Jogja emang punya cerita. Saat kamu berkunjung ke sini akan selalu ada sesuatu yang bisa kamu bawa pulang. Bukan oleh-oleh, tapi pengalaman tak terlupakan. Bahkan hal-hal kecil yang hanya kamu temukan di kota pendidikan ini bakal jadi magnet agar kamu selalu kembali.
Difa City Tour and Transport adalah salah satunya. Pernah denger transportasi umum yang cuma ada di Jogja ini? Kalau belum kamu harus nyobain sesekali saat mengunjungi kota Gudeg ini ya!
ADVERTISEMENTS
Satu-satunya Ojek Difabel yang ada di dunia, cuma beroperasi di Jogjakarta
Yeps, Difa City Tour and Transportation atau yang lebih dikenal dengan ojek Difa ini mulai beroperasi sejak tahun 2015. Dengan bentukan motor roda tiga dengan kursi penumpang yang dikhususkan untuk membawa penderita difabel juga, membuat ojek satu ini cepat terkenal. Bukan karena modelnya saja, tapi karena yang mengendarainya juga adalah seorang difabel. Tapi kamu nggak perlu kuatir. Ojek ini tetap mengutamakan keselamatan kok. Bahkan kehadiran ojek ini mempermudah para difabel untuk beraktifitas.
ADVERTISEMENTS
Cobain sesekali berkeliling Jogja dengan Difa, kamu bakal ngerasain pengalaman yang berbeda
Jika biasanya kamu mengendarai mobil atau motor rental, cobain deh sesekali kamu menggunakan salah satu transportasi ini untuk keliling Jogjakarta atau sekedar mengantarkan kamu ke tempat yang ingin dituju. Pengalaman yang kamu dapatkan jelas berbeda. Jika biasa kamu diantarkan oleh orang yang memiliki tubuh sempurna, dengan ojek Difa ini kamu diantarkan oleh orang dengan kekurangan atau difabel. Tapi bukan untuk mengasihani tubuh mereka yang nggak sempurna, melainkan melihat kegigihan mereka untuk tetap mencari nafkah di tengah ketidaksempurnaannya 🙂
ADVERTISEMENTS
Triyono, inisiator ojek Difabel Jogja yang ditolak karena kekurangannya
Hadirnya ojek Difa di Jogja ini tentu nggak terlepas dari sang inisiator, Triyono. Pria yang mengalami polio sejak kecil dan membuatnya harus menggunakan tongkat ini awalnya ingin mendaftar sebagai operator ojek dalam jaringan (online) yang baru aja dibuka di Jogja. Tapi sayang, perusahaan menolaknya dengan alasan tidak sesuai dengan standar pengemudi ojek. Dari hal inilah kemudian Triyono berpikir gimana caranya agar penyandang difabel tetap bisa berusaha melalui jasa angkutan. Hasilnya? Tentu saja Ojek Difa ini. Salut!
ADVERTISEMENTS
Nggak cuma sebagai mata pencarian, kehadiran Ojek Difa ingin menunjukkan bahwa kekurangan bukanlah penghalang untuk tetap bisa berjuang
Sebagai wadah baru bagi penyandang difabel dalam mencari nafkah, Ojek Difa nggak cuma sekedar mata pencarian aja. Jauh dari itu, kehadirannya ingin menunjukkan bahwa kekurangan bukanlah penghalang untuk tetap bisa berjuang. Nggak cuma bagi mereka yang memiliki tubuh yang tidak sempurna, tapi juga bagi kita yang dikasih Tuhan tubuh yang tak ada kekurangan tapi masih saja mengeluh dengan kehidupan.
ADVERTISEMENTS
Ojek Difa ini juga sangat berarti bagi penyandang difabel lainnya, yang ingin kemana-mana tapi nggak ada transportasi umum yang mau memfasilitasi mereka
Nggak cuma untuk berkelilig Jogja aja, kehadiran ojek Difa ini emang diutamakan bagi mereka yang memiliki kekurangan tapi ingin pergi kemana-mana. Penyandang difabel yang menggunakan kursi roda misalnya, jarang atau bahkan nggak ada transportasi umum yang mau memfasilitasi mereka karena bikin ribet. Padahal sama seperti orang lainnya, para difabel ini tentu juga punya kebutuhan lain, seperti pergi ke tempat kerja ataupun sekedar ingin pergi berbelanja. Nah, dengan model ojek roda tiga seperti Difa, para difabel yang menggunakan kursi roda benar-benar terbantu dibuatnya. Keren ‘kan?
Jadi jangan lupa untuk mencoba ojek yang satu ini ya guys, mana tau setelah itu kamu akan lebih menghargai kehidpanmu 🙂