Cara paling mudah untuk menghentikan penularan Covid-19 adalah dengan physical distancing dan cuci tangan dengan sabun. Menjaga jarak antar manusia bisa menekan penyebaran virus ini yang begitu cepat. Artinya sebisa mungkin kurangi interaksi dengan orang lain. Setidaknya cukup dengan keluarga sendiri di rumah. Jika kesadaran ini muncul pada semua orang, tentu ini sudah cukup menghentikan virus ini.
Namun menjaga jarak dengan orang lain bukan berarti kamu harus menyendiri dan melakukan semuanya seorang diri. Seperti yang dilakukan pria asal Malaysia ini. Dia rela berjalan kaki sejauh 123 km agar tidak menularkan virus Corona. Padahal dia sendiri tidak punya gejala tersebut. Ekstrem banget sih pria ini.
ADVERTISEMENTS
Namanya Alixson, pria asal Sabah Malaysia ini rela berjalan kaki dari bandara ke rumahnya demi tidak menularkan virus Corona
Alkisah, pria bernama Alixson Awandoh ini adalah perantau asal Malaysia yang bekerja di luar negeri. Ketika ia kembali dari Jepang ke Kota Kinabalu (KK), Sabah, Malaysia, pada tanggal 26 Maret lalu, Alixson lalu memeriksakan diri di RS Queen Elizabeth meski tidak ada gejala apapun. Ia ingin mengetahui apakah ia membawa virus Corona atau tidak. Berhubung hasil tesnya tidak bisa langsung keluar, ia lalu menjaga jarak dengan orang lain. Pihak rumah sakit menyarankan ia segera pulang dan karantina sendiri di rumah.
“Karena hasil tes yang tidak diketahui, saya mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari bergaul dengan publik karena takut memicu infeksi jika seandainya hasil saya menjadi positif di masa depan,” kata Alixson.
Cara menjaga jaraknya cukup ekstrem. Alixson menolak ketika akan dijemput kakaknya di KK. Dia lebih memilih berjalan kaki karena takut menulari orang lain. Tak tanggung-tanggung, jarak antara KK dengan Kota Marudu di Sabah sejauh 123 km. Dia berjalan kaki dan enggan naik transportasi umum.
ADVERTISEMENTS
Setelah berjalan selama 3 hari, sampailah Alixson di rumahnya. Di perjalanan ia ditemani seekor anjing bernama Hachiko
Dalam penjelasannya Alixson mengatakan bahwa saat dia berjalan menuju ke Kota Marudu dari Kota Kinabalu, dia bertemu dengan seekor anjing di jalan. Anjing yang kemudian dinamakan Hachiko itu menemani perjalanan Alixson. Selama perjalanannya, ia akan tidur di halte bus kosong di malam hari sementara Hachiko tidur di sampingnya. Butuh 3 hari perjalanan (26-29 Maret) untuk mencapai tujuannya di Marudu. Pun, meski sudah sampai di rumahnya, ia enggan menuju ke rumah dan segera menuju ke pondok kecil yang terletak di sawah.
Sepanjang jalan ia dicurigai oleh polisi yang tidak percaya akan ceritanya. Meski ditawari transportasi, namun ia tetap enggan menerimanya karena takut menulari orang lain. Padahal ia belum tentu terkena Covid-19 dan tidak ada gejalanya. Sungguh sikap yang teguh dan berprinsip.
Mungkin yang ngotot bepergian di saat-saat seperti ini patut mencontoh Alixson. Dia mengisolasi diri sedemikian rupa sehingga tidak ada 1 orang pun yang berhubungan dengannya. Salut, Alixson!