Kalau ngomongin tentang tempat wisata, Provinsi Yogyakarta hampir selalu masuk ke dalam bucketlist liburan bagi para traveller. Pasalnya, provinsi yang istimewa ini selalu menghadirkan tempat wisata yang indah dan bisa menjadi tempat untuk rekreasi bersama keluarga. Mulai dari pantai, gunung, hutan, hingga gua semua bisa kamu temukan di sini. Yap, salah satunya adalah Gua Pindul.
Gua ini dikenal karena terdapat di aliran sungai bawah tanah sehingga harus menggunakan ban untuk menyusurinya. Kegiatan susur gua ini dikenal dengan istilah cave tubing. Di balik ketenarannya, ternyata gua ini juga menyimpan sejarah penamaan yang cukup unik lo! Kira-kira seperti apa ya sejarahnya? Yuk simak ulasan Hipwee Travel berikut!
ADVERTISEMENTS
Gua Pindul muncul berkat ide kreatif dari mahasiswa yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Kemunculan Gua Pindul sebagai objek wisata berawal dari beberapa mahasiswa universitas negeri di Yogyakarta yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata atau KKN di Dusun Gelaran. Rencananya mereka ingin meneliti bebatuan dan kedalaman air di dalam gua. Setelah masuk dan melihat keindahannya, para mahasiswa tersebut mengatakan kalau gua itu memiliki potensi untuk menjadi objek wisata. Akhirnya, beberapa bulan kemudian dilakukan penelitian secara mendalam untuk melihat sisi keamanan dan kelayakan gua tersebut untuk wisata.
Akhirnya, pada tanggal 10 Oktober 2010, Gua Pindul resmi menjadi bagian dari objek wisata minat khusus. Sebelum menjadi tempat wisata, gua ini hanya digunakan untuk keperluan hidup masyarakat sekitar karena airnya jernih dan nggak terkena kontaminasi limbah pabrik. Selain itu, gua ini juga sering dijadikan spot memancing karena aterdapat banyak jenis ikan yang bisa dikonsumsi oleh warga sekitar.
ADVERTISEMENTS
Tak hanya berawal dari sebuah ide kreatif, Gua Pindul juga memiliki sejarah penamaan yang cukup unik
Di balik debutnya menjadi objek wisata yang turut meramaikan industri pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, ternyata Gua Pindul juga memiliki sejarah di balik penamaannya lo! Sejarah penamaan gua sakral ini berawal dari kisah perjalanan seorang putra bernama Joko Singlulung yang menyusuri hutan lebat, sungai, hingga gua untuk mencari keberadaan ayahnya.
Saat sedang menyusuri gua, wajah Joko terbentur sebuah batu besar yang ada di dalam gua. Lalu, gua tempat Joko terbentur dinamai Gua Pindul yang berasal dari bahasa Jawa ‘pipi gebendul’ yang memiliki arti pipi yang terbentur.
ADVERTISEMENTS
Objek wisata air ini terletak di Desa Bejiharjo yang dikelilingi oleh kawasan perbukitan karst dan kealamiannya masih terjaga hingga kini
Setelah mengetahui asal-usul serta sejarah penamaan Gua Pindul, kamu bisa mengunjungi objek wisata ini yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Gua ini bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua dan empat dengan melewati Kota Wonosari. Sesampainya di gua, kamu bisa membeli tiket dan memilih ban pelampung yang akan kamu gunakan untuk susur gua. Oh ya, kamu juga bisa menyewa jasa foto untuk mengabadikan momen selama menyusuri gua.
Kamu akan dipandu oleh seorang tour guide yang akan bercerita seputar Gua Pindul dan menemanimu menyusuri gua sepanjang 350 meter selama kurang lebih satu jam. Selama susur gua, kamu akan menemukan beragam bentuk stalaktit yang unik. Bahkan di Gua Pindul terdapat sebuah stalaktit yang menjulang hingga ke bagian bawah permukaan air dan dinobatkan sebagai stalaktit terbesar ke 4 di dunia lo! Keren banget, ya?
Selain memiliki sejarah penamaan yang cukup unik, Gua Pindul juga kaya akan warisan alam seperti stalaktit dengan beragam bentuk dan ukuran. Gimana SoHip? Tertarik untuk mengunjungi gua bawah tanah yang satu ini?