Awal tahun 2017, dunia pendakian sudah digegerkan dengan hilangnya pendaki di Gunung Ijen. Hal itu sekaligus memupuskan harapan agar tahun 2017 tragedi di atas gunung bisa berakhir. Nyatanya, di awal tahun saja sudah ada beberapa kejadian yang bikin kita elus dada. Baik di Gunung Gede, Semeru dan beberapa gunung lainnya.
Salah seorang pendaki asal probolinggo hilang ketika merayakan Tahun Baru di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Bagaimana kronologis kejadiannya, berikut Hipwee Travel rangkumkan buatmu…
ADVERTISEMENTS
Mau tahun baruan di Gunung Ijen, malah tersesat pada akhirnya. Polisi pun dikerahkan untuk mencari pendaki yang hilang…
Dilansir dari www.banyuwangi.info, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Posramil Licin, kronologi peristiwa hilangnya pemuda itu berawal dari rencana tahun baru. Sembilan orang pemuda asal Probolinggo, yaitu Mafud, Sidik, Zainul, Rizky, Ridwan, Dawi Maman, Munir dan Arif Prabowo. Mereka tiba di Paltuding, Ijen pada hari Sabtu (31/12) pukul 15.00 dengan tujuan ingin menghabiskan malam tahun baru di puncak Ijen.
Setelah puas menikmati pesta kembang api, mereka ingin melanjutkan perjalanan ke kawah Ijen. Pada pukul 01.00 dinihari pada tanggal 1 Januari, mereka mendaki Ijen dengan formasi lengkap. Hanya saja, baru 500 meter, Arief Prabowo (18 tahun) tidak terlihat. Teman-temannya beranggapan mungkin sedang buang air kecil. Tapi, sesampainya mereka di puncak gunung, Arief tetap tak terlihat batang hidungnya.
ADVERTISEMENTS
Panik kawannya tetap tidak muncul juga, mereka langsung segera turun mencari Arif Prabowo. Juga segera lapor polisi…
Mereka sampai puncak Ijen pada pukul 04.30 pagi. Setelah satu jam menunggu, Arif pun tak kunjung tiba. Karena panik, mereka segera turun menyisir trek pendakian untuk mencari kawannya itu. Hasilnya nihil, Arief hilang dari trek pendakian. Mereka melanjutkan pencarian dan sebagian melapor ke Pos Polisi Sempol, Bondowoso pada Minggu siang. Setelah menghubungi orangtua Arief, mereka ikut mendaki lagi untuk mencari kawannya itu.
ADVERTISEMENTS
Setelah dilakukan pencarian, pendaki yang tersesat baru diketemukan 30 jam kemudian. Anehnya, ia cuma mengenakan celana dalam saja!
Butuh 30 jam untuk menemukan Arief. Pada Senin pagi pukul 06.00 WIB, ia ditemukan ayahnya beserta penambang belerang dalam kondisi yang linglung. Bahkan anehnya ia cuma mengenakan celana dalam saja. Meskipun begitu, Arief ditemukan dalam kondisi sehat, hanya sedikit luka terkena duri di tangannya. Setelah itu, Arief dievakuasi turun ke pos untuk beristirahat.
“Dari laporan penambang, saat ditanya Arif hanya menjawab sebelum hilang. Dirinya sempat dikawal tiga orang polisi yang datang menggunakan pedang,” papar Danramil Licin, Ludiyanto dikutip dari www.kabarbanyuwangi.info.
ADVERTISEMENTS
Apa yang terjadi dengan Arief ya? Apakah mungkin ia disembunyikan makhluk halus penunggu Ijen?
Hal yang menimpa Arief Prabowo ini tentu bukan hal biasa. Ia hilang sesaat setelah memulai pendakian di tengah malam. Apalagi, ia tak ditemukan setelah pencarian 30 jam dengan kondisi sehat. Setelah itupun, Arief linglung ketika ditanyai polisi. Dan yang anehnya lagi, ia cuma mengenakan celana dalam saja. Hal ini tentu sangat janggal. Banyak yang beranggapan kejadian ini adalah ulah makhluk halus di Gunung ijen. Apakah hal ini benar? Untuk kebenarannya hanya Arief yang tahu.
Harus disyukuri bahwa Arief bisa ditemukan dengan selamat, meskipun dengan kondisi yang seperti itu. Hal ini tentu harus jadi pelajaran bahwa pendakian harus disiapkan secara matang. Bukan cuma peralatan dan logistik namun juga manajemen pendakian suatu rombongan. Jangan sampai deh ada korban gara-gara antar teman pendaki tidak saling peduli.
Semoga deh nggak kejadian lagi, ya!