Daya tarik Yogyakarta, siapa sih yang bisa menolaknya? Suasana Yogyakarta yang hangat memang bikin kangen siapa saja yang pernah mengunjunginya maupun yang pernah menetap di sana. Sekalinya datang kemari, bawaannya tuh pengen balik lagi. Sementara bagi mereka yang belum pernah menginjakkan kaki ke Jogja, Kota Gudeg ini ibarat destinasi impian yang menarik sekali untuk dijamahi.
Nah, buat kamu yang belum pernah datang ke Jogja tapi pengen banget traveling ke sini, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui biar kamu bisa merasakan atmosfer yang sebenar-benarnya Jogja. Apa aja? Yuk, kita bedah sama-sama.
ADVERTISEMENTS
1. Di Jogja, transportasi dalam kotanya lumayan bisa diandalkan, tapi tetaplah waspada dan hindari ekspektasi berlebihan
Pariwisata di Indonesia masih terkendala oleh kesiapan moda transportasi umum yang bisa diandalkan. Tapi, di Jogja setidaknya kamu bisa mengandalkan bus kota dan Trans Jogja untuk mendukung mobilitas dalam kota. Bus kota reguler melayani 19 jalur trayek dan beroperasi dari jam 5 pagi sampai jam 6 sore dengan tarif sekitar Rp3.000–Rp4.000 (jalur trayeknya bisa kamu unduh di sini). Tapi, tetap waspada ya, soalnya masih suka ada copet yang berkeliaran.
Ada pula Trans Jogja yang agak lebih nyaman karena ber-AC. Trans Jogja menjadi moda transportasi umum yang bisa diandalkan karena tertib (naik-turunnya harus di halte khusus) dan trayeknya jelas terpampang di setiap halte. Hanya dengan Rp4.000, kamu udah bisa muter-muter Jogja, lho. Bus TJ beraksi dari pukul 06.00–21.30. TJ juga beroperasi sampai bandara dan Prambanan. Tapi, meski dibilang lebih nyaman, gak usah berekspektasi berlebihan, karena kadang kondisi busnya juga udah gak begitu bagus.
ADVERTISEMENTS
2. Untuk membaur dengan suasana Jogja, sebaiknya kamu memilih penginapan di seputaran Malioboro. Mulai dari losmen sampai hotel bintang lima, semuanya ada di sini
Kamu yang pertama kali menginjakkan kaki di Jogja pastinya ingin menikmati rasanya berbaur dengan atmosfer kota Pelajar ini. nah, biar misimu ini tergenapi, menginaplah di kawasan Malioboro. Mulai dari hostel, hotel melati, sampai bintang lima, ada di sini. Kalau memilih hotel melati, gang-gang di seputaran Sosrowijayan dan Dagen menawarkan kamar yang nyaman dengan harga terjangkau, mulai dari 60 ribuan. Tapi, saat high/peak season, biasanya tarifnya naik dua kali lipat, lho.
ADVERTISEMENTS
3. Sebagai alternatif, ada pula kawasan Prawirotaman yang menjadi favorit wisatawan asing
Selain Malioboro, kawasan Prawirotaman juga bisa jadi alternatif tempat menginap yang oke. Range harganya pun sama aja dengan di daerah Malioboro. Apalagi, daerah ini juga terkenal sebagai tempat menginap favorit backpacker asal mancanegara. Kamu bisa menemukan bar dan restoran ala barat di sekitar sini. Gak ada salahnya dicoba kalau kamu berniat ngecengin bule, hehehe. Siapa tahu bisa keliling Jogja bareng, ‘kan?
ADVERTISEMENTS
4. Biar jalan-jalanmu praktis, sewa sepeda motor untuk menggapai tempat yang jauh adalah pilihan yang paling logis.
Transportasi umum di Jogja memang lumayan nyaman untuk menjangkau kawasan dalam kota dan tempat-tempat tertentu. Tapi, kalau kamu pengen transportasi yang lebih praktis untuk mobilitas yang cepat dan menjangkau tempat-tempat yang jauh tanpa harus terikat waktu, menyewa sepeda motor adalah jawabannya.
Di kawasan Malioboro maupun Prawirotaman, jasa persewaan motor ini mudah ditemui. Dengan tarif antara 50-60 ribu, kamu udah bisa leluasa jalan-jalan naik motor sampai 24 jam ke depan.
ADVERTISEMENTS
5. Berkeliling naik becak atau delman juga patut dicoba saat kamu bertandang ke Jogja. Tapi, sepakati dulu urusan rute dan harga sebelum naik
Udah sampai Jogja, tentu belum afdol kalau kamu belum jalan-jalan naik becak atau delman. Tapi, sebelum memutuskan untuk naik, sepakati dulu rute dan tarifnya. Jangan sampai kamu dikemplang dengan tarif mahal setelah puas berputar-putar.
