Persoalan sampah menjadi masalah yang belum terselesaikan dengan baik hingga saat ini. Malah bisa dibilang, akan semakin parah ‘perkembangannya’ bila nggak ada solusi yang benar-benar bisa direalisasikan untuk mereduksi sampah. Apalagi produksi sampah plastik yang kian melaut.
Indonesia menghasilkan sampah plastik ke laut sebanyak 187,2 juta ton atau peringkat kedua terbanyak di dunia di bawah Cina (262,9 juta ton). Di peringkat ketiga ada Filipina (83,4 juta ton), disusul dengan Vietnam dan Sri Lanka, masing-masing 55,9 juta ton dan 14,6 juta ton sampah plastik ke laut per tahun. Jadi, bisa kamu bayangkan bagaimana dampak yang bisa mengganggu ekosistem di laut.
Berikut ini adalah parade foto binatang yang ada di darat dan di laut yang terkena dampak buruk dari produksi sampah anorganik. Dan, semua ini akibat dari ulah manusia!
ADVERTISEMENTS
Seekor kura-kura yang terperangkap dalam cincin plastik yang nggak bisa hancur. Cangkangnya yang hancur.
Kura-kura ini terjebak dalam gelang plastik yang nggak bisa didaur ulang. Ya, ampun!
ADVERTISEMENTS
Satu lagi, kura-kura yang tersiksa sepanjang hidupnya oleh sampah plastik.
Meski kura-kura ini mampu bertahan hidup, tapi organ tubuhnya nggak bisa bekerja maksimal. Cacat buatan akibat ulah manusia. 🙁
ADVERTISEMENTS
Mungkin cangkang cukup kuat untuk menahan cekikan. Bagaimana nasib anjing laut satu ini? 🙁
Rasanya percuma seekor anjing laut ini melanjutkan hidupnya. Serba salah. Kalau dia hidup, makin dia tumbuh, makin erat lilitan sampah itu. 🙁
ADVERTISEMENTS
Bukan cuma dari sampah plastik, bencana dari karamnya kapal pengangkut minyak ini juga membahayakan populasi burung di Rusia.
Karamnya sebuah kapal pengangkut minyak di Laut Hitam pada tahun 2007, menyebabkan punahnya beberapa persen populasi hewan di sekitar Semenanjung Taman, Krasnodar Krai, Rusia.
ADVERTISEMENTS
Kawanan Pelikan yang terendam minyak akibat pengerukan di Louisiana. Untung masih bisa diselamatkan!
Seekor Pelikan yang tertangkap kamera, tengah merana terendam minyak hasil pengerukan di Grand Isle, Louisiana pada 2007 silam. Untungnya, kawanan Pelikan ini segera diselamatkan oleh Departemen Margasatwa dan Perikanan Louisiana.
ADVERTISEMENTS
Kembali jauh ke tahun 2000, sebuah tragedi tenggelamnya kapal kargo bermuatan minyak yang melumpuhkan populasi Pinguin di Afrika. Salah siapa?
Ini adalah beberapa ekor pinguin yang terjebak dalam lautan, ketika sebuah kapal kargo bermuatan minyak karam di dekat Cape Town, Afrika Selatan. Dampak buruk yang sangat meresahkan kehidupan populasi pinguin.
Selain minyak, bencana kebakaran juga bisa merusak ekosistem loh. Ini buktinya, seekor Koala yang kehilangan habitatnya.
Dampak dari deforestasi pepohonan di New South Wales, Australia pada tahun 2012.
Yang terbaru, kawanan Orangutan ini harus ngegembel setelah adanya pembakaran hutan di Indonesia.
Korban kebakaran hutan di Kalimantan. Populasi Orangutan makin terancam. Salah manusia!
Lagi, sampah di laut yang merusak populasi mamalia laut. Seekor paus abu-abu terjaring oleh sampah.
Kasihan. 🙁
Anjing laut ini pun harus bersusah payah keluar dari lautan sampah plastik.
Siapa yang harus disalahkan kalau sudah begini?
Dengan makin maraknya sampah yang menumpuk dan keserakahan manusia, sapi ini pun harus makan sampah dan plastik untuk kelangsungan hidupnya!
Bukan padang rumput, melainkan padang sampah! 🙁
Fosil burung Albatross yang menyisakan isi dalam perut sang burung. Sampah plastik nggak bisa burai hingga puluhan tahun!
Isi perut burung Albatross sebelum tinggal tulang belulang.
Ini bukti bahwa plastik memang nggak gampang untuk terburai. Meski sudah dicerna oleh Albatross, ternyata lambung dan tanah nggak mampu menghancurkan sampah plastik itu. Sedih.
Itulah parade kesedihan pada habitat binatang karena ulah manusia; sampah plastik yang kian membuncah perkembangannya. Untuk kasus ini di Indonesia, rasanya program kantong plastik berbayar sama sekali nggak efektif. Jadi menurutmu, apa yang bisa kita lakukan untuk kelangsungan hidup para binatang ini, Gaes? Tulis di kolom komentar, yuk!