Pernah mengunjungi kuburan yang tengkorak mayatnya berserakan dan justru dijadikan tempat wisata? Jika belum, ini saatnya kamu mengunjungi Toraja, sebuah destinasi wisata budaya Indonesia yang namanya telah mendunia.
Terletak di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, tempat ini sungguh akan menawarkanmu pengalaman berwisata yang tak ada bandingannya. Lombok boleh terkenal dengan keindahan pantainya, dan Bromo boleh masyhur dengan pemandangan sunrise-nya. Namun, Toraja bisa membuatmu terpesona dengan rumah para arwahnya.
Mau tahu seperti apa keunikan wisata budaya yang satu ini? Bagi kamu yang tertarik pergi menuju ke sana, Hipwee punya panduan yang bisa membantu memperlancar perjalananmu!
ADVERTISEMENTS
1. Kamu Memang Ingin Menuju Toraja di Sulawesi Selatan. Namun. Petualanganmu Harus Dimulai Dengan Berburu Tiket Murah Menuju Makassar.
Letak Toraja yang berada di pedalaman Provinsi Sulawesi Selatan membuatnya sedikit sulit dijangkau lewat jalur darat. Karena alasan tersebutlah, untuk tetap bisa berpetualang ke sana kamu wajib bersusah-payah berburu tiket murah ke kota Makassar.
Untuk rute Surabaya-Makassar biaya sekali terbangnya berkisar antara Rp. 467.000 – Rp. 543.000 dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit. Sementara bagi kamu yang mengawali perjalanan dari Jakarta, harga tiket untuk sekali terbangnya berkisar antara Rp.643.000 – Rp.664.000, di mana waktu tempuh Jakarta – Makassar sekitar 2 jam 20 menit. Untuk menekan biaya, saran Hipwee pilihlah rute yang letaknya paling dekat dengan tempat tinggalmu.
ADVERTISEMENTS
2. Sesampainya di Makassar, Belilah Tiket Bus dengan Rute Makassar – Toraja. Jangan Khawatir, Ini Banyak Tersedia di Tengah-Tengah Kota.
Sampai di Makassar, hal berikutnya yang harus kamu lakukan adalah mencari tiket bus yang akan membawamu ke Toraja. Nah karena kebanyakan penjualan bus dengan rute tersebut berada di tengah kota, kamu harus terlebih dahulu pergi ke sana dari bandara dengan menumpang bus Damri. Jika bingung letak pool Damri ada di mana, jangan ragu untuk bertanya pada petugas bandara.
Harga tiket Damri dipatok rata untuk semua rute, yakni sebesar Rp. 25.000 jauh-dekat. Umumnya para wisatawan akan turun di Jalan Urip Sumoharjo. Di sanalah ada banyak penjual tiket bus Makassar – Toraja. Tiketnya sendiri dibanderol dengan harga sekitar Rp. 150.000 – Rp. 180.000. Oh ya, agar kamu memiliki waktu sehari untuk berkelana berputar Makassar, ambillah perjalanan malam menuju Toraja. Sisa waktu yang tersedia bisa kamu manfaatkan mencicipi kuliner Makassar yang dilabeli bercita rasa surgawi.
ADVERTISEMENTS
3. Sembari Menunggu Jam Keberangkatan Ke Toraja, Isi Perutmu Dengan Coto, Sup Konro, Hingga Kuliner Makassar Lainnya yang Menggugah Selera
Umumnya, jam keberangkatan bus malam Makassar-Toraja adalah pukul 21:00 WITA. Daripada lumutan menunggu jam keberangkatan, gak ada salahnya kalau kamu menjelajah Makassar sambil mencoba aneka masakan khas sana yang terkenal nikmat. Beberapa kuliner seperti Coto Makassar, es pisang ijo, pisang epe, sop konro, dan aneka masakan lainnya bisa kamu jumpai di sana.
