Meskipun musim hujan belum berakhir, para pendaki sudah ancang-ancang untuk merencanakan pendakian segera. Apalagi gunung-gunung sudah mulai buka di bulan April dan Mei. Rasa rindu akan mendaki sudah kian tak tertahankan. Getaran dalam dada kian memburu ketika gunung telah siap dicumbu. Yah, begitulah perasaan pendaki gunung ketika lama tak menjamah puncak-puncak tertinggi meski hanya beberapa minggu saja.
Nah, kamu sendiri gimana? Sudah merencanakan mendaki ke mana? Merbabu, Lawu, Rinjani atau Mahameru?
Ah, nggak dulu deh. Sekarang perutku buncit, badanku makin tembem semua. Kayanya nggak kuat deh.
Hei pendaki, jangan takut dulu dong! Tenang, tenang, meskipun perutmu offside buncit bukan berarti kamu nggak bisa ndaki gunung. Memang sih lebih berat dan butuh effort lebih, namun bukan mustahil kok. Bisa, bisa. Asal kamu melakukan beberapa hal ini sebelum dan sewaktu naik gunung. So, simak baik-baik ya.
ADVERTISEMENTS
Biasanya orang yang perutnya buncit hoby ngemil. Pas mendaki kurangi cemilan, isilah tasmu dengan air dan makanan bergizi.
Buat kamu yang seluruh tubuhnya tembem, hati-hati sama yang namanya cemilan ya. Kurangi deh konsumsi cemilan ber-michin yang bikin kamu nggak berhenti mengunyah. Apalagi jelang mendaki gunung. Saran penting buat kamu, banyakin makanan bergizi termasuk buah dan susu ya. Pas mendaki jangan sampai isinya makanan “angin” semua. Selain bikin kerilmu penuh, makanan macam itu harus kamu hindari ya, gaes.
ADVERTISEMENTS
Hal yang paling menentukan keselamatan pendakian adalah pengetahuan tentang tata cara mendaki itu sendiri. Kamu harus punya dasar ilmu yang cukup baik.
Kecelakaan para pendaki di gunung sebenarnya diakibatkan oleh kurang pahamnya pendaki akan resiko yang bakal muncul di gunung. Akhirnya persiapan apa adanya dan tidak memperhitungkan aspek keselamatan. Banyak yang belum paham tentang ilmu mendaki gunung. Kamu yang endut-endut ini harus pinter-pinter mengakali kekurangan kalian, yaitu di fisik dan nafas. Triknya jalan santai dan jangan sering berhenti. Jangan lupa P3K dan harus lengkap barang keperluan mendakinya.
ADVERTISEMENTS
Taati checklist pendakian secara lengkap. Jangan mudah menyepelekan perlengkapan!
Checklist perlengkapan secara mendetail akan memudahkan pendakianmu dan memberikan keamanan yang lebih baik. Kadang, entah itu malas membawa atau nggak mau repot, perlengkapan macam P3K, kelengkapan pendakian misal kaos kaki, kaos tangan, tali webbing jadi nggak dipersiapkan. Akhirnya si pendaki kalau ada masalah, apalagi yang gendut, akan kesulitan. Jadi karena bawa sendiri itu sulit, perlengkapanmu harus leibih lengkap ketimbang yang lain. Catat itu!
ADVERTISEMENTS
Pastikan ada team leader atau guide yang benar-benar bisa memimpin pendakian dengan baik. Peran serta kawan seperjalanan sangat menentukan
Kunci keberhasilan pendakianmu terletak pada siapa kawan-kawanmu. Carilah kawanmu yang memang jago dalam urusan pendakian. Dia lah yang bakal memandumu dan membantumu bila ada masalah. Kalau teman nggak ada sebisa mungkin bayarlah guide untuk membantu pendakianmu. Ya, biaya sedikit tentu jauh lebih penting dibanding kamu kenapa-kenapa kan?
ADVERTISEMENTS
Punya pengalaman mendaki itu syarat wajib! Kalau kamu berperut buncit dan belum pernah mendaki, jangan sesekali mencoba gunung-gunung tinggi. Sebaiknya kamu latihan di gunung-gunung yang ringan terlebih dahulu
Ya, sebelum kamu mendaki Mahameru atau Lawu, ada baiknya coba dulu deh gunung yang nggak terlalu tinggi dan bisa buat pemula. Bisa gunung api purba nglanggeran atau Gunung Prau. Yang jelas sih gunung di bawah 2000 meter lah. Kamu harus buktikan dulu bahwa fisik dan nafasmu sudah terlatih. Pendakian sebenarnya akan mudah jika terbiasa. Meskipun perutmu buncit, kamu bisa mengakalinya dengan pengalamanmu di gunung sebelumnya. So, buncit nggak masalah lah, ya!
ADVERTISEMENTS
Persiapan fisik harus dilakukan minimal sebulan jelang pendakian. Biasakan tubuhmu yang tembem semuanya itu untuk bergerak
Hal yang penting adalah, persiapan fisik. Kamu yang tembem dari atas ke bawah itu harus sering berolahraga minimal sebulan jelang pendakian. Kamu nggak mesti diet ketat sih sampe turun berkilo-kilo. Nggak usah begitu. Biasakanlah jogging, bersepeda, ataupun berenang, agar otot kakimu sudah cukup mapan menopang tubuhmu. Nafasmu juga sudah cukup bisa melawan angin gunung yang luar biasa. Berani?
Itu aja sih tips bagi kamu yang merasa gendut dan nggak berani mendaki. Berat ya? Ya nggak juga. Daripada kamu digunung kena banyak masalah, mending dari sekarang latihan dan banyak-banyak persiapan. So, kapan mau mendaki, Ndut?