Wisata kuliner memang sudah jadi budaya, apalagi ketika kita sedang berada di tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Selain menyambangi destinasi wisata ataupun berburu oleh-oleh khas, wisata kuliner juga wajib hukumnya.
Mudik telah tiba! Nah, bagi kamu yang mudik lewat pantura, kamu bisa banget icip-icip kuliner khas daerah yang bakal kamu lalui nanti. Sembari melepas lelah, nggak ada salahnya kan kamu ambil kesempatan baik itu untuk berwisata kuliner sepanjang perjalanan. Ini dia kuliner khas pantura yang wajib kamu coba!
ADVERTISEMENTS
1. Soto Gempol dan Soto Tangkar Khas Karawang, sama-sama berkuah santan tapi beda isian
Kalau kamu melewati Karawang, kamu harus coba Soto Gempol dan Soto Tangkarnya. Dua jenis soto ini sebetulnya sama-sama menggunakan kuah yang sama, yakni kuah santan tanpa susu, yang membedakan hanya isiannya.
Soto Gempol memiliki beberapa varian, yakni soto ayam, soto daging, soto babat, serta soto usus. bisa juga kamu memesan isian campur. Kuahnya berwarna kuning dengan santan yang kental dilengkapi dengan taburan emping dan daun bawang. Rasanya gurih dan nikmat. Warung yang beralamatkan di jalan Rangga Gede nomor 33 buka setiap hari dengan suguhan khas Soto Gempolnya.
Berbeda dengan Soto Tangkar, makanan khas Karawang ini berbahan dasar kikil atau kaki sapi. Kamu juga bisa menikmati soto ini dengan berbagai variasi isi seperti otak, otot dan sumsum. Hmm, Soto Tangkar ini lebih berlemak nampaknya. Kamu bisa mampir ke Soto tangkar mang Nean yang berlokasi di jalan Dewi Sartika (samping Hotel Dewi).
ADVERTISEMENTS
2. Mulai dari terik daging sampai sate kentang, Cirebon punya kuliner khas Nasi Jamblang
Nasi jamblang wajib kamu jajal ketika singgah ke Cirebon. Kuliner mirip nasi kucing ini memang tradisional banget. Selain dibungkus pakai daun jati, Nasi Jamblang ini dilengkapi dengan lauk yang bervariasi. Ada sambal goreng, sate kentang, semur tahu kulit, ikan asing jambal roti, dadar telur, perkedel kopong dan terik daging atau ati.
Nasi Jamblang banyak dijual di beberapa titik di Kota Cirebon kok, jadi kamu nggak usah kuatir susah nyarinya. Nih, salah satu yang bisa kamu coba, Warung Sega Jamblang Hj. Soemarni di jalan Yos Sudarso, buka 24 jam lho!
ADVERTISEMENTS
3. Bukan cuma Sate Kambing Batibul yang Juara, Pecak Ikan Pihi khas Tegal juga layak dicoba!
Melewati Kota Tegal, biasanya para pemudik membanjiri warung yang menjual Sate Kambing Batibul. Berbeda menu, kamu juga perlu nyobain yang namanya Pecak Ikan Pihi. Kamu nggak tahu ya? Ikan pihi itu daerah beredarnya cuma di seputaran Pantai tegal aja, lho! Rasanya gurih banget. Biasanya dipotong melintang, lalu dipecak alias dipenyet di atas cobek dengan sambel terasi. Disajikan bersama sayur asam dan lalapan tauge. Udah gitu minumnya pakai teh poci. Haduh, bikin ngiler aja nih!
Tertarik untuk mencoba? Datang aja ke Warung Makan Bu Ipah yang berlokasi di Jalan Halmahera Nomor 90, Kota Tegal. Dijamin nggak nyesel, deh.
