Pada Januari lalu, sekitar 13 ekor paus sperma ditemukan mati mengenaskan di beberapa pantai di Jerman. Saat itu belum diketahui pasti penyebab dari kematian paus-paus tersebut. Namun, penyebab yang paling mendekati adalah kegagalan cardiovascular akut. Selain itu terdamparnya para paus sperma di perairan yang dangkal juga menjadi salah satu penyebab kematian mereka. Hal tersebut dikarenakan berat tubuhnya menghancurkan organ-organ dalamnya. Ada hal lain yang jauh lebih mengerikan dari kematian para paus sperma itu sendiri. Apa itu?
ADVERTISEMENTS
Ditemukan sampah plastik dalam perut paus sperma. Bukti nyata bahwa bahaya sampah plastik semakin menjajah dunia!
Dua paus sperma yang mati terdampar di pantai Tonning, di laut utara Jerman, diketahui terdapat gumpalan-gumpalan plastik dalam perutnya. Seperti yang diketahui bahwa paus sperma biasanya makan cumi-cumi, ikan, udang, dan kepiting. Akan tetapi paus-paus sperma tersebut justru tanpa sengaja memakan bagian mobil yang terbuat dari plastik, pecahan ember, hingga yang paling terparah jaring ikan sepanjang 15 meter! Keberadaan sampah-sampah ‘mengerikan’ tersebut sungguh membahayakan kesehatan para paus sperma tersebut. Hingga akhirnya nyawa mereka terenggut. Coba kamu bayangkan deh, jaring ikan sepanjang 15 meter ada dalam tubuh mereka? Bisa kamu rasakan betapa mengganggunya benda tersebut.
ADVERTISEMENTS
Bukan cumi-cumi yang ada dalam perut paus sperma, tapi ratusan kantong plastik yang membahayakan nyawa mereka!
“Sampah plastik yang ditemukan di perut paus-paus di atas adalah kejahatan manusia yang mengerikan” kata Hal Whitehead, peneliti paus dari Dalhousie University, Kanada.
via www.mongabay.co.id.
Peristiwa kematian paus sperma ini adalah bukti kalau sampah plastik bukan hanya semakin menyesakkan bumi kita tersayang, tapi sudah berada pada tahap mematikan makhluk hidup di dalamnya. Salah satunya paus sperma tersebut. Sedikit menilik beberapa tahun ke belakang, yakni pada tahun 2011, seekor paus sperma ditemukan mati di salah satu pantai di Yunani dalam keadaan perut membengkak. Perkiraan peneliti ternyata salah besar. Mereka awalnya mengira paus sperma tersebut memakan cumi-cumi raksasa. Namun, setelah mereka membedah perut paus tersebut, diperolehlah fakta yang mencengangkan. Yakni ditemukan 100 kantong plastik dan sampah plastik lain di dalam perut paus sperma tersebut!
ADVERTISEMENTS
Intensitas manusia memburu paus sperma memang sudah berkurang. Namun, kita membunuhnya dengan cara yang lain.
Saat ini sudah jarang terdengar kabar manusia memburu paus sperma. Masih ada memang, namun intensitasnya sedikit berkurang. Sayangnya, paus sperma yang bernama latin Physeter macrocephalus ini justru terbunuh masih karena ulah manusia. Ulah manusia yang menjadikan sampah plastik sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Sampah plastik yang menumpuk di lautan tanpa sengaja tertelan oleh paus sperma yang tengah kelaparan. Sungguh miris, pada akhirnya paus sperma terbunuh masih karena ulah manusia sendiri.
ADVERTISEMENTS
Udah tahu dong bahayanya sampah plastik? Karenanya mulai saat ini kurangilah penggunaan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari!
Semakin banyak sampah plastik yang digunakan oleh manusia, maka akan semakin banyak paus sperma atau hewan lain yang terancam nyawanya. Memang saat ini kantong plastik dan sampah plastik lainnya sudah mendarah daging dalam hidup kita. Kebiasaan belanja di mini market membuatmu mau tidak mau menggunakan sampah plastik. Kebiasaan tersebut semakin menumpuk jumlah sampah plastik. Karenanya mulai saat ini kamu bisa mengganti kantong plastik dengan tas berbahan kain yang lebih ramah lingkungan. Dari pada terus-terusan membeli minuman kemasan, sebaiknya kamu membawa botol minuman sendiri dari rumah. Selain hemat, juga mengurangi jumlah sampah plastik lho.
Semoga tidak ada lagi paus sperma lain yang harus menjadi korban dari semakin menumpuknya sampah plastik ya! Hidup go green!