Kereta api seharusnya menjadi moda transportasi yang paling aman dan menenangkan. Selain sudah mempunyai rel tersendiri, resiko kecelakaannya pun terbilang kecil. Namun siapa sangka, Kereta Api Serayu jadi kereta api paling mencekam di Indonesia. Tadi malam, puluhan orang memasuki kereta dan memukuli penumpang. Selain itu kaca kereta dilempari batu hingga melukai banyak orang.
Halo, ini masih di Indonesia?
Seperti apa kejadian mencekam dalam kereta api Serayu jurusan Jakarta-Purwokerto dini hari tadi (24/3)? Begini kronologis penyerangan di kereta Serayu menurut ulasan salah satu penumpang bernama Ridwan Kharis di laman Facebook-nya.
ADVERTISEMENTS
Sekelompok orang tak dikenal melakukan penyerangan brutal kepada kereta api Serayu ketika sedang berhenti di Kiaracondong. Mereka menyerang dengan brutal
Penumpang kereta api Serayu terhenyak ketika sekelompok orang melakukan penyerangan brutal ketika kereta sedang berhenti di Stasiun Kiaracondong, Bandung. Kereta api yang tengah berhenti dihujani batu besar yang menghancurkan sebagian kacanya. Dan tentu saja melukai beberapa penumpangnya. Apa yang sebenarnya terjadi di sana?
ADVERTISEMENTS
Mereka melempari kereta dengan batu besar hingga kaca pecah dan melukai sebagian penumpang. Tampak batu dan darah berceceran di lantai. Ngeri…
Sekelompok orang menyerang kereta api ini dengan batu, hingga kaca-kacanya pecah dan melukai sebagian penumpang kereta. Kaca kereta banyak yang pecah. Darah para korban pun berceceran di lantai kereta. Penumpang yang ketakutan memilih merunduk dan menutupi kaca dengan tas. Kepanikan pun terjadi dengan seketika. Ibu-ibu berteriak histeris melihat kejadian ini. Anak-anak pun menangis ketakutan. Sembari menunduk dan melindungi diri sebisanya.
ADVERTISEMENTS
Parahnya lagi, mereka bisa memasuki kereta dengan membawa batu, besi hingga alat strum dan memukuli para penumpang yang terindikasi suporter Persija Jakarta, Jakmania. Kok anarkis sekali ya!
Tak puas hanya melempari batu, mereka coba untuk memaksa masuk ke dalam gerbong kereta. Gilanya, mereka membawa batu, tongkat besi dan juga alat setrum ke dalam kereta. Sasaran amuk mereka adalah suporter Jakmania yang akan mendukung tim kesayangannya bertanding di Cilacap. Dengan ‘senjata-senjata’ seperti itu, gerombolan ini memukuli penumpang Jakmania. Mengerikan sekali ya.
“Mereka masuk gerbong, sambil bawa besi, lalu memukuli penumpang yang menggunakan baju the jack. Saya ngaku mahasiswa, Mas. Suasananya seperti film Train to Busan, yg zombie rame-rame ngejar manusia itu,” kata salah satu penumpang.
ADVERTISEMENTS
Belum diketahui siapa mereka, namun secara kasat mata sudah terlihat bahwa ini dendam antar suporter sepakbola. Satu hal yang disayangkan, kenapa orang yang tak mempunyai tiket bisa masuk ke dalam kereta api?
Kepanikan melanda seluruh penumpang kereta api Serayu melihat perilaku anarkis yang membabi buta dan melukai banyak orang. Mereka pun protes kepada PT KAI tentang peristiwa ini. Kenapa sekelompok orang bisa masuk dan menganiaya penumpang? Hal ini tentu patut dijadikan koreksi terkait keamanan para penumpang kereta yang mempunyai tiket.
Meskipun menjadi korban, perilaku dari The Jakmania juga perlu diperbaiki mengingat mereka pun juga mengganggu penumpang lainnya, seperti dituturkan Ridwan…
“Sepanjang perjalanan, saya memang merasa tidak nyaman atas rombongan Jakmania yang berisik, bersuara keras menyanyikan lagu dukungan untuk timnya, dan sesekali mengeluarkan kata-kata jorok. Saya dan istri saya sempat menegur, tetapi nihil. Tapi kondisi ketidaknyamanan itu tidak sampai mengganggu keamanan,” ungkap Ridwan.
Siapapun itu, jika sudah melakukan tindak kekerasan kepada fasilitas publik dan juga para penumpangnya, jelas hal itu merupakan suatu tindak kriminal. Pihak keamanan Stasiun Kiaracondong dan juga polisi harus segera mengusut tuntas pelaku penyerangan penumpang kereta api Serayu ini. Dan untuk PT KAI, patut untuk melakukan investigasi kenapa hal seperti ini bisa terjadi. Jangan sampai kejadian mengerikan seperti ini terulang kembali di kemudian hari.
Mau bagaimanapun, kekerasan harus tetap dilawan!