Dengan Bujet 400 Ribuan Saja, Kamu Bisa Menjamahi Eksotisme Taman Nasional Ujung Kulon Segera!

Siapa yang tak kenal dengan Taman Nasional Ujung Kulon. Areal seluas sekitar 122.956 hektar ini menjadi taman nasional pertama yang diresmikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1992, setelah ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1991. Tempat ini merupakan habitat asli sekaligus sanctuary bagi satwa badak Jawa yang jumlahnya tinggal puluhan ekor saja.

Tak hanya menjadi rumah bagi badak Jawa yang langka, TN Ujung Kulon juga menjadi kawasan wisata yang bisa kamu jamahi keindahannya. Penasaran dengan potensi wisata yang dimiliki Ujung Kulon, berapa biaya dan contoh itinerary untuk melakukan trip ke sana? Semua akan Hipwee bahas tuntas di artikel ini.

ADVERTISEMENTS

Sejumlah Objek Wisata Tersebar di Sekeliling Pulau-Pulau Kecil di TN Ujung Kulon. Inilah Tempat-Tempat yang Bisa Kamu Jelajahi Selama di Sana.

ADVERTISEMENTS

1. Pulau Peucang, pulau paling ramai di Ujung Kulon.

Pantai di Pulau Peucang

Pantai di Pulau Peucang via irmafriskandari.blogspot.com

Pulau Peucang adalah gerbang utama Taman Nasional Ujung Kulon setelah menyeberang dari Desa Sumur, Banten. Makanya, pulau ini biasanya menjadi tempat pertama yang disinggahi wisatawan sebelum melompat ke pulau-pulau lainnya. Pulau ini menyediakan fasilitas lengkap buat kamu yang ingin berlibur di sini, seperti penginapan, pusat informasi, serta dermaga.

Sampai di pulau ini, nikmatilah keindahan pantainya yang berpasir putih. Ombaknya cukup tenang, kamu bisa berenang, snorkeling, atau sekadar berjalan-jalan meyusuri pantai. Jangan heran jika kamu disambut oleh babi hutan dan monyet yang berkeliaran di sekitar pantai. Oh iya, ada aturan kalo di Pulau Peucang ini kamu gak boleh mendirikan tenda. Jika mau menginap, kamu bisa menyewa guest house yang tersedia.

ADVERTISEMENTS

2. Trekking menyusuri hutan menuju Karang Copong.

Trekking ke Karang Copong

Trekking ke Karang Copong via takeabeautifullife.blogspot.com

Setelah puas main di pantai, kamu bisa mencoba trekking di hutan hujan tropis yang letaknya gak jauh dari pantai. Jalur trekking ini berakhir di Karang Copong, pantai yang didominasi batu-batu karang. Sunset di sini indah, lho! Sepanjang jalan, kamu bisa menemukan rusa dan beberapa satwa lainnya. Kalau beruntung, kamu bahkan bisa berjumpa dengan badak Jawa. Tapi, berhubung ini hutan hujan tropis, jangan lupa mengoleskan losion anti-nyamuk, ya.

Selain melewati hutan, ada juga cara lain untuk mencapai Karang Copong, yaitu dengan kapal. Lebih cepat, memang, tapi kamu mungkin akan melewatkan perjumpaan dengan satwa di hutan Pulau Peucang ini.

ADVERTISEMENTS

3. Mengamati kehidupan satwa liar di Padang Penggembalaan Cidaon.

Pemandangan di Cidaon

Pemandangan di Cidaon via pennylaneonline.blogspot.com

Padang Penggembalaan Cidaon adalah lokasi yang tepat untuk melihat satwa-satwa liar mencari makan. Waktu yang paling baik untuk berkunjung ke sini adalah pagi dan sore hari, karena saat itulah banyak satwa sedang keluar mencari makan ke padang. Kamu bisa menemukan hewan-hewan seperti banteng dan merak. Biar gak mengganggu satwa, kamu bisa mengamati mereka dari tower yang difungsikan sebagai gardu pantau.

