Adakah di antara kamu yang belum pernah menjamahi keelokan Yogyakarta? Memang gak berlebihan jika orang-orang menyebut Jogja itu istimewa. Kota Gudeg ini gak hanya jadi tempat singgah, tapi juga menjadi rumah bagi mereka yang pernah menjelajah tiap sudutnya.
Letaknya yang berada di tengah Pulau Jawa membuatnya mudah dijangkau siapa saja. Tak cuma punya tempat-tempat wisata yang oke punya, biaya hidup di Jogja juga sangat bersahabat di kantong celana. Apalagi, senyum ramah penduduknya membuat hati ini teduh tiada tara.
Nah, buat kamu yang ingin berlibur (lagi) ke Jogja, nih Hipwee kasih tips dan triknya, biar kamu bisa menikmati Jogja tanpa mengeluarkan banyak biaya.
Posisi Jogja mudah dijangkau dari mana saja. Bus dan kereta bisa menjadi sarana transportasi andalanmu menuju ke Kota Pelajar yang tak akan membuat dompetmu tersiksa.
Enaknya liburan ke Jogja, kamu gak perlu repot memikirkan transportasi. Sebagian besar daerah di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta Jawa Timur punya akses transportasi umum yang memungkinkanmu untuk langsung menuju ke jantung kota Yogyakarta tanpa perlu gonta-ganti kendaraan. Tinggal pilih aja yang nyaman untukmu.
Sebagai contoh, kamu yang dari Jakarta bisa menumpang KA Ekonomi AC seperti Progo dan Bengawan dengan tarif mulai Rp100.000 dari Pasar Senen menuju Lempuyangan. Dari Bandung, ada KA Pasundan dan Kahuripan dengan tarif mulai Rp95.000. Dari Surabaya, tarifnya bahkan mulai dari Rp85.000.
Harga tiket bus juga gak jauh beda. Dari Jakarta, bus ekonomi jurusan Yogyakarta dipatok tarif sekitar Rp85.000. Sementara yang dari Surabaya, tarifnya mulai dari Rp47.000. Tinggal pilih deh mana yang cocok dengan bujet liburanmu ke Yogyakarta. Buat yang jaraknya gak terlalu jauh, gak ada ruginya naik kendaraan pribadi.
Beragam pilihan akomodasi bisa kamu temui setibanya di Jogja, mulai dari losmen sampai hotel bintang lima.
Buat mengantisipasi wisatawan yang sebegitu banyaknya, Yogyakarta menawarkan beragam akomodasi yang bisa kamu sesuaikan dengan selera dan bujetmu. Mulai dari hostel dengan tempat tidur susun, losmen dan hotel kelas melati, sampai hotel berbintang, semuanya ada di sini.
Untuk menemukan tempat menginap yang pas dengan selera dan kantong, memang harus jeli dalam mencari. Kadang kamu mesti rela blusukan ke gang-gang sempit. Biasanya, penginapan kelas backpacker biasanya terpusat di sekitar Malioboro—seperti kawasan Sosrowijayan dan Dagen—maupun Prawirotaman. Penginapan dengan tarif mulai Rp 60 ribuan per malam juga gak terlalu sulit didapat, asalkan kamu gak datang pas peak season aja.
Soal kuliner, inilah istimewanya Yogyakarta. Aneka santapan lezat bisa didapat tanpa harus bikin dompet menjadi hampa.
Salah satu hal yang membuat Jogja ramai didatangi wisatawan adalah karena kebutuhan mengisi perut bisa kamu puaskan tanpa bikin dompetmu tampil mengenaskan. Gak sampai 10 ribu rupiah, kamu udah bisa makan kenyang. Itu udah termasuk segelas es teh manis lho!
Nah, jika kamu pengen menjajal kuliner khas Jogja yang unik, kamu wajib untuk membaca artikel Hipwee yang ini: 11 Ragam Kuliner Unik yang Wajib Kamu Jajal Saat Bertandang Ke Jogja. Dijamin, pengalamanmu bertandang ke Jogja bakal semakin kaya. Tapi, kalau dana makanmu benar-benar mepet kayak penerobos jalur busway yang udah ditunggu pak polisi, gak ada salahnya kamu mencoba kuliner andalan mahasiswa Jogja yang dikenal dengan sebutan warung burjo.
Burjo, warung makan sahabat mahasiswa Yogyakarta.
Burjo ini singkatan dari bubur kacang ijo. Lucunya, gak semua warung burjo menyediakan menu bubur kacang hijau ini. Menu andalan mereka justru Indomie! Warung jenis ini bisa kamu temukan hampir di setiap ruas jalan di Yogyakarta. Cirinya mudah: ada spanduk dengan logo Indomie di depan warungnya.
