Buat kamu yang sering memantau media sosial, pasti kamu pernah melihat selebritas mengunggah foto atau video dengan kata “Melukat”. Baru-baru ini sebut saja Pevita Pearce melakukan prosesi Melukat dan juga Valerie Thomas. Buat orang Bali, Melukat jadi salah satu tradisi yang sampai sekarang masih dilestarikan.
Tradisi Melukat sendiri adalah tradisi umat Hindu di Bali. Melukat merupakam ritual menyucikan dan membersihkan diri dengan air suci untuk menjauhkan diri dari hal negatif seperti mimpi buruk, penyakit, perasaan resah, dan lain sebagainya. Selain itu, Melukat bisa membuat sesorang mendapatkan kebaikan.
Menurut Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Padayana, Profesor I Gede Pitana, Melukat bisa dilakukan menggunakan dengan air suci yang ditemukan di bermacam-macam tempat, baik alam maupun buatan. Mulai dari Pura, sungai, laut, pancuran, hingga air yang dibuat pendeta Hindu di rumahnya.
ADVERTISEMENTS
Arti dan makna Melukat
Melukat berasal dari kata sulukat. “Su” berarti baik, dan “lukat” berarti penyucian.
Bagu masyarakat Hindu di Bali, Melukat adalah sebuah tradisi turun-temurun. Kegiatan ini mereka lakukan secara rutin untuk menyucikan diri. Profesor Pitana dalam bukunya Pariwisata Spiritual: Dalam Teori dan Aplikasi, dia pernah melakukan wawancara kepada wisatawan mengenai tradisi Melukat ini.
Dalam wawancara tersebut, hampir seluruh wisatawan setuju jika mereka merasakan kesegaran atau ketenangan setelah melakukan Melukat. Aplagi menurut profesor ini, Melukat dilakukan dengan beberapa kegiatan spiritual lain.
Diantara ritual tersebut adalah sembahyang, duduk merenung sambil mendengarkan kisah-kisah alam, dan lain sebagainya. Sehingga, wisatawan dapat terhanyut dalam suasana yang syahdu.
ADVERTISEMENTS
Tradisi Melukat sebagai wisata spiritual
Profesor Pitana menjelaskan bahwa, Melukat dapat dilihat dari dua sisi. Yang pertama adalah sebagai kegiatan keagamaan masyarakat Hindu, dan yang kedua adalah merupakan wisata spiritual yang bisa dilakukan oleh siapa saja.
Di sisi yang kedua, belakangan ini Melukat dikenal karena tren wisata spiritual di kalangan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tren wisata Melukat ini mulai populer sejak lima tahun terakhir. Salah seorang pendeta yang memiliki gelar Mpu Jaya Brahmananda ini juga menjekaskan, bahwa ada tren bernama Off the Beaten Track.
Tren ini berarti keluar dari jalur utama atau mayoritas. Wisatawan tidak lagi beramai-ramai pergi ke Kuta dan menonton Tari Kecak, namun mencari alternatif yang berbeda. Seperti mendaki, ke air terjun, dan melakukan Melukat.
Sebenarnya tren wisata spiritual ini tidak hanya tradisi Melukat, namun juga seluruh wisata spiritual yang ditawarkan di Bali. Wisatawan juga melakukan perjalanan ke tempat keramat dan unik.
Selain mengunjungi mata air di alam yang biasanya dijadikan tempat Melukat, wisatawan juga mengunjungi rumah pendeta untuk dilukat dengan air suci dan mantra khusus.
Itulah pembahasan mengenai salah satu tren wisata spiritual di Bali, yaitu Melukat. Sobat Hipwee pernah melakukan Melukat? Jika iya, tulis pengalaman kamu di komentar ya!