ADVERTISEMENTS

4. Pulau Panaitan, surga menyelam dan berselancar di Ujung Kulon.

Ombak di One Palm Point , P. Panaitan.

Ombak di One Palm Point, P. Panaitan. via islandoanialisme.blogspot.com

Kalau kamu senang menyelam dan surfing, Pulau Panaitan adalah tempat yang sempurna buatmu. Pulau ini mempunyai beberapa titik selam dengan pesona terumbu karang yang gak boleh kamu lewatkan: Legon Lentah dan Legon Kadam di Pantai Utara, serta Legon Samadang dan Karang Jajar di Pantai Selatan pulau. Selain itu, di pulau ini juga terdapat titik yang ombaknya sangat cocok untuk berselancar, yaitu ‘One Palm Point’.

ADVERTISEMENTS

5. Menyusuri Sungai Cigenter dengan kano di Pulau Handeleum.

BErkano di Cigenter

BErkano di Cigenter via yudasmoro.files.wordpress.com

Pulau Handeleum menawarkan pesona berbeda yang gak tersedia di pulau-pulau lainnya: canoeing menyusuri Sungai Cigenter. Dengan jarak tempuh sekitar 2 jam, kamu bisa mendayung kano sambil menikmati pemandangan hutan hujan serta bakau. Konon, daerah ini adalah habitat ular serta buaya muara! Hmm, ngeri-ngeri sedap, ya. Tapi, tenang aja, kamu akan dipandu oleh ranger setempat, kok.

6. Snorkeling di Pulau Badul.

Snorkeling di Pulau Badul

Snorkeling di Pulau Badul via www.kaskus.co.id

Selain di Pulau Peucang dan Panaitan, ada juga spot snorkeling yang sangat indah di Pulau Badul. Pulau mungil ini ukurannya kira-kira hanya seluas dua kali lapangan basket, jadi gak banyak yang bisa kamu lakukan dan gak banyak juga orang yang datang. Tapi, spot snorkelingnya adalah yang paling bagus dibanding pulau-pulau lain yang kamu kunjungi, wajib mampir kemari deh pokoknya! Pulau ini gak jauh dari Sumur. Kamu bisa mengunjunginya saat berangkat atau pas perjalanan pulang sekalian.

Potensi wisatanya bikin kamu pengen ke sana, ‘kan? Tapi sebelum memutuskan untuk pergi, ajak dulu temanmu sebanyak-banyaknya.

Rame-rame biar greget dan murah

Rame-rame biar greget dan murah via mohdichrome.wordpress.com

Karena kamu mesti menggunakan kapal yang disewakan dari Sumur untuk mencapai pulau-pulau di Ujung Kulon, gak disarankan buat pergi sendirian. Ajak saja teman-temanmu untuk pergi berombongan dan berbagi tanggungan biaya alias sharing cost. Pada trip ini, transportasi memang memakan biaya paling besar. Sebuah kapal longboat biasanya berkapasitas 25-30 orang dengan biaya sewa sekitar Rp3.500.000. Idealnya, setidaknya kamu mengajak 25 orang temanmu .

Kuotanya masih kurang? Cobalah undang rekan-rekan sesama traveler untuk bergabung dalam tripmu. Kamu bisa mengundang mereka lewat forum traveling seperti Backpacker Indonesia , atau bisa juga mengundang lewat jejaring sosial seperti grup Facebook. Selain tripmu jadi rame dan murah, kamu juga bisa mengenal teman baru dan berbagi pengalaman. Siapa tahu kamu malah dapat jodoh, hehehe.

Meski kuota sudah terpenuhi, kamu gak bisa asal berangkat. Atur itinerary dan biaya, serta booking keperluan di TN Ujung Kulon beberapa minggu sebelumnya.

