Di luar negeri, ada spot foto dengan background gembok cinta yang jumlahnya ribuan dan selalu jadi jujugan turis dari seluruh dunia. Di Indonesia, ada juga spot foto serupa yang hits baru-baru ini. Di sebuah pantai di kota Bengkulu tepatnya. Menariknya, yang digantung di sini bukanlah gembok cinta, tapi sandal bekas yang sudah kusam dan malah disebut sandal jodoh. Nggak percaya? Simak ya..
ADVERTISEMENTS
Berada di Pantai Tapak Paderi, kota Bengkulu. Sebelumnya, pantai ini memang sudah jadi objek wisata andalan Bengkulu yang lokasinya begitu strategis, 10 menit saja dari pusat kota
Pantai Tapak Paderi berada diantara Pantai Panjang dan Pantai Jakat Kota Bengkulu. Jadi, pantai ini bisa terhubung langsung dengan kedua pantai, baik melalui jalur laut, darat, maupun udara. Di pinggir pantai ini juga ada sebuah benteng pertahanan dan juga pusat pemerintahan Inggris kala itu, Benteng Marlborough namanya. Tak hanya itu, masih ada pula China Town atau Kampung Cina yang merefleksikan kehidupan pada zaman pendudukan saat itu. Pesona alam di pantai ini sungguh luar biasa, apalagi saat matahari terbenam. Sunsetnya bisa menciptakan suasana romantis sembari makan jagung bakar. Keren kan Pantai Tapak Paderi?
ADVERTISEMENTS
Sebelumnya sudah ramai, sekarang pantai ini makin hits lagi. Pasalnya, anak-anak kekinian sedang berlomba-lomba kemari dan berfoto bersama ratusan sandal kusam
Sandal Jodoh-lah yang jadi penyebab, kenapa Pantai Tapak Paderi sekarang makin menarik perhatian wisatawan. Yaa, hampir mirip dengan gembok cinta yang ada di Perancis dan Korealah fenomenanya. Sandal Jodoh ini persis ada di bibir pantai. Wisatawan bisa menuliskan namanya dengan pasangan pada sandal, untuk kemudian menggantungnya di Pondok Sandal Jodoh. Mereka yang melakukan ‘ritual’ ini pun lantas berharap kisah cintanya tetap abadi. Gampang banget ya anak-anak bangsa kita ikut-ikutan? Hehe.
ADVERTISEMENTS
Lantas, siapa sih sosok yang mencetuskan ide unik nan kreatif ini? Ternyata ini bukan sekadar spot selfie, ada pesan menarik yang tersimpan di dalamnya
“Awalnya pantai ini penuh sampah. Dan untuk menyindir Pemda yang kurang perhatian, kami mengumpulkan sampah sandal yang terbawa arus laut,” kata Aji Hamad (35) nelayan setempat, dilansir detik.com
Jadi, singkat cerita, semua ini merupakan hasil kreativitas para nelayan setempat yang merasa prihatin dengan banyaknya sampah botol dan sandal yang hanyut di pantai ini. Akhirnya, mereka pun mengumpulkan sandal-sandal bekas dan mengkreasikannya dengan menyusun berjejer pada dinding yang terbuat dari bambu hingga menjadikannya serupa bentuk kupu-kupu atau juga bertuliskan I Love You. Siapa sangka, ternyata kreasi ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang sekadar berselfie ria atau turut menuliskan namanya dan pasangan pada sandal, untuk kemudian menggantungkannya di Pondok Sandal Jodoh.
ADVERTISEMENTS
Lalu, nama Sandal Jodoh sendiri dari mana asalnya? Ada juga cerita mengharukan di baliknya, entah kebetulan atau mengada-ada
Konon katanya, pada suatu hari, ada seorang pria yang sedang liburan ke Pantai Jakat di sebelah Pantai Tapak Paderi, dia mengaku sedang mencari sandal sang istri yang hilang. Kemudian, si pria itu menemukan pasangan sandal di tumpukan sandal yang dikumpulkan nelayan. Dari situlah, pengunjung sepakat memberi nama Sandal Jodoh. Sebab, kebanyakan sandal yang ditemukan hanya separuh. Jadi, ibarat sandal, mereka pun berharap menemukan separuh hatinya alias jodohnya di pantai ini. Filosofis sekali ya?
ADVERTISEMENTS
Nggak cuma Sandal Jodoh, ada juga tempat makan di dekat lokasi ini yang bernama Kantin Jodoh. Ini anak muda Indonesia lagi pada galauin jodoh banget ya? Duh Gusti~
Berbeda dengan sandal jodoh, tentang kantin ini belum ada kepastian yang berarti. Yang jelas, makan di sini sembari menikmati suara deburan ombak memang memiliki sensasi tak ada duanya. Lokasinya hanya sekitar 200 meter dari bibir pantai. Oh iya, bukan hanya sandal dan botol bekas minuman saja yang ditemukan nelayan, tapi juga banyak sampah lainnya seperti botol bekas lem, sampah sachet, kayu-kayu, hingga papan selancar bekas. Nah, sampah-sampah ini juga mereka kreasikan menjadi hiasan yang unik dan kreatif. Nggak sedikit yang bertuliskan kalimat-kalimat kekinian yang disukai para muda-mudi masa kini sebagai spot selfie.
Dari hal sederhana ini bisa dilihat, ide para nelayan untuk mengubah sampah yang hanyut menjadi kreasi nan unik sangat luar biasa. Ibaratnya, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Nggak hanya mengurangi sampah yang ada di laut, tapi juga membuat Pantai Tapak Paderi memiliki ciri khas ketimbang pantai-pantai lainnya. Jadi, kapan kamu menggantung sandalmu di sini?