Tak bisa dimungkiri bahwa sektor pariwisata yang paling terdampak karena pandemi Corona. Tidak ada orang liburan, hanya sedikit orang yang menginap di hotel dan jalan-jalan. Akhirnya ribuan pekerjaan yang berkaitan di bidang tersebut harus merasakan imbasnya. Banyak PHK, unpaid leave hingga tidak dibayar gajinya beberapa bulan. Hal ini tentu bikin miris karena banyak orang bergantung di pekerjaan terkait pariwisata di Indonesia.
Hipwee Travel merangkum beragam kisah miris pemandu wisata yang kini berganti pekerjaan. Ada yang harus pindah profesi jadi kuli bangunan dan masih banyak ribuan yang masih jadi pengangguran hingga sekarang. Berikut ini ulasannya.
ADVERTISEMENTS
Total lebih dari 5.000 pemandu wisata di Bali harus menganggur selama pandemi Corona. Mereka sulit mencari ganti pekerjaan
Bali hidup dari sektor pariwisata. Maka tak heran jika banyak pemandu wisata yang kini menganggur. Saat Corona masih di China, masih ada sebagian pemandu wisata yang bekerja. Kemudian sejak corona masuk ke Indonesia tuh satu bulan setengah lalu, hilang sudah semua finansial kami, karena tidak ada lagi turis sama sekali. Hal ini dikarenakan semua pekerjaan pun sulit dicari, ia mencontohkan jika pemandu banting setir menjadi ojek online hingga kuli bangunan. Namun mencari pekerjaan kini sangat sulit, terutama bagi mereka.
ADVERTISEMENTS
Pemandu wisata di Sulawesi Utara juga nggak beda jauh dari Bali. Mereka jatuh bebas
Di Sulawesi Utara kondisinya tak beda jauh dari Bali. Banyak pemandu wisata yang kehilangan pekerjaan. Mereka kehilangan tamu karena sebagian besar turis asing berasal dari China. Saat ini para anggota HPI ada yang banting setir menjadi pengemudi online, berjualan, sampai berkebun menanam sayur dan palawija. Nggak cuma itu, ada juga pemandu wisata yang memilih jadi Youtuber.
ADVERTISEMENTS
Di Jogja, kondisinya tak jauh beda. Beberapa pemandu wisata mencoba jualan masker dan jualan makanan
Pemandu wisata di Jogja juga harus mengganti pekerjaan jika ingin terus menghasilkan uang. Mereka ada yang jualan masker maupun jualan makanan. Namun karena sudah bertahun-tahun menjadi pemandu wisata, tentu bukan hal mudah bagi mereka. Jadi pemandu wisata memang seharusnya mendapat prioritas bantuan terutama sembako dari pemerintah.
Semoga pandemi ini segera berakhir agar mereka bisa bekerja seperti sedia kala.