Selesaikan urusan booking

Penginapan di Pulau Peucang. via browncappuccino.blogspot.com

Agar tripmu lancar, jangan lupa  melakukan booking keperluan transportasi dan akomodasi di TN Ujung Kulon maksimal dua minggu sebelumnya. Urusan booking mem-booking  ini krusial banget. Jangan sampai rombonganmu terlantar di sana gara-gara penginapannya penuh, atau batal menyusuri Sungai Cigenter karena kanonya sudah dipakai rombongan lain. Alih-alih bersenang-senang, bisa-bisa teman-temanmu malah kecewa.

Jika ingin memanfaatkan penginapan di Pulau Peucang, pastikan kamu mem-booking dan membayar uang tanda jadi pada pihak pengelola. Sementara kalau kamu memutuskan untuk camping di Pulau Handeleum dan berkano menyusuri Sungai Cigenter, hubungi penjaga pulau ini untuk memesan tempat dan bernego biaya pasang tenda di sini.

Menurut situs resminya , kamu seharusnya hanya dikenai biaya Rp5.000 per orang untuk mendirikan tenda di TN Ujung Kulon dan Rp10.000 per orang untuk berkano. Tapi pada kenyataannya, ada pengunjung yang di-charge sampai Rp75.000 per tenda saat berkemah di Pulau Hendeleum. Berkano di Cigenter juga dikenai tarif  Rp50.000/orang. Jadi, pastikan kamu tahu dan langsung melakukan tawar-menawar dengan penjaga pulau mengenai tarif mendirikan tenda dan canoeing.

Berangkat secara berombongan, akan lebih nyaman jika kalian bertolak menuju Desa Sumur dengan menumpangi bus sewaan.

Naik bus menuju Desa Sumur.

Naik bus menuju Desa Sumur. via trackpeditiondeyuris.blogspot.com

Untuk sampai ke Taman Nasional Ujung Kulon, kamu bisa menyeberangi laut lewat Desa Sumur, desa di ujung barat Pandeglang, Banten. Untuk mencapai desa ini, kamu perlu menempuh perjalanan sekitar 8 jam dari Jakarta. Biar bisa beristirahat di jalan dengan nyaman tanpa harus gonta-ganti kendaraan umum, kamu bisa mengatur untuk berangkat dari meeting point pada malam hari dengan menggunakan bus wisata sewaan. Tarifnya berkisar antara Rp5.000.000–Rp7.500.000 untuk bus ukuran besar full AC. Selain nyaman untuk tidur, masih cukup banyak ruang untuk menaruh barang-barang yang dibawa rombonganmu.

Sampai di Desa Sumur, saatnya melompat ke kapal sewaan dengan sampan.

Berangkat dengan kapal

Berangkat dengan kapal via www.kaskus.co.id

Tarif sewa kapal untuk mengantar kamu ke Ujung Kulon dan island hopping berkisat antara Rp3.000.000–Rp4.000.000. Sama halnya dengan akomodasi di Ujung Kulon, urusan kapal ini juga sudah harus kamu selesaikan jauh-jauh hari. Minta kapten kapal untuk bersiap di dermaga saat kalian datang. Jadi, sampai di Desa Sumur, rombonganmu tinggal sarapan lalu berangkat ke Ujung Kulon. Tapi, kalau masih banyak waktu, gak ada salahnya jalan-jalan dulu di sekitar desa untuk bercengkerama dengan warga sekitar.

Kapten kapal dan ABK-nya lah yang akan menjamu kamu dan siap sedia selama berada di Ujung Kulon. Jadi, jangan ragu buat mengajak mereka ngobrol. Biasanya, mereka sudah menyertakan koki di kapal mereka, sehingga kamu gak perlu pusing mikirin makan apa selama di sana. Kamu cukup memberi sejumlah uang—belum termasuk biaya sewa kapal dan tip untuk kru—untuk menjamin makan minummu selama trip. Intinya, pintar-pintar negosiasi aja untuk mendapatkan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

All set! Kini saatnya kamu menjamahi eksotisme pulau-pulau di Taman Nasional Ujung Kulon. Berikut adalah contoh itinerary serta estimasi biaya yang bisa kamu gunakan untuk mengatur tripmu sendiri.

