Siapa sih warga negara kita yang nggak pernah menggerutu tentang berbagai permasalahan dan kekurangan negeri ini? Kamu pun pasti sempat kan? Tentang parahnya kemacetan, korupsi yang membudaya, transportasi umum yang nggak layak, kenaikan harga BBM, lapangan pekerjaan yang sedikit, dan masih banyak sesuatu yang dianggap masalah lainnya. Tapi, kamu ternyata masih bisa bersyukur kok kalau melihat kondisi di negara-negara ini. Semoga tak membuat kita jadi bangsa paling merugi ya…
ADVERTISEMENTS
1. Kemacetan di Indonesia, Jakarta sekalipun tak ada apa-apanya dibanding apa yang terjadi di China. Kemacetan lalu lintas terparah sedunia pernah terjadi di sana
Jakarta memang terkenal akan kemacetannya, biasanya kemacetan ini berdurasi satu hingga tiga jam. Nah tapi, kamu akan bersyukur dengan kemacetan yang seringkali terjadi di Tiongkok sana. Bayangkan gimana kalau kamu terjebak kemacetan sepanjang 100 km? Nggak cukup hitungan jam, mereka harus menghabiskan waktu kurang lebih 12 hari. Para pengendara hanya mampu memacu kendaraannya 2 km/jam dalam dua hari, dan bagi yang beruntung tiga hari baru dapat keluar dari kemacetan ini. Kendaraan di China dinilai telah melampaui daya tampung jalan raya. Sudah cukup bersyukur belum kamu?
ADVERTISEMENTS
2. Kalau kamu menilai tingkat kriminalitas di Indonesia sudah tinggi, kini waktunya kamu menilik India yang dikenal sebagai surganya para pemerkosa
India tak lagi sebuah negeri tua dengan budaya mempesona. Pasalnya, negeri asal Shahrukh Khan ini sekarang dijuluki surganya pemerkosa. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, jumlah kasus perkosaan di India semakin membludak, modusnya juga semakin brutal, dan penanganannya pun makin jauh dari harapan. National Crime Record Bureau mengatakan, bahwa setiap 22 menit, seorang wanita di India diperkosa. Hebatnya, hanya satu dari empat pelaku yang diajukan dibawa ke pengadilan. Itupun belum tentu si-satu itu menerima hukuman yang sepantasnya. Apa kabar Indonesia?
ADVERTISEMENTS
3. Perseteruan politik di Indonesia ternyata belum ada apa-apanya dibanding apa yang pernah terjadi di Syria. Bahkan mengungsi sudah mereka lakukan sebagai cara
Perseteruan antar pendukung capres pada pilpres di Syria sebegitu kisruhnya. Konflik politik di negara itu hingga mampu membuat para warganya berbondong-bondong mengungsi dan berebut meminta kewarganegaraan lain. Kan kasihan, ketika sebuah konflik politik ternyata berimbas pada warga sipilnya. Konflik yang juga melibatkan senjata itu tak hanya menimbulkan korban jiwa yang nggak sedikit, tapi juga mengancam ketersediaan bahan makanan bagi petani dan peternak. Bersyukurlah kalau warga negara kita masih kondusif di tengah menggeliatnya beragam konflik politik.
ADVERTISEMENTS
4. Bersuka citalah karena ada warteg di Indonesia, ada juga tukang pecel lele yang tersebar di Nusantara. Bayangin kalau kamu ada di Eropa
Memang cuma Indonesia deh yang ngerti soal urusan perut yang satu ini. Warung tegal alias warteg tersebar di seantero Indonesia raya. Di negara lain, sebutlah Inggris, mana ada sih warteg? Udah murah, banyak lagi dapetnya. Pagi warteg, malem pecel lele, nikmat Tuhan mana yang membuatmu nggak bersyukur jua? Satu hal lagi yang patut kamu syukuri dalam hal ini, meski mata uang kita payah dibandingkan negara lain yang membuat kita gembel kalau ke UK. Tapi, Indonesia bisa jadi merupakan negara dengan biaya hidup termurah. Rp 10 ribu kamu bisa dapat nasi, telur, kikil, kentang balado. Beuhhh nikmatnya!
ADVERTISEMENTS
5. Rajin mengeluh karena pendidikan dan kesehatan di negeri ini kamu nilai rendah? Sudah waktunya kamu menengok Afrika Tengah
Seperti namanya, negara ini terletak di jantung Afrika. Meski tingkat kebebasan pribadi relatif tinggi, tapi sebagai informasi, negara ini mendapat predikat paling buruk dalam tiga kategori. Yaitu kesempatan hidup, pendidikan serta kesehatan. Otomatis, kemakmuran negara ini pun berperingkat juru kunci dari daftar negara-negara lainnya di dunia. Yuk matanya dibuka, ternyata ada yang lebih menderita. Masih kurang bersyukur nih?
ADVERTISEMENTS
6. Perempuan di Indonesia bisa jadi termasuk yang merdeka. Coba lihat di Arab Saudi sana, betapa terbatasnya ruang gerak mereka
Bersyukurlah karena kesetaraan gender di sini sudah cukup baik. Perempuan di Arab Saudi masih sangat dibatasi ruang geraknya, menyetir mobil sendiri pun tak boleh. Coba bayangkan, bagaimana kalau peraturan serupa diterapkan di Indonesia? Beruntung Kartini pernah memperjuangkan emansipasi wanita, hingga terwujudlah kesetaraan gender di Indonesia. Ingat, adil bukan berarti sama, tapi setara sesuai haknya.
7. Terakhir, pahamilah jika bumi pertiwi ini merupakan jujugan wisata orang-orang dari seantero jagad raya. Bersyukurlah tinggal di negara dengan sejuta wisata alam yang mempesona. Coba bayangkan Singapura, kekayaan alam pun mereka tak punya
Indonesia, sebuah negara yang memiliki banyak wisata alam. Hal yang satu ini tentu sudah jadi rahasia umum semua kalangan. Wisata Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Mulai dari wisata bawah laut, hutan, ataupun pegunungan. Sebutlah gunung Rinjani, Raja Ampat, Karimunjawa, Toraja, Pantai Bolu-Bolu, dan entah mana lagi. Negeri ini begitu kaya dengan berbagai macam suku dan budaya. Bukankah ini sebuah anugerah yang tak ada duanya? Negara mana yang bisa seperti Indonesia? Singapura yang katanya negara kaya saja tak punya kekayaan alam sama sekali. Mereka cuma bergantung dari industri dan teknologi.
Rumput tetangga memang seringkali nampak lebih hijau. Tapi, apa kamu benar-benar pernah melihat dan merasakan secara langsung kondisi dan situasi negara-negara selain Indonesia? Apa kamu tahu persis bagaimana pemerintah dan warga masyarakat negara lain dalam menghadapi persoalan-persoalan mereka? Semua negara pun punya masalahnya masing-masing, nggak hanya Indonesia, percayalah. Korupsi, kemiskinan, pengangguran, kebodohan, ketidakadilan hukum, semua mengalami dan punya porsinya sendiri-sendiri. Yang berbeda ialah bagaimana kita mengatasi dan menyikapi. Mari instropeksi dan berbenah diri 🙂