Sebagai destinasi wisata di Jakarta, nama Kepulauan Seribu tentu sudah nggak asing lagi. Di antara 342 gugusan pulau yang ada di sana (nggak nyampe seribu sih), yang cukup populer sebagai tujuan wisata adalah Pulau Bidadari. Pulau Pari, atau Pulau Pramuka. Tapi selain tiga itu, gugusan Kepuluan Seribu punya satu pulau bersejarah dan menyimpan kisah mistis bernama Pulau Onrust.
Kalau melakukan penulusuran di mesin pencari, kamu akan mengetahui Pulau Onrust ini cukup terkenal dengan kisah mistisnya. Misteri yang berkembang di Pulau Onrust berasal dari sejarah tempat tersebut. Salah satunya keberadaan hantu cantik bernama Maria van de Velve. Penasaran seperti apa sejarah dan kisah Pulau Onrust? Yuk simak rangkuman Hipwee Travel berikut ini.
Pada pendudukan pemerintah Hindia Belanda, Pulau Onrust adalah tempat karantina jemaah haji
Sebelum Indonesia merdeka di sekitar tahun 1911 hingga 1933, Pulau Onrust adalah sanatorium TBC sekaligus pusat karantina jemaah haji yang baru pulang dari Mekah. Pada saat itu pemerintah Hindia Belanda beralasan tujuannya adalah menjaga kesehatan para jemaah yang baru pulang berhaji. Namun faktanya, karantina itu dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi ide-ide dari jamaah yang telah belajar agama bersama ulama di Mekah, yang mungkin saja bisa menentang penjajahan.
Nggak hanya mengisolasi jamaah, konon katanya untuk memudahkan pengawasan setelah karantina pemerintah menghimbau masyarakat untuk memanggil mereka yang telah berhaji dengan sebutan gelar “haji”. Dengan itu pemerintah Hindia Belanda bisa dengan mudah memantau pergerakan mereka, dan sejak itu pula gelar haji populer dilafalkan.
Sempat jadi tempat menahan pemberontak dan orang Jerman pengikut NAZI di Indonesia
Pasca jadi tempat karantina jemaah haji, Pulau Onrust pada tahun 1933 juga dijadikan lokasi tawanan para pemberontak Peristiwa Kapal Tujuh. Peristiwa Kapal Tujuh adalah pemberontakan yang terjadi di atas kapal angkatan laut HNLMS De Zeven Provinciën milik Angkatan Laut Kerajaan Belanda di lepas pantai Sumatera pada tanggal 5 Februari 1933.
Kemudian pada tahun 1940 pulau tersebut dijadikan tempat menawan orang-orang Jerman yang diduga pengikut NAZI pro-Hitler yang ada di Indonesia. Kondisi tersebut bertahan hingga tahun 1942 saat Jepang mulai mengambil alih Batavia. Pada pendudukan, Jepang Pulau Onrust dijadikan penjara bagi tahanan kelas berat dan tahanan politik. Salah satu tokoh politik yang pernah dipenjara di sana adalah D.N. Aidit, pemimpin senior PKI.
Pada awal 1960-an Pulau Onrust dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit Karantina penyakit menular dan setelah itu terbengkalai
Pulau Onrust benar-benar dimanfaatkan sebagai tempat karantina penyakit menular seperti lepra pada tahun 1960-an. Circa 1960-1965, pulau tersebut juga dijadikan penampungan para gelandangan dan pengemis, selain juga jadi tempat latihan militer. Menginjak tahun 1968 pulau tersebut mulai terbengkalai, dan terjadi pembongkaran serta pengambilan material bangunan secara besar-besaran atas izin kepolisian setempat.
Setelah itu pada tahun 1972 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, mengeluarkan SK yang menyatakan status Pulau Onrust sebagai lokasi bersejarah. Sejak saat itu suasana di Pulau Onrust jadi mencekam, dan beberapa kisah misteri pun berkembang. Kalau plesiran ke sana, kamu akan menemukan banyak makam tanpa nama. Konon makam petinggi DI/TII Kartosoewirjo yang dieksekusi pada era Soekarno juga berada di pulau tersebut.
