Review Indies Heritage: Hotel Bergaya Era Kolonial yang Cocok untuk Mencari Ketenangan Hakiki (dan Artsy)

Review Hotel Indies Heritage

8.5/10

Cocok untuk kamu, baik yang ingin mencari kenikmatan artistik atau ketenangan yang dirindukan di tengah kota.

Berlibur ke Jogja tentunya menjadi salah satu tujuan favorit yang kerap dilakukan oleh para pelancong lokal hingga mancanegara. Selain memiliki berbagai macam destinasi wisata, di kota ini juga banyak terdapat penginapan dengan gaya dan konsep unik yang tersebar di segala penjuru kota.

Salah satunya adalah Hotel Indies Heritage yang terletak di kawasan Prawirotaman ini. Meski berada di salah satu pusat keramaian malam di Jogja, hotel yang mengusung konsep gaya kolonial ini menawarkan ketenangan yang begitu nyaman bagi siapapun yang menginap. Simak yuk!

ADVERTISEMENTS

Tampak dari depan, sudah jelas terlihat jika hotel ini berdiri gagah dengan gaya bangunan khas zaman kolonial banget!

Review Indies Heritage: Hotel Bergaya Era Kolonial yang Cocok untuk Mencari Ketenangan Hakiki (dan Artsy)

Bagian depan hotel via www.hipwee.com

Bisa dibilang hotel ini cukup punya totalitas dalam mengusung konsep kolonial. Dari deretan jendela yang terdapat di bagian depan lobi saja kita sudah bisa melihat bagaimana kesan jadul hotel tersebut. Ornamen-ornamen yang dirancang dengan bentuk meninggi, seolah-olah mempertegas kesan bahwa Indies Heritage adalah hotel yang berdiri sejak zaman penjajahan di Indonesia.

Namun, kendati mengusung konsep kolonial dan berada di tengah kota, hotel ini tak lupa untuk memperhatikan keasrian lingkungan sekitar. Hal itu terlihat dari banyaknya pohon perindang yang berjajar di bagian depan hotel.

ADVERTISEMENTS

Nggak susah kok untuk menemukan lokasi hotel ini, lantaran letaknya berada di salah satu gang di jalan utama kawasan Prawirotaman yang memang kondang

Review Indies Heritage: Hotel Bergaya Era Kolonial yang Cocok untuk Mencari Ketenangan Hakiki (dan Artsy)

Alamat Hotel Indies Heritage via www.hipwee.com

Keistimewaan lain hotel ini adalah letaknya yang berada tak jauh dari jalan utama kawasan Prawirotaman, salah satu daerah yang tak pernah mati selama 24 jam di Jogja. Tepatnya, berada di Jl. Prawirotaman MG III, No.3, tempat di mana berdirinya hotel ini terkenal sebagai kampung bule.

Sesuai dengan namanya, kita bisa menyaksikan lalu lalang pelancong mancanegara alias bule yang hilir mudik melalui gang ini. Jika hendak mencari tempat nongkrong pun, kita juga nggak perlu repot-repot mencari karena ada banyak sekali opsi yang berada di sekitar hotel.

ADVERTISEMENTS

Begitu masuk lobi, kita akan disambut oleh resepsionis hotel yang begitu ramah dan tetap membawa kesan era lampau

Review Indies Heritage: Hotel Bergaya Era Kolonial yang Cocok untuk Mencari Ketenangan Hakiki (dan Artsy)

bagian lobi hotel via www.hipwee.com

Seperti yang telah kami tulis sebelumnya tentang kesungguhan mereka dalam mengusung gaya kolonial, hotel ini benar-benar memperhatikan setiap detail konsep yang mereka suguhkan. Tak hanya bangunannya saja, bahkan beberapa ornamen lain seperti keramik lantai hingga pernak-pernik pajangan yang berada di lobi utama tak lepas dari sentuhan klasik Belanda.

Selain itu, di bagian samping meja resepsionis juga terdapat sebuah ruangan galeri yang memamerkan sekaligus menjual barang-barang antik seperti lukisan, patung, batik, hingga pernak-pernik unik lainnya. Warna putih yang mendominasi juga menambah kesan bahwa hotel ini tetap mewah meski bergaya kuno.

ADVERTISEMENTS

Memiliki predikat sebagai hotel berbintang tiga, Indies Heritage menawarkan beberapa pilihan kamar dengan beragam keunggulan

Review Indies Heritage: Hotel Bergaya Era Kolonial yang Cocok untuk Mencari Ketenangan Hakiki (dan Artsy)

Kamar yang tampak begitu mewah via www.hipwee.com

Dengan total sebanyak 74 kamar, Indies Heritage memiliki beberapa pilihan kelas yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah kamar dengan pemandangan kolam renang dan kamar dengan pemandangan Gunung Merapi. Tinggal pilih.

Untuk harga per malamnya sendiri, mereka mematok mulai dari kisaran 400 ribu rupiah hingga satu juta rupiah. Fasilitas yang ada di dalam kamar pun begitu lengkap, mulai dari TV, AC, wifi gratis dan juga kamar mandi yang terletak bersebelahan dengan toilet. Selain itu, mereka juga menyediakan layanan spa bagi yang menginginkannya.

ADVERTISEMENTS

Kenyamanan dan ketenangan adalah nilai lebih dari hotel ini

Review Indies Heritage: Hotel Bergaya Era Kolonial yang Cocok untuk Mencari Ketenangan Hakiki (dan Artsy)

Pengunjung bisa bersantai di area kolam renang dengan tetap tenang dan nyaman via www.hipwee.com

Bagi kalian yang sedang berlibur bersama keluarga, menginap di hotel ini adalah pilihan tepat. Karena meskipun berada di tengah kota, Indies Heritage sangat mengedepankan kesan nyaman dan tenang bagi para pengunjungnya. Tak seperti hotel pada umumnya, manajemen hotel ini tak pernah mengadakan acara atau pesta yang bersifat ingar bingar.

Selain karena letaknya berada di tengah perkampungan, mereka juga membawa slogan hotel yang ramah bagi keluarga. Nah, salah satu tempat di hotel ini di mana pengunjung bisa bersantai sekaligus merasakan ketenangan di tengah kota adalah area kolam renang yang terletak di bagian tengah hotel.

ADVERTISEMENTS

Ruang makan yang luas dan pelayanan dari koki profesional akan membuat pengunjung benar-benar merasa dimanjakan

Review Indies Heritage: Hotel Bergaya Era Kolonial yang Cocok untuk Mencari Ketenangan Hakiki (dan Artsy)

Ruang makan Hotel Indies Heritage via www.hipwee.com

Aspek terakhir yang akan membuat pengunjung serasa begitu dimanjakan di hotel ini adalah ruangan makannya yang cukup luas dengan pilihan outdoor serta indoor. Untuk bagian outdoor, pengunjung dapat menikmati makanan yang dihidangkan oleh koki profesional di sekitar area kolam renang. Pilihan makanan yang dihadirkan ketika sarapan dan juga makan malam pun begitu beragam dan tentunya menggugah selera.

Cari panduan lengkap buat traveling? Mulai dari info destinasi sampai tips, dan akomodasi ada di sini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

ecrasez l'infame