Oh ya, agar mudah untuk bisa mencicipi semua makanan tersebut, pergilah ke daerah Pantai Losari. Di sana ada pusat Kuliner Makassar yang diisi dengan aneka restoran sepanjang jalan. Selain itu bagi kamu pecinta jajanan pinggir jalan, di sana ada banyak pedagang kaki lima yang menjajakan makanan seperti pisang bakar, es pisang ijo, roti bakar, dan makanan lainnya. Harganya pun tak akan mengguncang kantong karena di banderol antara Rp. 10.000 – Rp. 15.000 saja.
ADVERTISEMENTS
4. Selanjutnya, Bersiaplah Naik Bus Selama 8 Jam ke Toraja. Busnya Cukup Nyaman Kok Untuk Membuatmu Betah dalam Perjalanan.
Jarak antara Makassar ke Toraja sendiri adalah 330 KM. Tidak begitu jauh, namun jalan yang sempit membuat perjalanan ke sana membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama: sekitar 8 jam. Namun karena standar bus di sana baik, maka rasa lelah di perjalanan bisa diminimalisir. Jarak antara satu kursi dengan kursi lainnya pun cukup lebar, dan bus yang besar itu hanya diisi 26 kursi penumpang. Ini akan sangat longgar dan nyaman bagimu yang berasal dari Jawa dan terbiasa bersesak-sesakan.
Untuk kamu yang melakukan perjalanan malam, beristirahat dalam bus demi mengumpulkan energi adalah jawaban yang tepat. Kamu akan tiba subuh hari dengan badan yang semoga saja lebih segar 😀
ADVERTISEMENTS
5. Jika Kamu Adalah Traveler Dengan Budget Mepet, Penginapan Murah Meriah Bisa Kamu Temukan di Kota Rantepao
Kota Rantepao adalah kota yang menjadi pusat kegiatan masyarakat Toraja. Hal tersebutlah yang membuat penginapan murah banyak tersedia di sana. Selain itu, ada banyak pula perhentian bus yang ada di kota itu. Dari salah satu perhentian bus, kamu bisa menyewa bentor (becak motor) untuk mencari penginapan yang harganya tak membuat kantong berguncang. Kisaran harga penginapan di sana adalah Rp. 110.000 – Rp. 150.000 dengan fasilitas kamar mandi dalam dan sarapan. Karena udara di Toraja sejuk, kamu tidak perlu menyewa kamar yang berpendingin udara. Pasalnya, jika ingin menyewa kamar hotel dengan fasilitas ini kamu harus mengeluarkan uang lebih. Tak perlu ‘kan mengeluarkan uang banyak untuk kamar yang sebenarnya tidak akan sumuk?
ADVERTISEMENTS
6. Jangan Ragu Untuk Menyewa Motor Selama Perjalanan. Ini Akan Membuat Mobilitasmu Jauh Lebih Lancar.
Sebenarnya angkutan umum di Toraja sudah tersedia, namun jumlah dan rutenya tidak tentu. Maka, pilihan menyewa sepeda motor adalah pilihan yang paling aman. Wisata Toraja di bagi ke dalam 2 wilayah: selatan dan utara. Letak antara satu objek wisata satu dengan lainnya bisa dikatakan cukup berjauhan dan terletak masuk ke dalam. Karena itu, jangan bayangkan kamu bisa berjalan kaki dari objek wisata satu ke yang lainnya.
Harga sewa motor pun bervariasi antara Rp. 25.000 – Rp. 50.000 belum termasuk bensin untuk waktu sewa 24 jam. Ini tergantung dari jenis motor dan kemampuanmu menawar. Sebaiknya sewalah motor dari tempatmu menginap. Selain biasanya lebih aman, ada kemungkinan juga kamu mendapat diskon tambahan.