Pemakaman Belanda dan kisah Maria van de Velve
Selain makam keramat tanpa nama, kamu juga akan menemukan sebuah kompleks pemakaman Belanda. Suasana kompleks pemakaman Belanda nggak kalah mencekam karena dinaungi pohon tua berukuran besar. Suasana mencekam tersebut dilengkapi dengan legenda Maria van de Velve. Noni Belanda yang meninggal di usia 28 tahun pada tahun 1721.
Menurut cerita, Maria meninggal akibat bunuh diri lantaran frustasi menanti kekasihnya yang nggak kunjung datang. Hal tersebut bisa dibaca pada sebuah puisi yang tertulis di pusaranya. Isi puisi tersebut kurang lebih menceritakan kepedihan dan rasa cintanya terhadap sang kekasih. Melansir dari Suara, makam Maria van de Velve ini merupakan salah satu di antara empat makam Belanda yang berhasil diidentifikasi namanya.
Nah, yang bikin seram adalah arwah Maria ternyata masih sering berkeliaran di area Pulau Onrust. Masyarakat setempat memercayai kalau sang arwah masih menunggu kedatangan sang kekasih. Bahkan arwah tersebut nggak segan buat menunjukkan diri kepada pengunjung. Seperti salah satu kisah berikut yang dituturkan Hamir, sekuriti di Pulau Onrust kepada Suara.
Petugas sekuriti yang diajak arwah Maria untuk ikut ke alamnya karena memiliki wajah mirip sang kekasih
Jadi pada tahun 2018 Hamir kedatangan seorang pemuda bernama Hendra yang ditugaskan pengelola pulau jadi sekuriti bersamanya. Maklum, sebelumnya Hamir cuma bertugas sendirian dan itu membuat pengelola khawatir. Hendra sejurus berkeliling setelah sampai di Pulau Onrust. Lalu setelah itu ia bertanya kepada Hamir apakah ada perempuan cantik yang juga tinggal di pulau tersebut.
Hendra mengaku melihat perempuan cantik itu dekat kompleks pemakaman Belanda. Nggak lama dari kejadian itu, Hendra kerasukan. Selama kerasukan Hendra mengatakan kalau Maria van de Velve berniat mengajak ia ke alamnya karena memiliki wajah tampan mirip kekasihnya. Syukur pada saat itu Hamir yang terus menolak permintaan sang arwah berhasil menghalau niatan tersebut dan Hendra kembali sadar. Tapi sejak kejadian itu Hendra terus-terusan diganggu dan sering mengalami kerasukan. Hal tersebut bahkan bikin tubuhnya lemah dan sering sakit-sakitan, hingga pada akhirnya ia keluar dari pekerjaannya.
Selain kisah yang dialami Hendra, Hamir juga bercerita kalau “penghuni” Pulau Onrust pernah merasuki rombongan pengunjung yang terdiri dari 30 orang. Pada saat itu rombongan yang berkeliling pulau kerap tertawa kencang dan memutar musik dari pengeras suara. Nggak lama setelah itu, enam di antara mereka kerasukan secara bersamaan.
Sosok Maria van de Velve sering menampakkan diri kalau ada yang pakai baju merah
Meski nggak dikeramatkan, petugas kebersihan Pulau Onrust bernama Hidayat seperti dikutip dari Suara menyarankan untuk nggak menggunakan baju merah saat berkunjung ke Onrust. Karena katanya sosok Maria akan menampakkan diri kalau ada yang pakai baju merah. Konon Maria juga mengenakan baju merah ketika meninggal. Jadi menurut cerita, setiap ada yang menggunakan baju merah atau merah muda, maka salah satu pengunjung akan melihat sosok hantu cantik bernama Maria van de Velve.
Nah, itu dia kisah dan sejarah Pulau Onrust beserta misteri hantu bernama Maria van de Velve. Bagaimana, tertarik untuk mampir?