ADVERTISEMENTS
4. Jangan cuma belanja batik, sempatkan untuk mencicipi Sego Megono khas Pekalongan yang rasanya.. epic!
Kalau kamu melewati Pekalongan, nggak puas rasanya jika nggak mencicipi masakan yang satu ini. Racikan Sego Megono khas Pekalongan ini benar-benar bisa membawamu pada suasana desa yang sejuk. Lauk khas dari Sego Megono ini berasal dari nangka muda yang dicincang halus kemudian diberi bumbu kelapa yang pedas gurih
Sego Megono bisa disajikan dengan mendoan, terik tahu tempe, juga ayam goreng. Bisa juga disandingkan dengan sambal tauco. Warung Sego Megono Pak Tjukup di jalan Mangga jadi rekomendasi buat kamu yang pingin coba kuliner khas Pekalongan ini.
ADVERTISEMENTS
5. Rica-rica Mentok khas Kendal lain dari yang lain. Penasaran?
Salah satu kuliner yang wajib kamu coba kalau lagi mampir ke Kota Kendal adalah rica-rica mentok. Rica-rica mentok berbeda dengan rica-rica mentok lainnya, rasanya yang spesial, hasil dari perpaduan rasa pedas dan gurih. Warung rica-rica mentok yang bisa kamu sambangi adalah rica-rica mentok milik Mbak Nur dan Mbak Kasmah di jalan raya Semarang Kendal.
ADVERTISEMENTS
6. Lanjut ke timur, Soto Kudus mah.. udah biasa, Lentog dan Sate kerbau dong, dicoba!
Mencari penjual lentog patut dimasukkan dalam urutan pertama kalau kamu lagi mampir ke Kudus. Lentog mirip lodeh, tetapi lebih kental dan lebih gurih. Lentog dihidangkan dengan cara disiramkan pada irisan lontong di piring beralas daun pisang. Biar lebih mantap, kamu bisa tambahkan sate telur puyuh dan kerupuk. Biasanya lentog cuma dijual di pagi hari, di daerah terminal Kudus banyak sekali warung yang berjejer-jejer menjajakan lentog.
Selain Lentog, menu khas Kudus lainnya adalah Sate Kerbau. Sate Kerbau ini disajikan dengan bumbu kacang kedelai hitam, nggak heran kalau tampilannya jadi berwarna hitam. Daging kerbau ini bertekstur kasar tapi empuk berkat cara memasaknya yang lihai. Perburuan Sate Kerbau bisa dilakukan di kawasan Gang Empat.
7. Nggak lengkap mampir Kota Rembang jika belum mencicipi Lontong Tuyuhan
Lontong Tuyuhan merupakan salah satu makanan khas Rembang yang berasal dari Desa Tuyuhan. Lontong Tuyuhan mirip dengan lontong opor, bedanya terletak di kekentalan kuah dan rasanya. Lontong tuyuhan memiliki kuah santan yang lebih encer dibandingkan lontong opor. Rasanya pun terasa sedikit lebih pedas dengan rempah yang terasa lebih ringan dibandingkan lontong opor.
Lontong tuyuhan di sajikan dengan irisan lontong yang diberi tahu takwa yang sudah digoreng. Ditambah dengan rebusan lasa yang sudah di beri bumbu, untuk pelengkapnya diberi saus kacang dan perasan jeruk nipis. Untuk bisa menikmatinya, langsung saj merapat ke jalan raya nomor 9, Rembang.
8. The last but not least, yang wajib kamu jajal saat mudik lewat via pantura, Pepes Belut dan Pepes Kodok khas Tuban yang jadi Andalan
Warung Bagong di Desa Prunggahan Tuban ini jadi tujuan para pecinta belut dan kodok, ini adalah tempat yang pas untuk memanjakan lidah. Pepes Belut dan Pepes Kodok ini akan lebih nendang jika dimakan bareng nasi jagung plus minum es legen. Sedap!
Gimana? cukup merangsang selera, bukan? Macam-macam kuliner khas ini cuma bisa kamu temukan ketika mudik lewat pantura. So, jangan sampai kelewatan, ya!