ADVERTISEMENTS
Di Gili Trawangan, tak ada yang menjual bensin eceran hingga transportasi online. Sepeda atau andong adalah kendaraan wajib yang bisa digunakan di Gili Trawangan
Jangankan ada Go-Jek, Grab, dan transportasi online lainnya. Yang jual bensin eceran saja tak ada. Di sini tak ada motor ataupun mobil. Sepeda adalah kendaraan yang selalu digunakan di Gili Trawangan. Ada juga andong yang bisa menjadi alternatif bagi pengujung untuk berkeliling. Kita dapat mengeliingi pulau ini sekitar 1 hingga 2 jam saja. Selama di perjalanan kita akan ditemanin oleh suguhan pasir putih hingga ombak biru.
ADVERTISEMENTS
Harga makanan di Gili Trawangan mahal banget, cepat kaya dan naik haji semua para pedagang yang ada di sini. Tidak hanya itu, sampah juga menjadi masalah besar yang ada di pulau ini
Memang Gili Trawangan adalah tempat wisata yang banyak didominasi oleh turis asing sehingga mungkin bisa dibilang wajar-wajar saja tingkat harga di sini. Tapi bagi aku pribadi, ini kelewatan banget mahalnya. Aku sarapan pagi pakai nasi+tahu+sambal harganya 30 ribu rupiah, ditambah air mineral yang biasanya harga 3 ribu rupiah menjadi 10 ribu rupiah. Tidak hanya itu, sampah menjadi masalah penting yang harus cepat diatasi. Memang di tepian pantai tidak terlalu banyak sampah, tapi jika kalian masuk lagi ke dalam pulau, banyak tumpukan sampah yang mulai menggunung dan menjadi sarang ternak mencari makan.
ADVERTISEMENTS
Nggak cuma Gili Trawangan, juga ada Gili Meno dan Gili Air yang bisa kamu kunjungi. Tapi, bagi aku mungkin kawasan Gili Trawangan hanya cocok direkomendasikan bagi kamu pecinta pesta
Di kawasan ini terdapat tiga pulau yang bisa kamu kunjungi, seperti Gili Trawangan yang ramai, Gili Air bagi kamu yang suka menikmati suasana pantai dan pesona bawah laut, dan Gili Meno sebagai tempat yang cocok bagi kamu yang sedang berbulan madu karena cenderung sepi. Kalau budget kamu tidak terlalu banyak, kayaknya tempat ini tidak direkomendasikan deh. Tapi bagi kamu yang berpenghasilan lebih dan ingin menikmati pesta meriah, datanglah ke Gili Trawangan.
Setelah menginap semalam di Gili Trawangan, aku awalnya ingin berkunjung ke Gili Air. Tapi karena uang yang aku miliki sudah menipis dan tinggal sisa 120 ribu rupiah, sorenya aku memutuskan untuk kembali ke Tanjung dan menginap di rumah kawan selama semalam. Esok paginya aku lanjutkan perjalanan secara estafet numpang dan nebeng mobil menuju Lombok Tengah. Aku nggak tahu kira-kira sampai di mana uang 120 ribu rupiah ini akan bertahan. Entahlah, mari kita teruskan saja perjalan ini. Mudah-mudahan selalu bertemu orang baik, amin!
Untuk tahu perjalanan Catatan Nekat Keliling Indonesia sebelumnya, simak di sini!