Di saat situasi sedang krisis diakibatkan pandemi Corona, sebaiknya kita semua jaga jarak dan #dirumahaja. Jangankan liburan, pergi ke luar kota aja masuk daftar orang dalam pemantauan. Beberapa orang yang nekat liburan harus diusir petugas. Kalau masih ngeyel begini tentu susah Covid-19 ini akan berakhir.
Salah satunya adalah pendaki bernama Jopi Pranata. Ia dan kawan-kawannya nekad mendaki Gunung Buthak, Kota Batu, Malang, pada Jumat pagi (10/4/2020). Mereka mendaki sedari pagi di pukul 08.00 WIB. Namun nahas, Jopi tiba-tiba terpisah dari rombongan dan dinyatakan hilang saat ia terlihat melompat ke arah semak-semak.
ADVERTISEMENTS
Jopi Pranata hilang sejak 6 hari lalu. Ia terpisah dari rombongannya yang berjumlah 17 pendaki
Petugas mengatakan bahwa rombongan Jopi Pra tersebut berjumlah 17 orang dan mendaki via Parangterjo, jalur Panderman, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pukul 08.00 WIB. Lalu rombongan tiba di Pos 3 Kali Ampuh sekitar pukul 19.00 WIB untuk beristirahat. Tiba-tiba Jopi terlihat berlari ke bawah dan keluar dari jalur pendakian. Dia langsung melompat ke semak-semak dan tidak muncul kembali. Pencarian pun segera dilakukan oleh tim SAR yang berjumlah hingga 120 orang. Setelah beberapa hari, akhirnya pencarian menemukan titik terang dengan ditemukannya sepatu kanan milik Jopi di kawasan gunung Panderman.
Sehari kemudian, Rabu (15/4) petugas SAR gabungan akhirnya menemukan Jopi yang telah meninggal dunia tak jauh dari sepatunya yang telah ditemukan sebelumnya
Jopi Pranata yang telah hilang selama 6 hari ini adalah seorang warga kecamatan Junrejo, Kota Batu. Ia ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal di kawasan gunung Panderman, pada hari Rabu (15/4) sekitar pukul 13.56 WIB. Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan, jenazah Jopi ditemukan tim SAR gabungan di lokasi yang berada pada koordinat 7° 56′ 19.6” S 112° 28′ 30.4” E. Sehari sebelumnya ditemukan sepatu kanan Jopi yang jadi petunjuk di mana lokasinya berada. Ternyata ia ditemukan keesokan harinya dan berada tak jauh, sekitar 111 meter dari sepatunya.
Lokasi penemuan jenazah Jopi berjarak sekitar 4 km dari lokasi terakhir kali Jopi terlihat oleh teman-teman serombongan saat mendaki ke Gunung Buthak via Panderman. Tim SAR gabungan kemudian memulai evakuasi jenazah Jopi secara estafet menuju ke Posko SAR, pada pukul 15.30 WIB. Jalurnya cukup menantang sehingga proses evakuasi pun relatif sulit. Sekitar pukul 18.30 WIB, jenazah Jopi tiba di Posko SAR dan selanjutnya langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Di masa seperti ini, sebaiknya kita hindari pendakian gunung dulu deh. Apalagi rombongan besar 17 orang. Tim SAR yang berjumlah 120 orang pasti akan kerepotan mencari jejak sekaligus tetap menjaga social distancing kan? Semoga tenang di sana ya Jopi Pranata.