Meskipun keberadaannya pada gambar-gambar berjudul ‘rantai makanan’ kerap ditanggalkan, tapi tak bisa kita pungkiri, manusialah puncak dari segalanya di muka bumi. Manusia bisa dengan mudahnya membakar hutan, tempat hidupnya para hewan. Manusia juga bisa dengan mudah membuang sampah plastik ke sungai yang akhirnya bukan hanya air yang berujung di muara dan terhempas ke lautan lepas.
Berkat ulah manusia tersebut, tak jarang kita menemukan hewan laut, khususnya penyu, bernasib malang. Entah yang tumbuh kembangnya terhambat akibat terperangkap plastik, atau sampai kasus tersangkutnya sampah sedotan plastik pada hidung seekor penyu.
ADVERTISEMENTS
Sebelum ditemukan dan diselamatkan, seekor kura-kura ini terperangkap dalam plastik selama hidupnya.
Bisa kita bayangkan bagaimana ia tumbuh dan berkembang dengan plastic yang menyangkut di badannya. Mereka bukanlah kita yang bisa mengenyahkan sesuatu dari tubuh dengan begitu cepat. Akibatnya tubuhnya tak bisa berkembang dengan baik. Organnya pun tak bisa bekerja maksimal dan harus cacat seumur hidup akibat manusia.
Ini juga nih, tega banget ya…
ADVERTISEMENTS
Setelah melihat video ini, akankah kamu bersumpah untuk tidak lagi membuang sampah plastik secara sembarangan?
Pada tahun lalu, di Kosta Rika, seekor penyu mendapatkan operasi dari para ilmuwan. Mereka mencoba mengobati pernafasan seekor penyu yang terganggu akibat menyangkutnya sebuah sedotan plastic.
Awalnya, para ilmuwan tersebut berpikir yang menyangkut di hidung tersebut adalah jerami. Akan tetapi, ketika dilakukan pencabutan, mereka menemukan sebuah sedotan. Proses pencabutan sedotan tersebut bakal bikin kamu berjanji enggak mau buang lagi sampah sembarangan. Sampai nangis coba itu penyu. Sedihnya 🙁
ADVERTISEMENTS
Yang satu ini enggak kalah menyedihkan. Garpu plastik tersangkut pada hidung seekor penyu.
Satu lagi video bakal menyentuh perasaan kamu. Sampah plastik memang jadi alasan, tapi pada faktanya, manusialah yang jadi dalang. Untungnya, penyu tersebut bisa ditangani dengan baik oleh para peneliti andal.
ADVERTISEMENTS
Beberapa daerah di Indonesia, penyu merupakan sumber kepentingan komersil.
Pemotongan penyu sangatlah sadis. Seperti dikutip dari salah satu website Pro Fauna, penyu yang masih hidup dibalik sampai tempurugnya berada di bawah. Dalam keadaan hidup, bagian tepi perut penyu tersebut dipotong memutar sampai kulitnya terbuka dan isi perut penyu tersebut terurai. Ketika proses ini – kamu pasti dapat membayangkan – penyu itu masih bergerak-gerak tampak sangat kesakitan.
Pemotongan tersebut tak lain untuk kepentingan komersil. Harga seekor penyu berada di kisaran Rp 500 ribu sampai 1 juta. Kalau dagingnya, harga satu kilo bisa sampai Rp 25.000. Kulitnya bahkan lebih mahal, sekitar Rp 80.000 per kilogram.
ADVERTISEMENTS
Tapi tahukah kamu fakta tentang penyu? Jarang ada penyu yang bisa bertahan hidup sampai dewasa.
Kamu mungkin enggak tahu tentang berapa jumlah telur yang mampu dihasilkan penyu betina, kecuali kamu seorang peneliti dan ekpert soal penyu. Namun, kali ini Hipwee bakal kasih faktanya.
