukacita dan penuh kebahagiaan. Orang-orang mudik, bertemu keluarga dan berwisata bersama. Namun hal itu tidak terjadi kepada 32 wisatawan yang tenggelam di sekitar pantai selatan Sukabumi. Sejak libur hari lebaran, Sabtu (16/6) hingga Senin (18/6) tercatat ada 32 wisatawan tenggelam di mana 2 korban meninggal sedangkan 30 lainnya bisa diselamatkan.
Kejadian tenggelam secara ‘massal’ di berbagai titik pantai selatan ini tentu bukanlah hal yang biasa. Apalagi terjadi di momen libur Lebaran. Kira-kira kenapa sih penyebab banyaknya wisatawan tenggelam di pantai selatan Sukabumi? Yuk simak ulasannya.
ADVERTISEMENTS
Penyebab utama banyaknya wisatawan yang tenggelam ini diakibatkan oleh ombak pasang yang beberapa hari terakhir terjadi di pantai selatan
Ombak pasang memang terjadi beberapa hari terakhir. Kondisi pantai yang pasang sebaiknya jadi perhatian wisatawan karena ombak bisa menyeret kapan saja. Tak kurang 32 pengunjung terseret ombak di pantai selatan Sukabumi hanya dalam tempo 3 hari saja. Untungnya, 30 korban bisa diselamatkan sementara 2 nyawa harus hilang di sana. Kabar duka yang membuat kita terhenyak di momen libur Lebaran.
ADVERTISEMENTS
Beberapa hari lalu, wisatawan asal Bogor dan Jakarta tewas tenggelam di pantai selatan Sukabumi karena terseret ombak pasang
Seorang wisatawan asal Bogor tewas tenggelam di wisata pantai selatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada hari kedua Lebaran, Sabtu (16/6). Korban hilang tenggelam di Pantai Samudra Beach Hotel SBH depan Gajebo Pelabuhanratu, Sukabumi sekitar pukul 09.00 WIB. Korban tersebut bernama Jossi Andreas Kappu (19 tahun) warga Perum Bojong Gede, Bogor Barat, Bogor. Jenazah korban akhirnya berhasil ditemukan pada pukul 15.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan di sekitar 100 meter arah barat daya di Pantai Batu Karut SBH.
Sehari kemudian, seorang pengunjung asal Jakarta juga tewas tenggelam di obyek wisata Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Minggu (17/6). Korban hanyut tenggelam terbawa ombak laut ketika bermain di pinggiran pantai bersama dengan keluarganya pada hari Minggu siang. Jasadnya ditemukan tidak bernyawa.
ADVERTISEMENTS
Pengunjung memang kurang memperhatikan rambu-rambu larangan berenang. Hal ini yang membuat banyak pengunjung tenggelam karena nekat berenang padahal ombak pasang
“Memang rambu larangan kami terbatas, satu rambu untuk jarak sejauh 1 kilometer. Kondisi ini membuat kami harus ikut memperingatkan wisatawan secara lisan namun itupun ternyata banyaknya diabaikan,” lanjut Yanyan, Ketua Harian Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, seperti dilansir oleh Detik.
Masalah utama yang terjadi adalah mayoritas pengunjung tidak memperhatikan rambu-rambu larangan berenang. Ada rambu berwarna merah yang di titik itu tidak boleh digunakan untuk berenang. Namun kadang pengunjung tetap menbandel dan melewati rambu yang telah dipasang. Alhasil, mereka tak sadar jika ombak pasang datang dan menyeret ke lautan yang dalam.
Ke depannya, pengunjung harus lebih berhati-hati ketika mengunjungi pantai selatan, apalagi saat ombak tinggi. Petugas juga mesti lebih banyak membuat rambu-rambu agar para pengunjung bisa dengan mudah diarahkan ke tepi pantai.
Ya, semoga tidak ada korban yang tenggelam lagi di pantai selatan Sukabumi?