Baru-baru ini viral video di TikTok seorang wisatawan yang mengeluhkan harga makanan di daerah Malioboro. Pemilik akun TikTok @aulroket yang videonya viral tersebut mengaku heran dengan harga seporsi pecel lele di tempat makan lesehan yang dinilainya nggak wajar. Harga makanan atau minuman di tempat wisata memang relatif sedikit lebih mahal daripada di tempat umum lainnya. Bagaimana pun penjual juga menanggung retribusi khusus di tempat wisata. Namun, jika harganya nggak wajar alias jauh lebih mahal, rasanya ingin protes! Pernah mengalami?
Mahalnya harga makanan di tempat wisata memang kerap dikeluhkan oleh wisatawan. Apalagi sering ada oknum penjual yang curang dengan mengakali dagangannya. Alhasil, harga makanan dan minuman bisa berkali lipat lebih mahal dari harga jual pada umumnya. Belum lagi jika rasa dan porsi yang nggak sesuai dengan harganya, bisa bikin pembeli merasa tertipu. Nah, untuk mengantisipasi oknum penjual makanan yang ‘nakal’ pasang harga nggak masuk akal di tempat wisata, Hipwee Travel punya tips jajan di tempat wisata supaya budget jalan-jalanmu tetap aman meski puas wisata kulineran. Yuk simak tips jajan di tempat wisata berikut!
ADVERTISEMENTS
1. Pertama, cari referensi tempat makan yang direkomendasikan banyak orang di internet. Kamu bisa memanfaatkan Google Local Guide untuk mengetahui reputasi tempat makan yang ingin kamu kunjungi
Selain mengetahui reputasi tempat makan berdasarkan pengalaman pengunjung sebelumnya, kamu juga bisa tahu fasilitas apa saja yang disediakan penjual. Penilaian pengunjung bisa menjadi pertimbanganmu untuk mencoba makanan yang direkomendasikan. Bahkan kamu bisa mendapat bocoran tentang rasa, harga dan pelayanan di tempat makan yang akan kamu kunjungi.
ADVERTISEMENTS
2. Pertimbangkan budget yang kamu anggarkan untuk makan. Harga yang tertera saat kamu mencari referensi di internet mungkin saja berubah
Jika kamu menemukan tempat makan yang ingin kamu kunjungi, jangan lupa sesuaikan dengan budget makanmu. Beberapa tempat makan di kawasan wisata menerapkan harga khusus saat musim liburan. Jangan sampai karena banyak direkomendasikan orang, kamu lupa mengontrol pengeluaran untuk makan. Paling nggak kamu punya budget lebih dari harga yang kamu temukan di internet untuk mengantisipasi kenaikan harga jika kamu berkunjung di musim liburan.
ADVERTISEMENTS
3. Jika nggak sempat mencari rekomendasi tempat makan, kamu bisa memilih tempat makan yang ramai dan banyak dikunjungi orang lokal
Tempat makan yang ramai biasanya menjadi salah satu tanda bahwa makanannya enak dan nggak akan mengecewakan. Hal ini bisa kamu terapkan baik di tempat makan seperti restoran atau pedagang kaki lima di kawasan wisata. Nah, jika kamu ingin makan di pedagang kaki lima, kamu bisa memilih tempat yang banyak dikunjungi masyarakat lokal misalnya sopir angkutan umum atau pekerja di sekitar tempat wisata. Tempat makan seperti ini biasanya menawarkan makanan yang enak dan harga yang wajar.
ADVERTISEMENTS
4. Sebisa mungkin gunakan bahasa dengan logat orang lokal. Jangan lupa sapa penjual dengan akrab, nggak papa sok kenal daripada kena harga mahal~
Cara ini bisa membuatmu nggak terlihat seperti wisatawan luar kota. Minimal kamu akan terlihat seperti pendatang yang sudah lama tinggal di sana. Nggak bisa dipungkiri bahwa wisatawan luar kota dianggap orang yang berduit dan bisa dimanfaatkan oleh oknum pedagang nakal. Syukur-syukur kamu bisa menyapa pedagang dengan sapaan akbrab. Misalnya pakde, budhe, bulek, teteh, aa atau sapaan akrab lain khas daerah yang kamu kunjungi.
ADVERTISEMENTS
5. Jangan malu apalagi gensi untuk tanya harga pada pedagang sebelum memutuskan duduk dan memesan makanan
Hal ini merupakan cara paling efektif supaya kamu nggak merasa terjebak saat makan di daerah wisata. Cara ini bisa kamu lakukan dengan berbasa-basi menanyakan menu yang tersedia. Sembari tanya menu, sekalian tanya harga dan paket yang bisa kamu dapat. Kalau harganya terasa nggak wajar, kamu bisa beralasan bahwa menu yang kamu cari nggak tersedia. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari penjaja makanan ‘nakal’ yang tiba-tiba memberi struk bayar dengan harga jauh di atas batas kewajaran.
ADVERTISEMENTS
6. Untuk menghindari harga yang nggak wajar, kamu bisa memilih minimarket untuk sekadar membeli air minum
Wisatawan paling sering merasa tertipu saat membeli air minum di tempat wisata. Entah kenapa, harga air minum di tempat wisata bisa tiga bahkan lima kali lipat daripada harga umumnya. Pernah membeli air mineral seharga 10 ribu? Jika pernah, pasti kamu merasa harga tersebut nggak wajar. Nah, untuk menghindari hal ini kamu bisa membeli minuman di minimarket.
Nah, itulah tips jajan di tempat wisata yang bisa kamu praktikkan saat ingin wisata kuliner tanpa khawatir kena tipu oknum pedagang nakal.