Kamu juga mesti waspada dengan jasa becak yang menawari berkeliling dengan tarif yagn gak masuk akal murahnya. Karena, mereka akan mengantarkan kamu ke toko oleh-oleh yang bekerja sama dengan si tukang becak ini. kalau kamu gak beli apa-apa, siap-siap aja dicemberutin tukang becaknya sepanjang jalan.
ADVERTISEMENTS
6. Siapin kompas, karena warga Jogja menunjukkan jalan bukan dengan kanan-kiri, melainkan arah mata angin!
Kamu: “Pak, kalau ke Taman Pintar lewat mana, ya?”
Bapak-bapak: “Oh, masnya ini lurus aja. Perempatan pertama, belok ke utara. Nanti ketemu perempatan lagi belok ke barat. Taman Pintar di utara jalan.”
Hayo, bingung, gak? Ketika kamu menanyakan arah ke warga Jogja, mereka akan menunjukkan arah dengan menyebut mata angin. Buat warga Jogja, ini memang gampang banget, soalnya rata-rata jalan di Jogja tuh memang arahnya utara-selatan dan timur-barat. Tapi, buat pendatang, apalagi yang baru pertama kali kayak kamu, bukannya paham malah tambah bingung dong?
Nah, orientasi arah sangat penting selama kamu berkendara di Jogja. Biar aman, bawa kompas aja, terutama kalau orientasi arahmu kurang bagus.
7. Warga Jogja umumnya juga gak begitu hafal nama jalan. Jadi, kamu sebaiknya paham berbagai landmark-nya yang sering dijadikan patokan arah
Kamu: “Pak, kalau mau ke Jalan Cokroaminoto itu lewat mana, ya?”
Bapak: “Wah, itu mana ya, Dik?”
Kamu: “Yaelah si bapak malah balik nanya…”
Selain nunjukin arah dengan mata angin, warga Jogja juga gak begitu hafal nama jalan, apalagi kalau itu bukan jalan utama. Kalau pengen ke suatu tempat, mendingan langsung sebutin aja nama landmark atau tempat yang mau kamu datangi,
8. Buat menikmati atmosfer Jogja lewat lidah, cicipi tiga macam kuliner ikoniknya: gudeg, angkringan, dan burjo!
Biar makin lengkap menyatu sama atmosfer Jogja, kamu juga wajib mencicipi berbagai kulinernya yang ikonik, yaitu gudeg, angkringan, dan… burjo! Kalau kamu makan angkringan sama burjo, kamu bakal merasakan pengalaman yang juga dirasakan oleh ribuan mahasiswa yang menuntut ilmu di Jogja sehari-hari, terutama pada akhir-akhir bulan.
Gudeg yang terkenal memang berada di jalan Wijilan, tapi bukan berarti gudeg yang enak cuma ada di sana. Gudeg yang dijajakan di sekitar pinggir jalan Malioboro maupun ruas-ruas jalan lainnya juga sudah cukup nikmat dan mengenyangkan. Apalagi, harganyapun sangat terjangkau. Kamu bisa menemukan penjual gudeg kayak gini sampai tengah malam.
Angkringan juga menawan untuk makan sekalian nongkrong. Jangan lewatkan untuk mencicipi nikmatnya Kopi Joss yang diseduh dengan arang yang membara di Angkringan Lik Man, sebelah utara Stasiun Tugu. Tapi, gak ada salahnya juga mencoba makan di angkringan sederhana di sudut-sudut jalan.
Masih mau mencari kuliner unik khas Jogja lainnya? Jangan lupa untuk mampir ke 11 Ragam Kuliner Unik yang Wajib Kamu Jajal Saat Bertandang Ke Jogja.
9. Siapkan waktu satu hari untuk berjalan kaki menjelajah daerah pusat kota, mulai dari kawasan Malioboro, Kilometer Nol, Keraton, Taman Sari, sampai Alun-Alun Kidul
Buat menikmati suasana kota Jogja yang melegenda, luangkan satu hari untuk berjalan kaki menjelajahi kawasan Malioboro sampai Alun-Alun Selatan. Susuri emperan Malioboro ke arah selatan. Kamu bisa melihat aneka suvenir unik yang dijajakan sepanjang jalan. Sempatkan juga untuk blusukan ke Pasar Beringharjo untuk berbelanja oleh-oleh batik. Lalu, kamu bisa melipir sambil ngadem di Benteng Vredeburg.
Puas di Vredeburg, saatnya menyambangi Keraton Yogyakarta yang menjadi kediaman Sultan Jogja dari masa ke masa. Setelahnya, tengok juga tempat pemandian keluarga raja di Taman Sari. Setelah malam tiba, ini saatnya menikmati kelap-kelip kendaraan hias di alun-alun Kidul atau Alkid. Kalau capek, beristirahatlah sambil menyaksikan pendar lampu kota di kawasan Kilometer Nol dengan loji-lojinya yang antik.