BErlibur di Ujung Kulon

BErlibur di Ujung Kulon via www.kaskus.co.id

Itinerary trip ke Ujung Kulon

Hari I.

Pk. 20.00 WIB: Kumpul di meeting point Jakarta.

Pk. 21.00–05.00 WIB: Perjalanan ke Desa Sumur, Pandeglang Banten.

Hari II.

Pk. 05.00 WIB: Sampai di Desa Sumur. Istirahat meluruskan punggung sekalian sarapan

Pk.07.00 WIB: Naik ke kapal dengan sampan dan bersiap untuk berangkat.

Pk. 07.30–10.30 WIB: Perjalanan ke Pulau Peucang

Pk. 10.30–16.00 WIB: Main-main di Pulau Peucang. Berenang, snorkeling, trekking ke Karang Copong atau sekadar jalan-jalan.

Pk. 16.00–17.00 WIB: Mengamati satwa di Cidaon.

Pk. 16.30–19.00 WIB: Balik ke Karang Copong, berburu sunset, lalu kembali ke Peucang.

Pk. 19.00–20.00 WIB: Mandi dan makan malam.

Pk. 20.00–21.00 WIB: Pindah ke Pulau Handeleum buat camping.

Pk. 22.00–05.00 WIB: Pasang tenda lalu tidur.

Hari III.

Pk. 05.00–09.00 WIB: Bangun, sarapan, main-main di pantai, lalu beres-beres tenda.

Pk. 08.30–10.30 WIB: Canoeing di Sungai Cigenter.

Pk. 11.00–12.00 WIB: Istirahat dan makan siang.

Pk. 12.00–13.00 WIB: Perjalanan pulang, mampir ke Pulau Badul.

Pk. 13.00–14.00 WIB: Snorkeling di Pulau Badul.

Pk. 14.00–15.30 WIB: Perjalanan kembali ke Desa Sumur.

Pk. 16.00–00.00 WIB: Balik ke Jakarta.

Estimasi biaya selama trip di Ujung Kulon dengan asumsi peserta 30 orang.

Sewa Bus Wisata Jakarta–Ujung Kulon PP: Rp5.000.000

Biaya makan sopir dan kernet bus: Rp200.000

Biaya tol dan parkir: Rp200.000

Sewa kapal: Rp3.500.000

Tip kapten kapal dan ABK: Rp300.000

Tambat kapal: Rp100.000

Koki: Rp400.000

Bahan Makanan dan air mineral: Rp1.600.000

Izin dan tiket masuk: ( Peucang Rp7.500, Cidaon Rp15.000, dan asuransi Rp3.000) = Rp25.500 x 30 = Rp765.000

Dapur: Rp 100.000

Canoeing: Rp50.000 x 30 = Rp1.500.000

Tenda di Handeleum: Rp10.000 x 30 = Rp 300.000

Total biaya: Rp13.965.000

Sharing Cost: Rp13.965.000 : 30 = Rp465.000

Nah, dengan 400 ribuan, kamu udah bisa menjelajah eksotisme Taman Nasional Ujung Kulon selama dua hari satu malam bareng teman-temanmu. Tentunya, harga yang tertera di artikel ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Hipwee sangat berterima kasih kalau kamu mau meng-update-nya sesuai pengalamanmu sendiri ke pembaca lainnya di kolom komentar. Yuk mulai susun rencana dan ajak teman-temanmu menikmati keindahan tempat ini!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pengagum senja dan penggubah lamunan menjadi kata. Doyan makan pisang goreng di sela-sela waktunya.