Seekor penyu betina memang bisa menetaskan 250 butir. Banyak ‘kan? Tapi kamu juga harus tahu kalau jumlah tersebut enggak semuanya bisa hidup menjadi penyu dewasa. Menurut sebuah penelitian, dari 1000 butir telur penyu yang menetas, cuma satu ekor doang yang bakal mencapai umur dewasa, yaitu 25 tahun.
ADVERTISEMENTS
Untuk menyelamatkan penyu, kita bisa memperbaikinya dari hal yang paling kecil.
Dari kasus-kasus yang kita temukan di atas, salah satu solusinya jelas yang bisa kita lakukan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Di mana pun itu. Biasakanlah untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Toh ketika kita berhasil membudayakan kebiasan membuang sampah pada tempatnya, kebaikan tak hanyak menghinggapi mereka (makhluk hidup lain), tapi kita juga sebagai manusia.
Kalau pintar memanfaatkan kesempatan, kamu bisa mendaur ulang sampah menjadi hal-hal yang berguna.
Kepraktisan dan bobot yang ringan jadi alasan mengapa plastik banyak digunakan banyak orang. Hampir semua orang di muka bumi ini menggunakan barang-barang atau wadah berbahan plastik dalam kehidupan sehari-harinya. Nah, selain membuang sampah pada tempatnya, kita juga bisa memanfaatkan dan mendaur ulang sampah demi menjaga kelestarian lingkungan, termasuk kelestarian penyu. Kita bahkan bisa menjadikan hasil daur ulang tersebut menjadi penghasilan.
Jika kita bisa hidup berkesinambungan, yakinlah takkan ada lagi kasus-kasus plastik yang menyangkut pada tubuh penyu.
Boikot barang atau makanan yang mengandung tubuh penyu.
Kalau kamu lagi jalan-jalan di kawasan seperti Denpasar sebelah selatan, Badung, atau Gianyar, kamu mungkin pernah dengan tak sengaja menemukan pedagan sate penyu. Banyak yang bilang, pemanfaatan penyu di Bali untuk kebutuhan upacara adat. Namun faktanya membuktikan penyu-penyu itu digunakan untuk sate penyu. Dan buat kamu yang memang benar sayang dengan kelestarian penyu, maka haram hukumnya makanan yang berasal dari penyu.
Bukan cuma makanan, bagi mereka yang serakah dan hanya memikirkan keuntungan dirinya semata, penyu juga bisa menjadi sebuah kerajinan tangan. Kamu tentu tahu apa yang harus kamu lakukan: memboikot atau jangan pernah membelinya.
Kalau kamu menemukan perdagangan penyu, laporkan pada pihak berwajib!
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, semua jenis penyu laut di Indonesia merupakan hewan yang dilindungi. Hidup maupun mati, perdagangan penyu adalah hal yang dilarang. Hal tersebut juga disebut dalam Undang Undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Tolong dicatat, pemanfaat satwa yang dilindungi cuma boleh digunakan buat kepentingan penelitian. Selain itu, haram hukumnya memanfaatkan satwa tersebut.
Jangan ragu untuk membagikan artikel ini pada siapa pun, dimana pun, kapan pun dan lewat media apa pun.
Hal yang juga bisa kamu berikan untuk pelestarian dan keselamatan habitat penyu adalah bagikan informasi ini. Dengan kamu ikut melakukan hal-hal baik di atas, plus membagikan artikel ini kepada khalayak luas, maka kamu bisa ikut membantu menyelamatkan kehidupan penyu-penyu lucu tersebut di alam bebas.
Catatlah, kita memang khilafah di muka bumi ini. Namun bukan berarti kita bisa seenaknya. Bumi adalah tempat tinggal kita semua, termasuk hewan dan tumbuhan yang ada di dalamnya. Tanpa mereka, kurang berwarna hidup. Selamat Hari Penyu Sedunia! Lindungi Penyu dari kejahatan manusia!