SGPC Bu Wiryo di utara kampus UGM bisa jadi adalah salah satu tempat makan tertua di Jogja. Warung makan ini terbilang legendaris ya, terutama buat alumni kampus Universitas Gadjah Mada. Meski menunya hanya pecel, namun rasanya yang masih terjaga sejak dahulu kala bikin kangen mantan mahasiswa pelanggannya yang kini sudah melanglang buana. Setiap mereka kembali ke Jogja, tak lupa selau kembali ke sana.
Alumni UGM mulai dari pengusaha, menteri-menteri hingga Presiden Jokowi pun jadi pelanggan setia SGPC Bu Wiryo. Memang apa sih spesialnya? Yuk simak liputan Hipwee Travel di warung SGPC Bu Wiryo, Jogja.
ADVERTISEMENTS
Berdiri sejak tahun 1959, SGPC Bu Wiryo merupakan kuliner legendaris yang masih bertahan. Tak heran warung ini jadi jujugan tokoh-tokoh penting republik ini
“Pak Jokowi pernah ke sini, menteri-menterinya juga. Salah satunya Bu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Kan banyak ya menterinya lulusan UGM. Dulu pas mahasiswa sering makan di sini. Kemarin belum lama ini juga ada Pak Boediono datang ke sini,” ujar ibu-ibu yang melayani kami dengan sepiring pecel.
Memang SGPC Bu Wiryo ini sangat istimewa di kalangan mahasiswa zaman dulu. Hal ini karena banyak mahasiswa alumni UGM yang sudah cukup lama (angkatan 70-90an) langganan makan pecel di SGPC. Betapa tidak, warung pecel Bu Wiryo sudah ada sejak tahun 1959, yang artinya sudah ada sejak UGM berpindah ke Bulaksumur (sebelumnya kampusnya berada di Kraton sejak 1949). Dulunya warung ini berada di kantin dan kini SGPC Bu Wiryo beralamat di Jl Agro, CT VIII, Klebengan, Sleman, Yogyakarta.
ADVERTISEMENTS
Tak cuma pecel, ada juga sop daging yang seger banget disantap saat siang hari. Jangan lupa santap lauknya seperti tahu maupun telur
Menu utamanya memang nasi pecel karena namanya kan SGPC yang merupakan singkatan dari sego pecel. Kenapa nasi pecel di sini legendaris, hal ini karena cita rasanya masih dipertahankan dari dulu hingga kini. Bumbu kacangnya tidak terlalu kental dan rasanya manis, khas makanan Jogja. Kalau kamu nggak suka menu pecel, ada juga sop daging. Cocoknya sih di makan pas siang hari yang panas. Sop dagingnya kuahnya tipis namun rasanya seger banget. Dagingnya juga empuk dan lezat. Biar lengkap tambah gorengan atau telur aja.
ADVERTISEMENTS
Untuk harganya sendiri memang relatif mahal untuk kalangan kampus. Maka tak heran biasanya yang datang adalah alumninya yang dulu langganan makan di sini
Sejarahnya sih dulu warung pecel ini nggak berada di sini. Dulunya ada di kantin Fakultas Teknologi Pertanian. Warung ini jadi langganan mahasiswa dengan kantong minim. Namun kini SGPC Bu Wiryo bukan tongkrongan mahasiswa lagi yang kini lebih memilih kafe yang instagramable. Selain itu memang harga menu makanan di sini memang nggak cocok untuk kantong mahasiswa. Beda dengan alumni kampus UGM yang telah bekerja di kota lain. Alumni kampus atau pejabat-pejabat yang dulunya merasakan langganan di warung pecel ini pasti bernostalgia dan mampir lagi ke sini. Memang rasanya kuat dan nggak bisa bohong sih. Maka tak heran Pak Jokowi dan menteri-menterinya pun kadang kala mampir ke sini.
Nilai plus lainnya, di sini juga sesekali ada hiburan musik dan juga gamelan. Makin terasa jadulnya dan legendarisnya ya. Jadi kapan kamu mau ke sana?