Pernikahan antar manusia aja selalu ada yang baru, selalu ada yang unik, gimana kalau yang menikah malah hantu ya? Apa nggak ngeri deh? Kalau kamu bilang ini mitos, sejarah, kamu salah. Nyatanya, pernikahan hantu di China serupa budaya atau tradisi yang masih berlangsung hingga kini. Para keluarga hanya ingin memastikan, bahwa mereka yang mati lajang, nggak akan menderita sendirian di alam baka. Harapannya ya bisa bahagia bersama pasangan. Makin penasaran? Yuk simak!
ADVERTISEMENTS
Tradisi pernikahan hantu sudah ada sejak 3000 tahun silam. Ya, merupakan tradisi kuno yang masih teguh dilangsungkan
Belum lama ini, dilansir dari news.com.au, sesosok jasad perempuan dari sebuah kuburan di China dicuri untuk dinikahkan dengan seorang pria lajang yang sudah meninggal. Tentu saja anaknya begitu heboh mencari jasad ibunya dan terus-terusan mengutuk si pelaku. Keyakinan ini memang benar-benar ada di China dan telah dimulai pada 3000 tahun lalu. Biasanya sering ditemui di daerah pedesaan negeri tirai bambu ini. Mereke percaya, bahwa jika seseorang meninggal dalam keadaan lajang, maka selamanya akan menghantui keluarganya yang masih hidup untuk meminta pasangan di alam baka. Makanya, sebelum nikah kamu jangan mati dulu.. Hahahaa
ADVERTISEMENTS
Nah, dengan tujuan membebaskan si arwah dari rasa penasaran, keluarganya harus mencarikan jasad lawan jenis untuk dinikahkan. Kalau enggak, katanya sih bakal terus gentayangan. Kan kasihan~
Awalnya, pernikahan semacam ini hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang sudah meninggal. Orang yang masih hidup akan menikahkan dua lajang yang sudah meninggal. Namun belakangan ini, ritual pernikahan hantu justru melibatkan orang yang masih hidup. Ada gitu nikah sama orang yang sudah mati?
Dalam pernikahan hantu di antara dua orang yang sudah meninggal, keluarga `pengantin` akan meminta mahar seperti perhiasan, pelayan, dan sebuah rumah mewah, tapi semuanya dalam bentuk kertas. Hihii nggak usah kaget. Faktor-faktor seperti usia dan latar belakang keluarga sama pentingnya dengan pernikahan-pernikahan tradisional biasa.
ADVERTISEMENTS
Dalam upacara pernikahan ini ada nisan kedua mempelai dan sebuah perjamuan. Iya, mereka pesta. Selama ribuan tahun, ritual ini perlahan juga mengalami perubahan
Bagian yang paling penting dari pernikahan hantu ini ialah penggalian tulang-tulang mempelai perempuan dan menempatkannya di dalam kubur sang mempelai pria. Romantis sih, tapi miris gitu. Oiya, perubahan paling kentara atau paling signifikan yaitu menikahkan mayat dengan mereka, para manusia yang masih hidup dalam suatu ritual rahasia. Pergeseran yang paling mengenaskan dan mengkhawatirkan adalah adanya laporan-laporan perampokan makam dan bahkan kasus pembunuhan.
ADVERTISEMENTS
Pembunuhan di China begitu berhubungan dengan adanya ritual ini. Ya, di negara yang dikenal sebagai Ibu Kota Keramik Dunia ini sedang berlangsung bisnis haram penjualan mayat, untuk dinikahkan
Dulu bisnis ini sempat dilarang di bawah pemerintahan komunisme, tapi entah gimana ceritanya, sekarang kembali berkembang. Dilansir dari telegraph.co.uk, baru-baru ini sebuah keluarga kaya raya di China menyanggupi membayar mayat perempuan sebesar Rp 200 juta untuk dijadikan `pengantin.
Sejak 2013, di kawasan Dongbao utara, Provinsi Shanxi, China misalnya, tercatat ada 15 mayat yang hilang. Pada tahun 2015, ada 14 mayat perempuan yang dicuri di satu desa di Provinsi Shanxi juga. Dilansir dari BBC, Kepala departemen sastra China di Shanghai University, Huang Jingchun menyatakan, harga mayat atau tulang belulang wanita muda makin meningkat tajam.
“Pada saat saya melakukan penelitian antara tahun 2008 dan 2009, harga jasad atau tulang belulang berkisar 30 ribu sampai 50 ribu yuan (sekitar Rp 60 juta hingga Rp 100 juta). Kini telah melambung sampai 100 ribu yuan (sekitar Rp 200 juta),” terang Jingchun, dilansir dari BBC.
ADVERTISEMENTS
Bukannya nggak ada ketegasan dari pemerintah, sudah ada hukum untuk melarang tindakan ilegal itu. Tapi para perampok masih saja berkeliaran menggali kuburan, duh seenaknya~
Tahun lalu, seorang pria ditangkap di Liangcheng, Mongolia. Kepada polisi,dia mengatakan telah membunuh perempuan dan kemudian menjual mayatnya kepada keluarga yang mencari pasangan pengantin hantu. Penasaran kenapa hal setega ini bisa terjadi?
Jadi gini, di beberapa kabupaten di China, seperi Shaanxi misalnya, tempat terjadinya kasus pembunuhan terbaru. Banyak sekali pria muda lajang yang bekerja di pertambangan batubara, dan memiliki angka kematian tinggi. Kemudian, Pernikahan Hantu dipilih sebagai bentuk `kompensasi` emosional bagi keluarga yang ditinggalkan. Mencarikan mempelai perempuan yang sudah meninggal adalah sesuatu yang bisa mereka lakukan untuk anak laki-laki mereka yang mati muda saat mencari nafkah.
ADVERTISEMENTS
Nggak hanya di Provinsi Shaanxi, ritual ini juga ditemukan di Provinsi Henan. Bahkan seorang ahli feng shui di Hong Kong menegaskan, tradisi kuno ini masih hidup di kalangan masyarakat China di Asia Tenggaraa
Hal serupa juga terjadi di Taiwan. Jika seorang perempuan lajang meninggal, keluarganya akan menaruh bungkusan atau paket berwarna merah yang berisi uang tunai, uang kertas, seikat rambut, dan kuku, di tempat terbuka. Lalu mereka menunggu sampai ada pria yang mengambil bungkusan tersebut. Nah, pria pertama yang mengambilnya, berarti terpilih sebagai pengantin pria dan jika menolak untuk menikah dengan jenazah, maka dia diyakini akan dirundung nasib sial.
Ritual pernikahan di Taiwan ini memang mirip dengan yang di China, tetapi nggak dibarengi dengan ritual menggali tulang belulang. Pengantin pria yang masih hidup juga diperbolehkan untuk menikahi perempuan biasa yang masih hidup di kemudian hari. Tapi, istri yang dinikahinya pertama sebagai mayat harus tetap diperlakukan sebagai istri utama. Nah yang ini maksudnya gimana? Hahaha.
Dilema sih emang. Berkaitan erat dengan tradisi dan warisan budaya. Menyikapi perampokan makam dan pencurian mayat pun bukan perkara sederhana. Masih mau ke China? Kalau ya, mungkin kamu bisa masukkan upacara ini sebagai salah satu destinasi untuk memperkaya diri. Nikah aja sekarang, mumpung belum ketemu ajal.