Menjadi pramugari mungkin jadi pilihan banyak orang. Pekerjaan ini memang tampak mentereng di era seperti sekarang. Ada beberapa benefit yang bisa didapatkan dengan menjadi pramugari, mulai dari gaji tinggi, traveling keliling dunia dengan gratis, dan juga status sosial yang ikut naik ketika berprofesi sebagai pramugari.
Namun, menjadi seorang pramugari tidaklah mudah. Terlebih di maskapai terbaik dunia seperti Singapore Airlines. Butuh latihan yang keras dan perjuangan yang panjang untuk menjadi seorang awak kabin yang mempunyai orientasi pelayanan terbaik. Selain seleksinya sangat ketat, program trainingnya tak kalah berat.
Pada tanggal 14-16 November lalu, Singapore Airlines mengundang Hipwee Travel dan berbagai media di Indonesia untuk melihat secara langsung Training Centre pramugari maskapai bintang lima tersebut. Kami dipandu oleh Assistant Manager Cabin Crew Learning & Development Cabin Crew Division Training, Foo Juat Fang. Yuk simak ulasannya.
ADVERTISEMENTS
Berada tak jauh dari Changi Airport, Singapore Airlines Training Centre merupakan tempat mempersiapkan pramugari sebelum terbang ke penjuru dunia
Dalam bayangan kami, Training Centre adalah tempat pelatihan yang biasanya didominasi oleh ruang kelas dan dipandu oleh trainer-trainer yang berpengalaman. Asumsi tersebut sedikit meleset karena ternyata tidak banyak ditemukan ruang kelas di SIA Training Centre, tempat pelatihan awak kabin Singapore Airlines. Kompleks bangunan yang terletak di 720 Upper Changi Road East, Singapura ini lebih seperti pesawat terbang sungguhan.
Ada banyak mock up kabin pesawat SQ mulai dari kelas ekonomi, premium ekonomi, bisnis, First Class hingga Suite Class. Mock up atau model ini sangat mirip dengan aslinya, baik secara visual maupun ukurannya. Seolah ada beberapa pesawat yang ‘parkir’ di gedung ini. Di sinilah para awak kabin belajar hingga siap diterbangkan ke penjuru dunia. Mereka belajar melayani penumpang, memberikan panduan keselamatan, hingga menyiapkan makanan selama beberapa bulan. Tak mudah untuk menjadi pramugari di maskapai bintang lima seperti Singapore Airlines.
ADVERTISEMENTS
Tak cuma mock up kabin pesawat, ada pula simulasi pendaratan darurat di air. Calon pramugari harus berlatih mengevakuasi penumpang dan benar-benar berlatih di dalam air
Salah satu ruangan yang cukup mengejutkan adalah sebuah hall besar dengan pesawat yang terparkir di sana. Bukan, itu juga bukan pesawat sungguhan melainkan mock up untuk pendaratan darurat di air lengkap dengan tempat meluncur yang telah terisi udara. Ruangan ini adalah ruang penyelamatan darurat. Pramugari SQ harus belajar mengevakuasi penumpang ketika terjadi pendaratan darurat baik di darat maupun di air.
Di ruangan sebaliknya, ada kolam renang indoor berukuran besar. Di sana, para pramugari belajar untuk menyelamatkan diri ketika pesawat mendarat darurat di air. Mereka harus bisa menyingsingkan seragam mereka agar lebih fleksibel berenang dan menyelamatkan diri di lautan. Kami sungguh terkejut melihat pemandangan pramugari yang basah kuyup kedinginan berlatih di ruangan ini. Ternyata nggak cukup modal cantik dan pinter doang ya. Latihannya pun begitu keras!
ADVERTISEMENTS
Salah satu pramugari asal Indonesia, Rani, menceritakan kiprahnya yang sudah 10 tahun bekerja di Singapore Airlines
Rani Razia, seorang pramugari asal Indonesia bercerita tentang pengalamannya menjadi awak kabin Singapore Airlines selama 10 tahun. Ia merupakan salah satu dari sekitar 500 pramugari asal Indonesia, di mana total ada 8000 pramugari Singapore Airlines. Tak cuma latihan dan trainingnya yang berat, menjadi pramugari juga mesti siap dengan masalah yang terjadi di langit. Turbulensi atau goncangan pesawat maupun komplain dari penumpang juga harus ia hadapi di dalam pesawat.
Sudah kebayang ‘kan serunya latihan jadi pramugari? Kalau kamu berminat, siapkan dirimu untuk jadi pramugari di Singapore Airlines ya!