Promo dan murah. Dua kata ini senantiasa jadi idaman semua orang yang ingin berlibur. Tiket pesawat promo selalu jadi incaran banyak traveler, bahkan rela begadang demi mendapat tiket yang jauh dari harga pasaran. Promo-promo macam beginilah yang menciptakan kesempatan bagi banyak orang untuk mencicipi naik pesawat dan jalan-jalan ke luar negeri juga.
Akan tetapi, tidak semua tiket promo berujung manis. Contoh deh Lion Air yang sering jual tiket murah namun pelayanannya seringkali berujung kekecewaan yang dialami oleh para penumpangnya. Ada juga yang mudah tergiur promo murah umroh. Lamanya waktu tunggu haji membuat banyak orang ingin segera ke tanah suci lewat ibadah umroh. Namun, adanya tiket promo umroh di bawah harga pasaran pasti sangat menggiurkan banyak orang. Itulah strategi yang dilakukan First Travel. Menghimpun dana umroh dan uangnya diputarkan untuk investasi lainnya termasuk disinyalir digunakan untuk foya-foya pimpinannya.
ADVERTISEMENTS
Kisah First Travel sudah cukup lama mencuat. Hal ini muncul akibat banyaknya keluhan jemaah haji yang ditelantarkan oleh First Travel
Pasangan pengusaha muda bernama Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan ini jadi buah bibir seminggu belakangan. Andika Surachman dikenal pendiri sekaligus direktur utama PT First Anugerah Karya Wisata. Sementara istrinya, Anniesa Hasibuan adalah desainer pakaian muslim yang dikenal sejak 2015. Nama keduanya melambung seiring membeludaknya jemaah biro perjalanan ibadah umrah yang mereka dirikan yang bernama First Travel ini.
Wajar saja, First Travel cukup populer sebagai biro perjalanan umroh dengan biaya yang sangat murah. Mereka mengklaim telah memberangkatkan puluhan ribu jamaah umroh. Sebagai gambaran, harga paket umroh mereka di tahun 2017 ini cuma 14, 3 juta rupiah. Murah banget ‘kan? Namun di balik harga murah, ada banyak sekali jemaah umroh terlantar dan belum diberangkatkan.
ADVERTISEMENTS
Borok di perusahaan First Travel tercium sejak 2015 lalu. Korban-korban biro perjalanan umroh ini bermunculan dan komplain karena mereka tak kunjung diberangkatkan
Biro travel yang sudah punya reputasi mentereng seperti First Travel, seharusnya mempunyai manajemen yang rapi. Bagaimana bisa perusahaan yang mendapat penghargaan Business and Company Winner Award 2014 kategori The Most Trusted Tour and Travel bisa menelantarkan jemaah di bandara hingga akhirnya gagal berangkat? Bagaimana mungkin banyak aduan jemaah terlantar yang urung diberangkatkan dan harus menunggu entah sampai kapan? Hal inilah yang membuat pihak Kemenag mengambil keputusan untuk mencabut izin operasional First Travel karena disinyalir perusahaan ini melakukan penggelapan, penipuan dan pencucian uang. Tega banget ya jamaah umroh ditelantarkan begini.
Secara logika, biaya umroh yang diberikan First Travel memang sangat murah dan nggak masuk akal. Harga paket umroh First Travel cuma 14, 3 juta di tahun 2017 ini. Padahal Kemenag menetapkan standar biaya umroh sebesar 1.700 USD atau sekitar 22 juta rupiah. Keliatan banget ‘kan nggak masuk akal?
ADVERTISEMENTS
Berapa duit yang digasak First Travel dan berapa jumlah jemaah yang dirugikan? Banyak sekali! Uangnya dipakai pemiliknya jalan-jalan keliling dunia
Total jemaah yang gagal berangkat mencapai angka yang fantastis, yakni 35.000 jemaah. Total dana yang digasak oleh First Travel diestimasikan sebesar 550 Milyar rupiah alias lebih dari setengah trilyun! Sebuah angka yang sangat fantastis untuk sebuah bisnis umroh. Hal ini pun tak lepas dari kehidupan sehari-hari Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, pemilik First Travel yang sangat glamour dan mempunyai properti yang sangat mewah. Diduga, dana yang ditilep dari jemaah haji selain digunakan untuk investasi di tempat lain, sebagiannya juga dinikmati oleh pasangan ini.
Pada hari Jumat (11/8/2017) lalu, keduanya diboyong penyidik ke Bareskrim di Gambir, Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan. Mereka menyandang status tersangka penipuan, penggelapan serta tindak pidana pencucian uang terkait penyelenggaraan perjalanan umrah First Travel. Ancaman hukuman mereka 17 tahun penjara.
ADVERTISEMENTS
Pelajaran yang bisa diambil. Jangan mudah tergiur promo murah, karena yang murah belum tentu baik dan terjamin kualitasnya
Tiket promo ataupun murah mempunyai konsekuensi, setidaknya 3 hal. Pertama, fasilitasnya akan berkurang karena biayanya rendah. Kedua, pelayanannya bakal kurang oke karena profit yang terlampau kecil. Ketiga, berpotensi untuk ditipu. Nah, perhatian kemungkinan-kemungkinan ini sebelum membeli tiket promo. Berhati-hatilah jika ada penawaran trip atau liburan dengan harga yang jauh di bawah harga pasaran. Pelajari dan lihat juga mantan klien yang pernah ikut dengan travel agent tersebut.
Semoga kisah ini memberi pelajaran buat kita semua, bahwa jangan mudah tergiur dengan biaya murah travel umroh. Mudah-mudahan jeruji besi bisa menyadarkan Andika dan Anniesa bahwa tidak ada kebaikan yang diperoleh dari memakan uang jemaah umroh yang ditelantarkan.