Pandemi Corona sudah hampir berakhir di China. Kasus positif harian sangat kecil dan kasus aktif semakin menurun. Lockdown Wuhan dan Hubei bahkan sudah dibuka sejak awal bulan April lalu. Peringkat China yang selalu di posisi teratas jumlah kasus secara keseluruhan, sejak bulan Maret terus mengalami penurunan jumlah kasus sehingga berhasil ‘flatten the curve‘ atau melandaikan kurva.
Total kasus di China sebanyak 82.881 dengan penambahan kasus hari ini cuma 1 kasus positif dengan total kematian  4.633 korban jiwa. Peringkatnya pun kini berada di nomer 11 kasus terbanyak di dunia, bahkan disalip Turki, Brazil dan Iran. Kehidupan di China berangsur normal. Tempat-tempat wisata pun kini dibuka lagi.
ADVERTISEMENTS
Entah karena sudah lelah dengan lockdown secara 2 bulan, warga China langsung menyerbu tempat wisata yang telah dibuka
Sebulan lalu, kondisi China kian normal setelah lockdown Wuhan dan Hubei dibuka kembali. Kini hampir 70 persen tempat wisata telah diperbolehkan untuk didatangi pengunjung. Salah satu destinasi yang ‘kebanjiran’ pengunjung adalah Gunung Tai di Provinsi Shandong. Pada hari buruh tanggal 1 Mei lalu, hampir 30 ribu turis memadati pegunungan yang sakral di China ini. Tiket segera ditutup setelah 29 ribu tiket segera ludes terjual.
ADVERTISEMENTS
Potret ini menunjukkan ribuan orang yang mengular di jalur trek Gunung Tai. Ada ribuan tangga yang harus didaki untuk sampai ke puncaknya
Pemerintah China telah membatasi jumlah kunjungan hanya 30 persen dari kuota hari normal. Namun tetap saja ada ribuan orang berjejal untuk masuk ke sana. Potret di atas menunjukkan bahwa ribuan orang bermasker berjubel mengantri untuk mencapai puncaknya. Sayangnya, tanpa social distancing yang ketat.
Gunung Tai berfungsi seperti Gunung Olympus bagi warga China. Di gunung inilah tempat berkumpulnya dewa-dewa dalam mitologi China. Gunung Tai dianggap sakral di mana sudah 3 ribu tahun diadakan ritual di sana. Meski harus mendaki 4 ribuan tangga, mereka tetap bersemangat menuju puncak. Kadang tujuannya bukan untuk turisme melainkan refleksi spiritual.
ADVERTISEMENTS
Untuk lebih jelasnya, South China Morning Post telah merangkumnya dalam video berikut
Harapannya, semoga kondisi China dan negara lain segera normal. Keramaian ini ditakutkan memicu ‘second outbreak’ yang bisa datang lebih besar. Social dan physical distancing sebaiknya tetap diperketat meski tren pandemi telah berakhir di China.