7.  Mayoritas Penduduk Toraja Adalah Non-Muslim: Kamu yang Beragama Islam Sebaiknya Bersikap Selektif Terhadap Apa yang Kamu Makan
Mayoritas penduduk Toraja beragama Kristen. Maka dari itu beberapa makanan khas sana berasal dari daging babi. Namun kamu tak perlu khawatir dengan masalah ini karena kini di sana ada banyak restoran umum yang menjual makanan halal. Untuk harga per sekali makan umumnya dihargai antara Rp.15.000 – Rp. 20.000. Bagi yang tidak bisa sembarangan makan ada baiknya kamu makan di tempat makan yang sudah pasti aman. Mintalah rekomendasi tempat makan terpercaya kepada pemilik hotel. Dengan senang hati mereka akan menunjukkan tempat makan yang bisa kamu datangi.
Singkirkan Prasangkamu Bahwa Pemakaman Itu Pasti Menyeramkan. Kuburan-Kuburan di Toraja Justru Membuat Banyak Wisatawan Penasaran!
a. Kete Kesu: Potret Lengkap Keagungan Budaya Leluhur Masyarakat Toraja
Keberagaman budaya di Indonesia menjadi magnet yang membuat kultur setiap daerah menarik untuk ditelusuri. Salah satu contoh kekayaan budaya terdapat di Toraja dan bisa kita lihat saat mengunjungi objek wisata di sana yang bernama Kete Kesu. Dari Rantepao, objek wisata ini berjarak sekitar 5 KM. Sementara jika kamu menuju tempat ini dari Makale, maka jaraknya adalah 14 KM. Di sini kamu bisa melihat rumah adat masyarakat Toraja, seni pahat, dan bambu ukir yang menjadi highlight kerajinan tangan masyarakat setempat. Di tempat ini pula kamu bisa melihat Tongkonan, rumah adat asli Toraja. Dengan latar belakang pengunungan dan persawahan yang mengelilingi objek wisata ini, Kete Kesu terlihat begitu cantik. Harga tiket masuk objek wisata ini pun terlalu murah: hanya sebesar Rp. 5.000 saja.
b. Lemo: Seni Membingkai ‘Kematian’ di Dinding Tebing
Setelah puas melihat rumah adat, seni ukir dan pahat yang terdapat di Kete Kesu, kini kamu bisa melangkahkan kaki mengunjungi sebuah tempat yang lebih mistis sekaligus eksotis: Lemo. Lemo adalah kuburan khas Toraja yang dulunya khusus diperuntukkan bagi kaum bangsawan. Di tempat ini kamu bisa melihat tao-tao, alias boneka kayu yang menjadi representasi dari orang-orang yang sudah meninggal. Ada sekitar 70 boneka kayu yang bisa kamu lihat di tempat tersebut.
Tidak semua masyarakat Toraja yang wafat bisa dibuatkan patung mereka. Alasannya adalah karena umumumnya dibuatkan boneka seperti itu adalah bangsawan yang telah melaksanan serangkaian upacara adat. Selain aneka boneka kayu, kamu juga bisa melihat tulang belulang manusia yang berserakan di setiap lubang yang terdapat di sana. Untuk mendapatkan cerita utuh sejarah tempat ini, jangan ragu menyewa jasa pemandu.
c. Londa: Wisata mistis yang eksotis
Berwisata ke Toraja itu adalah tur dari satu kuburan ke kuburan lainnya. Namun jangan mengira bahwa kuburan di sini sama seperti kuburan lainnya. Pemakaman di Toraja adalah salah satu konsep pemakaman paling unik di dunia. Alasannya adalah karena jenazah orang yang meninggal tidak dikuburkan di dalam tanah, melainkan disimpan di dalam peti. Di tempat ini kamu bisa melihat berbagai macam erong (peti mati) yang di dalamnya terdapat tulang belulang orang yang dimakamkan. Jangan kaget melihat tulang belulang berserakan di sepanjang ketika memasuki goa tempat peti-peti tersebut berada. Berdasarkan keterangan dari pemandu wisata setempat, masyarakat Toraja percaya bahwa orang-orang yang sudah meninggal akan membawa mati hartanya.
