Zaman modern telah mengubah setiap lahan kosong yang biasanya bisa dimanfaatkan anak-anak untuk bermain jadi bangunan. Alhasil, gawai dan game online pun jadi pelarian untuk mereka yang lelah seharian belajar di sekolah. Tapi bagi sebagian anak yang nggak memiliki akses teknologi pribadi, nggak ada pilihan selain bermain di sempit gang berikut dengan resiko terserempet motor yang lalu lalang.
Minimnya ruang bermain bagi anak-anak bukan hanya terjadi di perkotaan, tapi juga bisa ditemukan di pedesaan yang sudah mulai beralih lahan menjadi bangunan. Di Madiun, keprihatinan terhadap minimnya ruang bermain ini direspon dengan inisiatif sejumlah warga yang membuat taman wisata di tengah sawah.
ADVERTISEMENTS
Dua bersaudara mengubah hamparan sawah nggak terawat jadi taman wisata bermanfaat
Berlokasi tepat di Desa Banaran, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, dua bersaudara bernama Suwarno dan Suwandi yang gelisah menyadari anak-anak di desanya kekurangan tempat bermain, menyulap lahan 2.000 meter persegi yang sebelumnya cuma hamparan sawah dan saluran irigasi nggak terawat jadi taman wisata yang unik. Melansir Madiun Pos, proses mengubah hamparan sawah nggak terawat jadi lokasi bermanfaat ini dimulai pada tahun 2019.
Mereka pada awalnya cuma membersihkan lahan nggak terawat tersebut, lalu menanami bunga di pematang sawah dan bantaran saluran irigasi yang kini dikenal dengan nama Taman Bantaran Kali Poyo. Namun setelah mendapat respon yang baik dari masyarakat sekitar, ide kreatif Suwarno muncul dan ia melengkapi kawasan tersebut dengan beberapa wahana permainan anak seperti sepeda gantung, kereta gantung, becak dan kereta mini.
ADVERTISEMENTS
Untuk menikmati wahana di Taman Bantaran Kali Poyo cukup membayar Rp3.000 per orang
Suasana yang ditawarkan Taman Bantaran Kali Poyo cukup asri dengan hijau pesawahan dan saung di beberapa titik. Untuk bisa masuk ke area taman wisata pengunjung nggak dipungut biaya. Namun jika ingin menikmati wahana, pengunjung dikenakan biaya yang sangat murah yakni Rp.3.000 per orang. Suwandi mengatakan taman yang ia inisiasi ini cukup digemari anak-anak, dan ia juga membolehkan kalau ada anak-anak yang cuma punya uang Rp1.000 untuk naik wahana permainan, karena tujuan dibangunnya taman wisata ini memang untuk memfasilitasi anak-anak.
Untuk membangun Taman Bantaran Kali Poyo, duo Suwarno dan Suwandi hanya mengandalkan dana pribadi yang jika ditotalkan mencapai Rp30 juta. Mereka mengharapkan dengan adanya taman ini anak-anak di Desa Banaran bisa punya tempat bermain yang layak dan menyenangkan. Wah, kerja baik yang layak diapresiasi, nih!
ADVERTISEMENTS
Kota Pecel ini juga punya Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun
Selain Taman Bantaran Kali Poyo, Madiun juga punya Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun. Kalau yang pertama dibangun secara swadaya oleh warga desa, Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun dibangun oleh pemerintah kota. Seperti namanya, taman ini menawarkan wisata edukasi berlalu lintas dan juga edukasi pengelolaan lingkungan hidup. Fasilitas yang tersedia di taman ini cukup lengkap meliputi sirkuit balap motor, skatepark, wall climbing, dan pujasera.
Untuk masuk ke Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun pengunjung juga nggak perlu bayar. Kamu cuma diminta untuk tertib menjaga kebersihan denga membuang sampah pada tempatnya. Sementara suasana yang ditawarkan taman ini sejuk dengan kanopi pohon rimbun. Cocok untuk liburan sederhana bersama keluarga di akhir pekan.
Wah, kalau nanti suasana sudah membaik, yuk main ke Madiun!