Traveling atau jalan-jalan adalah kesempatan untuk menikmati pergantian suasana dan pengalaman berbeda setelah sekian waktu berkutat dengan rutinitas. Terlepas kamu punya duit atau enggak, traveling itu penting karena ia adalah investasi tak ternilai untuk memperluas cakrawala kamu tentang sekelilingmu dan menjaga hidupmu tetap seimbang antara kerja dan bersenang-senang.
Yup, traveling memang seharusnya menyenangkan dan berkesan. Tapi tak jarang juga kita sendiri yang membiarkan perjalanan kita menjadi sia-sia karena melakukan hal-hal yang sebenarnya gak perlu. Nah, biar jalan-jalanmu gak cuma berakhir dengan foto-foto tanpa kesan, ada baiknya kamu gak melakukan hal-hal ini saat sedang traveling ke tempat-tempat tujuan liburan, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Hey, traveling itu lebih dari sekadar pindah tempat tidur! Liburanmu akan sia-sia jika kamu memilih malas-malasan di atas kasur
Traveling adalah momen di mana kita bisa melakukan hal yang gak biasa kita lakukan sehari-hari. Menikmati udara segar di tempat berbeda, pemandangan yang beda, serta makanan yang beda. Kita juga berkesempatan untuk berjumpa dengan orang-orang yang berbeda pula.
Tapi, semua itu bakalan sia-sia jika kamu hanya menghabiskan waktu dengan mager alias malas-malasan di kamar hotel tempatmu menginap. Padahal, waktumu itu bisa kamu manfaatkan untuk melakukan hal yang lebih seru. Lagian, kalau pulang traveling gak capek, bukan traveling namanya. Yah, kecuali kalau tidur di hotel dan hibernasi seharian adalah tujuan utamamu, sih!
ADVERTISEMENTS
2. Alih-alih menikmati pemandangan dan menemukan teman baru, matamu justru sibuk memelototi layar ponsel di tanganmu
Ya, sekalipun sedang jalan-jalan, mata kamu masih saja terus terpaku pada layar smartphonemu. Entah mantengin isu terkini di media sosial, ngedit foto buat diunggah ke instagram, sibuk chatting sama teman, main game, atau malah ngepoin akun mantan. Yah, kalau kayak gitu caranya, tubuhmu memang sedang jalan-jalan, tapi jiwamu enggak. Jadinya, kamu gak bisa menikmati pengalaman traveling yang sebenarnya ‘kan?
Biar kamu gak terus-terusan mantengin layar ponsel, kayaknya ada baiknya kamu meninggalkan smartphonemu selama traveling, deh! Dengan begitu, kamu bisa menengadahkan wajah dan bisa merasakan pengalaman travelingmu secara utuh.
ADVERTISEMENTS
3. Liburan adalah saat yang tepat untuk rehat dari rutinitas pekerjaan. Tapi, kenapa kamu masih nekad membawa tugas dari atasan?
Liburan adalah kesempatan untuk cuti sejenak dari penatnya rutinitas yang kita lakoni sehari-hari. Setelah bekerja sepanjang minggu bahkan sepanjang tahun, kamu berhak untuk melupakan semua itu dan menjajal hal-hal baru yang biasanya gak sempat kamu lakukan. Tapi, ini bakalan susah kalau kamu masih aja membawa serta tugas atau kerjaan selama liburan. Akhirnya, liburanmu jadi gak khusyuk karena kamu masih kepikiran sama tugas-tugasmu.
Nah, biar kamu benar-benar bisa menikmati liburan yang seutuhnya, sebaiknya kamu bereskan dulu tugas-tugasmu sebelum berangkat liburan.
ADVERTISEMENTS
4. Traveling dilakoni demi menyenangkan diri sendiri, bukannya ikut-ikutan atau sekadar menuruti gengsi
Latah adalah penyakitnya sebagian orang Indonesia. Misalnya, melihat foto keren temanmu yang barusan liburan ke Pulau Sempu, kamu jadi ikut-ikutan pengen kesana—padahal Pulau Sempu itu cagar alam, bukan tempat wisata. Semua dilakukan hanya demi gengsi: “Kalau dia bisa ke sini, gue juga harus bisa lebih dari dia.”