Saking tersohornya burjo di Jogja konon warung burjo terbesar se-Asia Tenggara ada di kawasan Pogung, utara kampus UGM (sekali lagi, ini cuma konon).
Karyawan yang melayani kamu di burjo ini umumnya berasal dari Kuningan, Jawa Barat. Mereka bisa kamu panggil dengan Aa, seperti umumnya panggilan pada kaum lelaki asal Sunda.  Makan di sini, gak perlu terlalu mempedulikan rasa, yang penting kenyang.
Selain menyediakan bubur kacang hijau serta Indomie rebus dan goreng, warung jenis ini biasanya juga menyediakan menu lain seperti nasi telur, nasi ayam, serta nasi bandeng, lengkap dengan sayurnya. Harganya? Jelas standar mahasiswa! Nasi telur-gorengan-es teh di burjo cukup dibanderol dengan harga 7 ribuan sajaaa~
Selain burjo, ada pula angkringan dengan gerobaknya yang sederhana.
Tempat makan kaum dhuafa yang gak kalah murah sama burjo adalah angkringan. Sama hanya dengan burjo, kamu juga bisa menemukan angkringan hampir di setiap sudut jalan kota Jogja. Dengan ciri khas gerobak kayu dan penerangan dari lampu teplok yang temaram, angkringan siap mengganjal perutmu dengan menu sego kucing plus aneka lauk dan gorengan.
Memang sih, makan di angkringan yang udah ramai dan terkenal seperti di Angkringan Kopi Joss di selatan Stasiun Tugu dan angkringan KR di Jalan Margo Utomo (dulu jalan P. Mangkubumi) jatuhnya bakal mahal juga, apalagi kalau kamu makannya banyak. Kalau mau hemat, pilih aja angkringan yang gak terlalu ramai, biasanya harganya jauh lebih murah daripada angkringan yang ramai.
Berbagai destinasi wisata di kota Jogja bisa kamu capai dengan kendaraan umum. Selebihnya, sewa motor saja biar lebih leluasa.
Untuk mencapai berbagai destinasi wisata di dalam kota, kamu bisa menggunakan moda transportasi umum. Trans Jogja (TJ) adalah kendaraan umum yang bisa kamu andalkan. Selain trayeknya jelas dan ber-AC, jauh-dekat harganya sama, 4Â ribu rupiah saja. Jam operasinya pun sampai malam. Tapi, jangan bayangkan Trans Jogja ini seperti yang Jakarta punya. Selain armadanya gak sebanyak Jakarta, TJ juga gak punya jalur ekslusif, jadi kamu perlu sedikit bersabar jika ingin menggunakan moda ini.
Selain Trans Jogja, ada juga bus kota yang berseliweran sampai ke pinggir kota. Trayeknya memang gak sejelas Trans Jogja, tapi bus kota ini bisa kamu manfaatkan untuk mencapai tempat-tempat yang gak dilalui TJ seperti daerah Bantul. Satu yang harus kamu ingat, kamu mesti hati-hati kalau naik bus kota biasa karena suka ada copet yang bergerilya.
Alternatif lain, kamu bisa memanfaatkan jasa persewaan sepeda motor harian yang bisa kamu temui di sekitar penginapan. Dengan membayar Rp50.000, kamu bisa puas muter-muter Jogja selama 24 jam ke depan. Manfaatkan motor untuk menjangkau tempat wisata yang sulit dijangkau dengan kendaraan umum agar kamu bisa menghemat waktu dan biaya.
Destinasi wisata di Yogyakarta terlalu banyak untuk dijelajahi dalam tiga hari, kamu harus pandai memilah mana yang pantas untuk kamu jamahi.
Duh, bingung rasanya ketika diminta untuk menunjukkan mana tempat wisata yang harus kamu jelajahi selama berada di Jogja. Habisnya banyak banget sih! Makanya, Hipwee gak mau mengarahkan kamu buat pergi ke mana, karena kamu pasti punya preferensi masing-masing tentang gimana caranya menikmati Jogja. Tapi kalau ngomongin tempat wisata murah bahkan gratis yang khas Jogja banget, ada sejumlah tempat yang bisa kamu datangi.
1. Rasakan megahnya loji bersejarah peninggalan Belanda di sekitar kawasan Kilometer Nol.
Kawasan Kilometer Nol yang berada di ujung selatan Jalan Malioboro ini adalah kawasan Indische tertua di Yogyakarta. Oleh masyarakat Jogja, bangunan-bangunan bersejarah dengan arsitektur khas Belanda ini disebut loji. Kamu bisa menikmati kemegahan sejumlah loji yang masih difungsikan hingga kini, antara lain Loji Besar atau Benteng Vredeburg, Loji Kebon atau Gedung Agung/Istana Kepresidenan, serta Loji Setan yang kini berfungsi sebagai gedung DPRD.