Maka dari itu tidak mengherankan jika peti-peti yang berisi tulang ditaruh ke dalam lubang-lubang di dalam goa. Selain untuk menjaga harta yang ‘dimakamkan’ bersama jenazah, tujuan lainnya adalah untuk mempermudah perjalanan arwah menuju nirwana. Biaya upacara adat kematian di Toraja sangatlah fantastis. Golongan kaum bangsawan harus menyembelih 24 – 100 ekor kerbau untuk upacara Rambu Solo (upacara adat kematian), sementara golongan menengah harus memotong 24 ekor kerbau dan 50 babi. Bayangkan saja berapa puluh juta yang harus kamu keluarkan untuk itu…
d. Ada Juga Seni Menguburkan Jasad Bayi di Kambira, Toraja
Keunikan seni menguburkan orang di Toraja tak hanya berlaku pada orang dewasa saja, namun juga bayi-bayi mereka. Khusus anak bayi yang meninggal dan belum tumbuh gigi cara, penguburannya adalah dengan menyimpan jenazah mereka di dalam lubang batang pohon Tarra. Pohon ini dipilih sebagai tempat menyimpan bayi-bayi tersebut karena dianggap memiliki getah yang banyak, yang bisa menjadi pengganti air susu ibu.
Bayi yang belum tumbuh gigi dianggap masih suci, dan akan ditaruh tanpa balutan apapun dalam batang pohon. Selain dikenal dengan istilah Kambira, pekuburan ini juga disebut dengan istilah baby grave.
Puas Berwisata Dari Satu Kuburan ke Kuburan Lainnya? Kini Saatnya Memanjakan Mata Menikmati Pesona Alam Toraja Utara
Umumnya wisata budaya terpusat di bagian Selatan Toraja. Sementara untuk bagian utara, tawaran wisatanya adalah pemandangan alam. Misalnya saja…:
e. Cuilan Surga di Batutumonga: Rasakan Sensasi Berdiri Sejengkal di Atas Awan
Jika kamu adalah pecinta wisata alam, maka melangkahkan kaki ke Toraja bagian utara dapat menjadi pilihan yang tepat. Sebuah desa nan indah bernama Batutumonga yang berjaraj kurang lebih 30 KM dari pusat kota Rantepao sangat sayang untuk dilewati. Ya banyak wisatawan yang datang ke sana bertujuan untuk memandang keelokan matahari terbit dari atas bukit. Untuk menghemat tenaga sebaiknya kamu tidak pulang-pergi, melainkan menginap semalam di daerah Batutumonga.
f. Situs Megalitikum Bori’ Yang Sukses Membuat Banyak Orang Berdecak Kagum
Keunikan wisata Toraja ternyata masih banyak jumlahnya. Salah satu yang wajib dikunjungi adalah situs megalitikum yang terdapat di daerah Bori’. Konon katanya untuk menarik batu-batu dengan tinggi menjulang tersebut di butuhkan waktu berhati-hari, bahkan berminggu-minggu dengan bantuan ratusan tenaga para lelaki.
Batu-batu ini ditujukan untuk upacara adat kematian masyarakat Toraja. Oh ya untuk bisa masuk ke objek wisata ini kamu harus membayar tiket masuk. Tidak mahal kok, cukup sebesar Rp. 10.000 saja.
Tertarik? Berikut ini kisaran biaya yang kamu butuhkan untuk menyambangi keindahan bumi Toraja:
Tiket pesawat Surabaya – Makassar (PP) = Rp.467.000 x2 = Rp.934.000
Airport tax Juanda = Rp.75.000
Damri ke tengah kota = Rp.25.000
Wisata kuliner di Makassar = Rp.25.000
Bus Makassar – Toraja (PP) = Rp.150.000×2 = Rp. 300.000
Penginapan Rp. 110.000 x 3 hari = Rp.330.000
Sewa motor Rp.50.000 : 2 = Rp.25.000
Bensin Rp.50.000: 2 = Rp.25.000
Makan Rp.15.000 x 9 = Rp.135.000
Biaya Total 1.874.000
Selamat bersenang-senang, semoga kamu bisa menikmati keindahan Toraja tahun ini!