Buang sampah sembarangan sepertinya sudah jadi budaya yang sulit untuk diberantas di Indonesia. Nggak cuma di lingkungan tempat tinggal sendiri, di tempat umum pun demikian. Jamak kita temui sampah berserakan di tempat wisata, fasilitas publik, sampai di tengah jalan raya! Perilaku seperti ini memang bisa disebut kurang beradab dan sayangnya kesadaran akan sampah ini begitu sulit bagi sebagian orang. Meski berpendidikan sekalipun. Miris.
Jika kita melihat orang gila buang sampah sembarangan, tentu kita akan maklum ‘kan. Tapi bagaimana kalau orang ‘kaya’ dan berpendidikan yang melakukannya? Akankah kita akan maklum juga?
ADVERTISEMENTS
Budaya buang sampah ini berkorelasi dengan keramahan masyarakat Indonesia. Karena terlalu permisif dan nggak enakan, nggak ada yang mau mengingatkan orang yang buang sampah sembarangan
Di Indonesia, masyarakatnya kebanyakan gampang nggak enakan. Jarang ada yang mau menegur jika ada yang melakukan hal yang kurang baik. Takut hubungannya renggang lah, atau nanti takut dia marah lah. Padahal sikap seperti itulah yang bikin budaya buang sampah sembarangan ini nggak sembuh-sembuh. Bahkan cenderung menular. Sekali ada yang buang sampah sembarangan, yang lain pun akhirnya mendapat legitimasi untuk melakukan hal yang sama. Sedih ;(
ADVERTISEMENTS
Jangankan yang nggak berpendidikan, yang pakai mobil juga nggak bisa punya kesadaran nggak buang sampah sembarangan di jalan
Mungkin kamu pernah menemui kejadian jendela mobil dibuka dan dilemparkanlah sampah, entah puntung rokok, bungkus nasi, atau botol minuman. Yakin deh kamu sudah pernah menyaksikannya dengan mata kepala sendiri. Rasanya kok pengen negur tapi sungkan atau takut. Kalau nggak ditegur ya menjadi-jadi. Gimana dong baiknya, ya?
ADVERTISEMENTS
Dampak sampah yang dibuang ini besar banget. Si pembuang sampah tahunya masalah dirinya selesai, padahal bikin masalah baru yang jauh lebih besar, yakni sampah di mana-mana!
Pengemudi ini nggak pernah mikirin dampak atas perbuatannya. Bayangkan kalau puntung rokok mengenai pengendara motor yang sedang lewat. Atau sampah-sampah yang menumpuk di pinggir jalan (dan dijadikan tempat sampah beneran) ya awalnya cuma gara-gara ada 1 sampah di sana. Bisa jadi bungkus makanan yang dilemparkan ke pinggir jalan jadi pembenaran bahwa tempat itu memang tempat sampah. Konyol nggak kalau gini?
ADVERTISEMENTS
Ada satu kejadian menarik ketika seorang pengemudi mobil tiba-tiba membuang kulit durian yang banyak banget ke jalanan. Gila, bahaya banget buat pengendara lainnya!
Cerita ini sudah cukup lama, sekitar 4-5 tahun yang lalu. Ada satu keluarga yang mengendarai mobil. Tepat di depannya, tiba-tiba dilemparkan kulit durian banyak banget. Mungkin dimakan sekeluarga kali. Si ibu yang naik mobil tadi minta suaminya untuk menyetop mobil yang dinaikinya. Ia kemudian keluar memunguti sampah kulit durian yang berserakan di jalan. Men, ini kulit durian beneran.
Si ibu kemudian menyetop mobil yang membuang kulit durian tadi. Kemudian ia mengetuk jendela mobil dan kemudian melemparkan kulit durian tadi ke dalam mobil sambil marah-marah.
“Ini Pak, barangnya ketinggalan di jalan!” ucap ibu tersebut tegas.
Kemudian si ibu menceramahi pengemudi mobil itu. Si suami ibu ini sampai menarik-narik si ibu biar menghentikan kemarahannya. Yang jelas seisi mobil pasti malu dengan ceramah ibu tadi. Pelajaran berharga yang tak mungkin mereka lupakan!
Sampai di sini, semoga kamu-kamu semua, entah mau naik motor atau mobil nggak buang sampah sembarangan ya. Apapun bentuknya! Juga nasihatilah pengemudi kendaraan yang norak itu. Bukan dengan cara yang norak pula dong ya. Hati-hati di jalan deh pokoknya.