Biar bisa lebih menikmati berbagai objek wisata di atas tanpa rasa terburu-buru, kamu mungkin bisa memangkas tempat yang mau kamu kunjungi di atas menjadi dua atau tiga tempat aja. Tapi, kalau bisa menjamah semuanya, kenapa enggak? Toh lokasinya juga berdekatan.
10. Malamnya, jangan terlewat untuk mengecap suasana Tugu Jogja yang gemerlap
Malam yang panjang di Jogja tentu lebih seru bila dimanfaatkan untuk mengunjungi kawasan wisata malamnya yang khas. Kamu tentu gak mau melewatkan untuk berfoto-foto di Tugu Jogja pada malam hari. Tapi, yang pengen foto-foto di Tugu gak cuma kamu, lho. Kamu harus bergantian sama puluhan turis lainnya yang juga pengen menjadikan Tugu sebagai latar fotonya. Makanya, kalau kamu pengen memotret suasana malam Tugu Jogja dengan leluasa, tunggu aja dulu sampai selepas tengah malam.
11. Jalan menuju Candi Borobudur dan Prambanan itu berlawanan. Biar efisien, pilih salah satu aja
Bagi yang pertama kali datang ke Jogja, menjamahi candi-candinya menjadi agenda yang wajib kamu tuntaskan. Dari Jogja, ada dua candi ikonik yang bisa kamu datangi, yaitu Candi Prambanan di perbatasan Jogja–Klaten serta Candi Borobudur di Magelang. kalau waktumu di Jogja terbatas, sebaiknya pilih salah satu aja, karena keduanya memang berada di arah yang berlawanan. ]
Borobudur lebih mudah dicapai dengan kendaraan sewaan, sementara Candi Prambanan masih bisa dicapai dengan bus Trans Jogja. Tapi, kalau ke Prambanan kamu juga berkesempatan untuk mengunjungi Candi Ratu Boko dengan tiket terusan, ada shuttle bus untuk menuju ke sana. Tinggal pilih deh mana yang pengen kamu datangi di kunjunganmu yang pertama kali.
12. Untuk merasakan pantai khas Jogja, sambangi Pantai Parangtritis di Bantul atau arahkan kendaraanmu langsung ke Gunungkidul untuk mencicipi pantai-pantainya yang eksotis
Selain wisata candi, kamu juga jelas gak boleh alpa untuk mantai saat bertanda ke Jogja. Lagi-lagi, jika masa liburanmu terbatas, mendingan kamu pilih satu pantai yang kece sebagai tempat untuk menghabiskan waktu.
Kamu bisa menuju ke arah Bantul untuk menyambangi Pantai Parangtritis yang ikonik. Selain menikmati suasana pantai, kamu juga bisa naik ke Bukit Parang Endog untuk menikmati suasana Parangtritis dari ketinggian sekalian menjajal sandboarding di gumuk pasir Parangkusumo. Dari Jogja, kamu cukup berkendara kurang lebih 1 jam.
Alternatif yang kece lainnya adalah menjamahi pantai-pantai eksotis di Gunungkidul. Gunungkidul punya sejumlah pantai keren yang bakal bikin kamu pengen balik lagi ke Jogja. Tinggal pilih deh! Untuk mencapai pantainya, butuh waktu tempuh selama 1,5–2 jam.
Pengen tahu mana aja pantai paling kece di Jogja? Intip dulu Jogja dan 10 Pantai Indahnya yang Tidak Pernah Bosan Dipandang Mata.
13. Pengen membawa pulang batik buat oleh-oleh? Melipir aja ke Pasar Beringharjo di mana kamu bisa membeli batik dengan harga miring
Membawa pulang batik sebagai oleh-oleh gak ada salahnya, apalagi kalau kamu baru pertama kali datang kemari. Nah, kalau kamu mau mencari pakaian batik dengan harga miring, blusukan aja ke Pasar Beringharjo. Di sana, kamu bisa mendapatkan batik buat diri sendiri ataupun oleh, oleh. Kalaupun gak tertarik membeli batik, kamu tetap bisa menikmati suasana pasar tradisional yang Jogja banget.
14. Jangan lupakan bakpia. Rasa yang paling enak bukan cuma bisa ditemukan dari produsen besar, tapi juga dari produsen rumahan di gang-gang kawasan Pathuk
Nah, kalau ini oleh-oleh yang wajib kamu beli sebelum pulang dari Jogja. Kawasan utama untuk mencari bakpia ada di Desa Pathuk atau Jalan AIP II KS Tubun. Di sinilah pusat oleh-oleh bakpia di mana kamu bisa mencari bakpia aneka rasa untuk oleh-oleh. Tapi, bakpia yang rasanya enak gak cuma dari produsen besar lho. Coba deh blusukan ke gang-gang di Pathuk, kamu akan menemukan produsen bakpia rumahan yang gak kalah enak dengan harga lebih murah.
Nah, itu dia tips-tips yang bisa kamu coba saat pertama kalinya datang ke Jogja. Kalau kamu punya tips lainnya, bagiin di komentar dong!
Kredit feature image: cucipikiran.blogspot.com