2. Nikmati malam yang semarak di Alun-alun Kidul.
Alun-alun Kidul atau Alkid yang terletak di selatan Keraton Yogyakarta ini juga menarik untuk disambangi. Di malam hari, tempat ini makin semarak dengan warna-warni cahaya lampu dari kendaraan hias yang mengitari alun-alun.
Di Alun-alun Kidul kamu pun bisa menjajal permainan Masangin, sebuah permainan melewati 2 pohon beringin Alun-alun Kidul dengan mata tertutup. Konon jika bisa melewati pohon beringin ini dengan lancar, maka proses tercapainya impianmu pun akan makin dimudahkan. Sst, tempat ini pas banget buat nyatain cinta kamu, lho.
3. Jamahi pantai-pantai indah berpasir putih di daerah Gunung Kidul dengan telanjang kaki.
Gak ada yang meragukan indahnya pantai-pantai di sepanjang garis pantai Gunung Kidul, Yogyakarta. Sebut saja Pantai Pok Tunggal, Sadranan, maupun Ngrenehan. Akses ke sana memang cukup jauh—sekitar 2 jam dari pusat kota Jogja, tapi udah didukung dengan prasarana berupa jalan aspal yang mulus. Sepadan deh sama capeknya!
4. Saksikan pula magisnya tempat pemandian keluarga raja di Istana Air Taman Sari.
Di Jalan Taman, Kraton, Yogyakarta, ada sebuah istana air yang dulunya digunakan sebagai tempat pemandian keluarga raja, yaitu Taman Sari. Dengan tarif Rp3.000 per orang, kamu udah bisa menjelajahi keindahan arsitektur kuno karya arsitek asal Portugis. Eit, tapi kamu gak boleh ikutan nyemplung ke kolam, lho. ‘Kan, kamu bukan raja? Hehehe.
5. Tutup perjalananmu dengan mencumbui senja di Embung Nglanggeran.
Nglanggeran terkenal dengan gunung api purbanya, tempat di mana kamu bisa menikmati panorama perbukitan karst dan cakrawala. Selain itu, Tempat ini juga punya embung Nglanggeran yang keindahan senjanya jangan ditanya. Untuk memasuki kawasan ini, kamu cukup dipungut biaya Rp7.000 aja.
Sebenarnya masih banyak lagi tempat menarik di Yogyakarta yang bisa kamu jelajahi. Beberapa di antaranya yang gak mainstream udah Hipwee rangkum dalam artikel 20 Surga Tersembunyi di Yogyakarta yang Layak Jadi Destinasi Liburanmu Selanjutnya. Kalau kamu pengen cari oleh-oleh murah meriah sambil cuci mata, intip aja 12 Surga Wisata Belanja di Yogyakarta. Siapa tahu, apa yang kamu cari ada di sana.
Estimasi sederhana biaya liburan di Yogyakarta selama tiga hari dua malam.
Hipwee sengaja gak memberi itinerary, karena ada seribu satu cara untuk menikmati pesona Yogyakarta, dan masing-masing orang punya caranya sendiri. Nah, Hipwee kasih estimasi biayanya aja, ya. Perkiraan biaya yang sederhana ini disusun dengan asumsi kamu bepergian dengan satu orang teman kamu selama tiga hari dua malam.
Tiket KA dari Stasiun Pasar Senen–Lempuyangan PP: |
Rp200.000 |
Trans Jogja Lempuyangan–Malioboro: |
Rp4.000 |
Sewa motor selama dua hari: Rp100.000 : 2 orang |
Rp50.000 |
Bensin: Rp50.000 : 2 |
Rp25.000 |
Penginapan: 120.000,00/kamar : 2 orang |
Rp60.000 |
Biaya makan: Rp10.000 x 9 kali makan |
Rp90.000 |
Biaya masuk sejumlah tempat wisata: |
Rp35.000 |
Trans Jogja Malioboro–Lempuyangan: |
Rp4.000 |
Total biaya: |
Rp468.000 |
Nah, dengan Rp468.000 aja, kamu udah bisa muter-muter Jogja, bahkan sampai ke daerah yang berada sedikit di luar kota, seperti Bantul dan Gunung Kidul. Soal biaya makan, Rp90.000 itu pasti sisa kok selama kamu konsisten dengan anggaranmu. Jangan lupa, bawa dana cadangan setidaknya 30% dari total anggaran biar kamu bisa liburan dengan nyaman tanpa takut kehabisan uang.
Yang paling terasa di sini mungkin biaya transportasinya, mengingat tiket kereta api ekonomi tidak lagi disubsidi mulai bulan Januari ini. Tapi tenang, selain fakta bahwa Maret nanti tiket kereta akan kembali disubsidi hal ini tentu gak boleh mengurangi kenikmatanmu menjelajahi Yogyakarta. Selamat liburan!
Kredit feature image:Â missellieneous.wordpress.com