Backpacking di Indonesia penuh dengan tantangan. Gimana nggak, jadwal keberangkatan angkutan umum serba nggak jelas, durasi waktu perjalanan nggak pernah tepat, belum lagi kondisi jalan yang susah diprediksi. Tapi sesungguhnya backpacking di negara sendiri lebih gampang. Saat kamu perlu berkomunikasi kamu nggak perlu mikir dua kali untuk menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau bahkan bahasa tarzan. Kamu juga nggak perlu pusing masalah kurs saat bayar ini-itu.
Ini adalah pengalamanku backpacking ke Danau Toba selama 2 hari 1 malam. Awalnya sempat ragu karena informasi tentang transportasi umum di sekitaran Medan dan Danau Toba terbatas banget, malah cenderung nggak ada. Tapi dengan modal pertemanan dan sedikit nekat, akhirnya aku memberanikan diri untuk backpacking ke Danau Toba. Ternyata backpacking ke Danau Toba lebih gampang dari bayanganku. Aku bagi ceritanya buat kamu ya.
ADVERTISEMENTS
Berangkat pagi-pagi dari Medan ke Pelabuhan Tigaraja pakai bus. Siap-siap duduk 5 jam di bus. Kuat ‘kan?
Aku mulai trip ini dari Medan. Aku naik bus dari Terminal Amplas di Medan untuk kemudian menuju ke Toba atau Parapat. Nama busnya adalah Bus Sejahtera. Meskipun lumayan lama perjalannya, yaitu sekitar 5 jam, tapi bus-nya tergolong bus kecil dengan tempat duduk yang kurang nyaman. Tapi ya namanya backpacking, ya nikmatin aja. Nanti kalo udah mau sampe Danau Toba pemandangannya bakal indah banget. Lupa deh derita duduk nggak nyaman di bus.
ADVERTISEMENTS
Nyebrang pake kapal ke Tuk-Tuk. Langsung deh minta turun di depan penginapan, asik kan?
Bus Sejahtera ini bakalan turun di pool-nya sendiri. Kalo mau lanjut nyebrang ke Danau Toba bisa naik angkot dengan bayar sekitar Rp. 5,000 dan turun di Pelabuhan Tigaraja. Dari sini ada 2 rute kapal, yaitu ke Tomok atau ke Tuktuk. Aku pilih naik kapal ke Tuktuk. Di Tuktuk banyak penginapan murah seharga Rp. 200,000,-. Istimewanya lagi aku diturunin didepan penginapannya persis. Yap, tiap penginapan di Tuktuk punya pelabuhan untuk kapal sendiri.
ADVERTISEMENTS
Sewa motor biar bebas keliling Samosir. Tujuan pertama ke Tomok dulu aja
Setelah urusan check in dan pilih-pilih kamar terbaik di penginapan selesai, saatnya jalan-jalan. Paling seru emang sewa motor kalo di Pulau Samosir. Aku sewa motor di penginapan dengan harga Rp.80,000 sehari. Kalo mengandalkan angkot, kayaknya bakal batal acara jalan-jalan di Danau Toba. Angkot di sini lebih banyak beroperasi di pagi hari, ketika orang-orang mulai berangkat kerja dan siang atau sore hari saat anak-anak pulang sekolah.
ADVERTISEMENTS
Toko oleh-oleh, rumah tradisional, boneka Sigale-gale, kuburan adat raja, dan museum. Semua ada di Tomok.
Tomok ini semacam pusat destinasi wisatanya Pulau Samosir di Danau Toba. Di satu lokasi ini aku bisa lihat rumah tradisional suku Toba, boneka Sigale-gale, kuburan adat raja, museum, dan toko oleh-oleh. Komplit. Aku bahkan dapat satu kain tenun khas Toba yang berwarna merah, putih, dan hitam.
