Topik pemberitaan tentang tiket pesawat mahal ini sampai bikin kita capek sendiri. Kok bisa dalam beberapa hari tiket menjulang tinggi dan naik hingga 100 % namun ogah balik kembali ke harga normal. Berbagai keluhan dan protes masyarakat seolah diabaikan, bahkan diremehkan. Terbukti dari upaya setengah hati yang dilakukan pemerintah sebagai regulator penerbangan udara.
Awal dari masalah ini adalah munculnya duopoli maskapai penerbangan yakni Garuda group dan Lion group. Terjadinya duopoli ini membuat harga tiket makin tidak terkendali. Menhub pun dituntut untuk mundur dari jabatannya. Resah dengan desakan banyak pihak, Kemenhub memutuskan untuk menurunkan tarif batas atas (TBA) maskapai penerbangan domestik. Penurunan TBA sebesar 12-16 % dan berlaku mulai tanggal 15 April 2019 lalu.
ADVERTISEMENTS
Menariknya, imbas dari tiket pesawat yang mahal bikin permintaan tiket bus naik 3 kali lipat. Menhub : Tiket pesawat mahal berita baik buat operator bus
“Berita baik untuk (operator) bus, (tiket) pesawatnya mahal. Jadi enggak ada lagi orang dari Surabaya ke Solo naik pesawat, (lebih memilih) naik bus,” ujar Budi di Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa tiket pesawat yang mahal ini jadi kabar baik untuk para operator bus. Tiket pesawat yang mahal bikin orang berpindah ke moda transportasi darat seperti kereta maupun bus. Untuk rute-rute tertentu di Pulau Jawa ataupun Sumatra, orang akan masyarakat lebih memilih naik bus ketimbang pesawat karena jauh lebih murah.
Adanya tol trans Jawa dan tol trans Sumatra bikin perjalanan darat lebih muda dan cepat. Untuk itu Menhub mendorong masyarakat untuk menggunakan bus
“Kita tahu permintaan akan bus ini naik hampir tiga kali lipat. Karena mereka tidak memilih angkutan pribadi. Angkutan pribadi selain buat kemacetan juga risiko lalu lintas banyak,” tambah Budi Karya Sumadi.
Kenaikan permintaan naik bus ini juga didukung oleh tersambungnya jalur-jalur tol trans Jawa dari Merak hingga Probolinggo. Di Sumatra pun juga sudah terbangun tol Trans Sumatra. Dengan demikian, bepergian naik bus lewat jalan tol bikin perjalanan lebih cepat. Menhub juga menekankan agar operator bus selalu meningkatkan pelayanannya agar penumpang merasa nyaman naik bus.
Meski begitu, sejatinya hal ini tidak bisa jadi pembenaran bahwa tiket pesawat tetap mahal. Sebaiknya tiket pesawat diturunkan karena Indonesia adalah negara kepulauan
Bagi kamu yang domisili di Jawa dan mau bepergian antar kota yang cukup dekat, naik bus atau kereta tentu tidak masalah. Namun arus mobilitas manusia di Indonesia begitu kencang. Banyak yang harus bepergian ke luar kota, hingga ke luar pulau dengan intensitas yang cukup tinggi. Apalagi dunia pariwisata Indonesia sangat bergantung pada tiket pesawat yang terjangkau. Kalau Menhub-nya saja berkomentar begini, hal ini jadi sebuah pertanda kalau memang nggak serius menurunkan harga tiket pesawat. Solusi tiket yang mahal ya dikendalikan harganya, bukan menyuruh berpindah ke moda transportasi yang lebih murah.
Jadi akankah kamu berpindah dari pesawat ke bus?