Traveling adalah sebuah perjalanan yang personal demi mendapatkan pengalaman yang unik. Jadi, apa gunanya kalau perjalananmu itu sekadar ikut-ikutan hanya karena traveling lagi nge-hype, atau karena gengsi gak mau kalah sama temanmu. Ingat, traveling itu bukan lomba. Pemikiran kayak gini yang bikin travelingmu jadi sia-sia.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu sibuk menyusun itinerary yang ketat demi menuntaskan banyak destinasi wisata dalam waktu singkat
Itinerary memang penting sebagai panduan agar gak terjadi momen “bingung-mau-ngapain-setelah-ini” selama kita traveling. Karena banyak destinasi yang ingin dikunjungi, kamu lalu menyusun itinerary yang ketat demi bisa menuntaskan banyak objek wisata dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Tapi gara-gara itinerary yang ketat ini, kamu malah jadi terburu-buru. Jadinya kamu sekadar datang, foto-foto sebentar, lalu pindah ke tempat lain. Apa enaknya sih liburan kayak gini? Kamu tuh lagi traveling, bukan lagi narik angkot yang butuh kejar setoran. Biar travelingmu gak sia-sia, melambatlah dan nikmati atmosfer setiap tempat yang kamu kunjungi. Yang penting itu kualitas, bukan kuantitas.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu punya kesempatan menjajal hal-hal baru yang gak ada di tempat asalmu. Nah lho, apa gunanya acara jalan-jalan kalau kamu takut ngapa-ngapain selama liburan?
Selama traveling, bermacam kegiatan yang unik dan menarik bisa kamu coba sendiri. Mulai dari kegiatan yang memacu adrenalin sampai kuliner yang dianggap ekstrem. Tapi, liburanmu bakal jadi sia-sia kalau kamu malah menolak untuk menjajal bermacam kegiatan seru itu. Kamu gak perlu mencoba semuanya, tapi keluarlah dari zona nyaman dan cobalah sesuatu. Dengan begitu, kamu akan membawa pulang cerita seru dari pengalamanmu sendiri, bukan pengalaman orang lain.
7. Momen traveling memang tak selalu menyenangkan. Tapi, kondisi akan semakin buruk kalau kamu mengeluh terus-terusan
Saat traveling, kenyataan kadang gak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Perjalanan yang memakan waktu, objek wisata yang gak sesuai cerita orang-orang, atau cuaca yang gak mendukung memang seringkali bikin kita pengen ngedumel. Tapi, nikmati saja semua itu sebagai bagian dari perjalananmu.
Hindari mengeluh terus-terusan, karena cara pandang yang negatif itu bisa mempengaruhi mood teman seperjalanan dan merusak suasana liburan. Lagipula, menyenangkan atau enggak, itu balik lagi ke sudut pandang kita, ‘kan?
8. Liburanmu akan sia-sia ketika kamu sibuk meladeni pesanan oleh-oleh dari teman dan keluarga
“Eh, kamu mau ke Jogja, ya? Nitip kaos Matamu, dong!”
“Eh, aku juga nitip bakpia 69, ya!”
Teman-temanmu tahu kamu mau jalan-jalan ke suatu tempat. Mereka lantas nitip bermacam oleh-oleh. Karena kamu terlalu baik, kamu pun menyanggupi. Akhirnya, waktu kamu pun banyak tersita buat cari oleh-oleh doang. Mana mereka gak nitip duit, pula!
Gak usah selalu menyanggupi untuk beliin oleh-oleh kalau akhirnya kamu malah jadi gak konsen liburan gara-gara nyari oleh-oleh. Traveling yang kamu lakoni adalah hadiah buat kamu sendiri. Jadi, kamu mesti menikmatinya dengan sebaik-baiknya. Kalau punya waktu luang, barulah gak apa-apa nyariin mereka oleh-oleh.
Nah, pastikan kamu gak melakukan hal-hal di atas biar liburanmu terasa lebih bermakna dan gak sia-sia, ya! Kamu berhak kok membawa pulang cerita seru dan kenangan manis setelah berwisata. 🙂