ADVERTISEMENTS
Menuju ke Ambarita. Main ke desa yang penduduknya pernah makan orang. Serem nggak tuh
Setelah puas di Tomok, aku pergi ke Ambarita, tepatnya ke Desa Siagillan. Di sini ada lebih banyak rumah adat. Aku bahkan bisa masuk ke dalam rumah adat dan belajar pakai alat tenun. Seremnya di desa ini ada cerita kalo orang Batak suka makan orang. Ternyata ini adalah ritual adat jaman dulu. Sekarang sih ritual sadis ini sudah nggak dilakukan, tapi kalo kamu berkunjung ke Desa Siagillan ini kamu bakal melihat batu besar yang menjadi saksi kesadisan manusia jaman dulu.
Bus Sejahtera Rp. 50,000
Kapal dari Pelabuhan Tigaraja ke Tomok Rp. 8,000
Penginapan di Tomok Rp. 250,000
Sewa motor Rp. 80,000
Total pengeluaran hari pertama Rp. 388,000
ADVERTISEMENTS
Bangun pagi-pagi dan berenang. Udara pagi di Danau Toba seger banget dan sayang untuk dilewatkan.
Tiap ketemu danau aku mengusahakan untuk coba berenang. Di Danau Toba, sangat mungkin untuk berenang di sana, asal ikut aturan. Di depan penginapan ada pantai. Ya, mereka menyebut pinggiran danau sebagai pantai lengkap dengan kursi malas untuk berjemur dan papan untuk melompat ke danau. Berenang di Danau Toba super seger dan seru. Sayang banget kalo dilewatkan.
Saatnya kembali ke Medan. Mumpung udah sampe Danau Toba, sempatkan mampir ke Menara Pandang Tele, Air Terjun Sipiso-Piso, dan Taman Alam Lumbini.
Selesai sarapan aku check out dan berangkat balik ke Medan. Aku pilih rute yang berbeda untuk kembali ke Medan. Rute ke Pangaruan ini memungkinkan aku untuk mampir ke Menara Pandang Tele, Air Terjun Sipiso-Piso dan pagoda cantik di Taman Alam Lumbini.
Berhubung aku tanya rute, ada kakak baik hati yang mengantar aku dari penginapan ke Simpang Ambarita. Dari sana aku naik angkot menuju Menara Pandang Tele. Pemandangan di sepanjang perjalanan bagus banget dan bikin mulut menganga. Setelah puas foto-foto di Menara Pandang Tele, aku lanjut lagi naik angkot ke Simpang 3 Merek. Dari sana aku minta diantar bentor menuju Air Terjun Sipiso-Piso.
Dengan bentor yang sama, aku kembali ke Simpang 3 Merek, kemudian lanjut naik angkot ke Kabanjahe. Aku ngomong sama bapak sopir angot bahwa aku mau ke Taman Alam Lumbini. Si bapak sopir nggak paham, tapi ada penumpang yang ngerti dan kasih tahu di mana aku harus turun. Di pertigaan aku harus ganti angkot lagi dan bias turun di depan Taman Alam Lumbini persis. Dari Taman Alam Lumbini naik angkot lagi sampe pertigaan, terus lanjut naik bus selama 2 jam dan balik ke Medan.
Angkot Simpang Ambarita – Menara Pandang Tele Rp. 25,000
Tiket Menara Pandang Tele Rp. 2,000
Angkot Menara Pandang Tele – Simpang 3 Merek Rp. 25,000
Bentor Simpang 3 Merek – Air Terjun Sipiso-Piso – Simpang 3 Merek Rp. 30,000
Tiket Air Terjun Sipiso-Piso Rp. 4,000
Angkot Simpang 3 Merek – pertigaan Rp. 10,000
Angkot Pertigaan – Taman Alam Lumbini Rp. 5,000
Tiket Taman Alam Lumbini Rp. 5,000
Angkot Taman Alam Lumbini – pertigaan Rp. 5,000
Bus ke Medan Rp. 30,000
Total pengeluaran hari ke dua Rp.141,000
Total pengeluaran hari pertama Rp.388,000
Total trip selama dua hari Rp.529,000
Ada pepatah yang bilang, “Everything seems impossible until it’s done”. Pepatah ini bener banget sih. Siapa sangka perjalanan backpacking-ku ke Danau Toba ini mulus. Padahal aku baru dapat rute ini sehari sebelum memutuskan untuk pergi ke Danau Toba naik angkot. Seru dan bikin ketagihan. Kamu udah pernah cobain backpacking begini belum?