Selain budaya, Indonesia juga dikenal dengan makanan tradisionalnya yang kaya akan cita rasa. Beragam hidangan dari negara kita memang banyak dibuat dengan campuran rempah-rempah sehingga membuat rasanya kuat dan lezat. Kelezatan itu nyatanya tak cuma diakui oleh warga Indonesia aja, melainkan sudah mencapai taraf internasional. Sebut saja rendang, nasi goreng, dan pisang goreng.
Bahkan, baru-baru ini ada satu lagi menu makanan tradisonal Indonesia yang kenikmatannya diakui dunia, yaitu pempek khas Palembang. Pempek Palembang masuk lima besar olahan seafood terenak di dunia versi Taste Atlas dari total 50 hidangan.
ADVERTISEMENTS
Pempek didapuk jadi seafood terenak nomor empat versi Taste Atlas
All about the 100 best-rated seafood dishes in the world at the link: https://t.co/nTfup1MuJq pic.twitter.com/lQLL1UmjL4
— TasteAtlas (@TasteAtlas) March 5, 2023
Popularitas pempek bukan lagi sebatas jadi makanan lokal yang banyak dinikmati warga Tanah Air. Pasalnya, makanan khas Palembang ini baru-baru ini menunjukkan taringnya di kelas dunia karena berhasil menempati jajaran lima besar seafood terenak di dunia versi Taste Atlas.
Pempek bertengger di urutan keempat dengan skor 4,7 dan bersanding dengan seafood lokal dari negara Portugal, Spanyol, dan Peru. Bahkan, dalam daftar itu pempek juga mengungguli seafood Sushi dari Jepang. Untuk kamu ketahui, Taste Atlas adalah situs kuliner asal Kroasia yang sering mengulas aneka ragam hidangan tradisional dari segala penjuru dunia.
Selain pempek, ada sembilan olahan seafood yang masuk dalam jajaran 10 besar seafood terenak di dunia versi Taste Atlas. Berikut ini daftar selengkapnya dilansir dari laman resmi Taste Atlas.
- Ameijoas a Bulhao Pato (Portugal) skor 4,8
- Gambas al ajillo (Spanyol) skor 4,7
- Ceviche mixto (Peru) skor 4,7
- Pempek (Indonesia) skor 4,7
- Sushi Maguro Nigiri (Jepang) skor 4,7
- Sushi otoronigiri (Jepang) skor 4,7
- Conchitas a la parmesana (Peru) skor 4,7
- Kaisendon (Jepang) skor 4,6
- Linguine allo scoglio (Kampania) skor 4,6
- Fritto misto (Italia) skor 4,6
ADVERTISEMENTS
Sejarah pempek di Indonesia. Berawal dari kebosanan makan olahan ikan goreng dan bakar
Selain merilis daftar seafood terenak versi penilaiannya, Taste Atlas juga merinci seperti apa sih hidangan pempek ini. Untuk kamu ketahui, pempek adalah hidangan yang terbuat dari daging ikan yang digilang lalu dicampur dengan tepung tapioka. Kompas mencatat pempek biasanya disajikan bersama mie telur, irisan timun, dan siraman cuko (campuran air gula merah, asam jawa, bawang putih, ebi, dan cabe rawit yang dimasak bersama).
Di sisi lain, awalnya pempek dikenal dengan nama ‘Kelesan’ yang merupakan alat untuk menghaluskan daging ikan. Di Palembang sendiri, pempek dulunya diyakini dijual oleh laki-laki tua keturunan Cina bernama ‘Apek’ dan dijual sejak zaman kolonial. Nah, ketika Pak Apek ini menjajakan makanannya, warga sekitar memanggilnya dengan ‘Pek, empek, mampir sini!’ Dari situlah awal kata pempek disinyalir berasal.
Sementara itu, Taste Atlas juga membeberkan sejarah pempek dalam laporan terkini mereka. Disebutkan di sana kalau dulunya ada seorang warga Palembang tua yang bosan banget dengan olah ikan goreng dan bakar tradisional yang gitu-gitu aja. Makanya, dia memikirkan inovasi baru dengan cara menggiling daging dan mencampurnya dengan tepung tapioka, lalu menggorengnya hingga renyah. Kemudian, ‘perkedel ikan’ itu pun dijual ke warga Palembang.
Wah, bangga banget, ya, makanan tradisional Indonesia untuk kesekian kalinya berhasil diakui di kancah internasional. Kalau kamu, paling suka makan olahan seafood apa nih, SoHip?