Buat kamu yang menggemari jalan-jalan, istilah road trip pasti familiar di a. Ya, inilah salah satu cara jalan-jalan yang sering digunakan sebagian orang Indonesia. Apalagi menjelang hari raya, aktivitas road trip biasanya meningkat pesat. Istilah kerennya: mudik!
Ya, berkendara menggilas jalanan sejauh ratusan sampai ribuan kilometer dengan niat liburan ke tempat berbeda atau sekadar pulang kandang menjenguk orang tua maupun mertua, itulah road trip. Cara perjalanan ini jelas akan memberikan pengalaman yang tak kamu dapat jika bepergian naik pesawat atau kereta; ada petualangan yang menanti di setiap tikungannya.
Sebenarnya, apa aja sih pelajaran berharga yang bisa kamu petik dari melibas aspal dengan kendaraan bareng teman-teman seperjalanan? Nih, Hipwee rangkum untuk kamu!
ADVERTISEMENTS
1. Naik pesawat atau kereta memang mudah dan nyaman. Tapi, road trip yang menantang akan memberimu imbalan kenangan tak terlupakan.
Memang, naik pesawat atau kereta itu nyaman. Kalian tinggal duduk, tidur sebentar, lalu sudah sampai di tempat tujuan. Berbeda dengan road trip. Selama perjalanan yang bisa memakan waktu berhari-hari, para pelakunya harus rajin-rajin berkompromi. Misalnya, gimana cara terbaik untuk menentukan siapa yang menyopir? Musik apa yang sebaiknya diputar di mobil? Ini nggak mudah karena ada berbagai karakter dan selera yang harus disatukan para pelakunya. Misalnya, temanmu yang satu suka lagunya Cita Citata, sementara yang satu lagi malah muak dengerinnya. Kadang, si A pengen lewat sini, eh si B pengennya jalan lewat sana. Apalagi, jika salah satu dari kalian mendadak mabuk perjalanan dan muntah-muntah, mungkin ada yang tertawa atau malah marah-marah.
Ya udah, kalian memang gak mesti satu suara di segala hal. Selama kalian mampu berkompromi dan berempati dengan pendapat, selera, serta kekurangan temanmu tanpa tersulut emosi, pasti perjalananmu bakal menyenangkan, kok.
ADVERTISEMENTS
2. Road trip memaksamu untuk berbagi ruang bagasi. Dari jumlah barang bawaan teman saja kamu bisa tahu, mana yang berempati, dan mana yang lebih memilih abai.
Terlepas kamu naik mobil atau motor selama melakukan road trip, light packing itu penting. Bayangkan kamu melakukan road trip berenam dengan teman-temanmu selama satu minggu. Terus, masing-masing membawa tas keril dengan isi yang bisa buat traveling satu bulan. Apa mobilmu gak jadi penuh? Sama halnya dengan sepeda motor. Membawa barang yang berlebihan justru bisa membahayakan kamu dan penumpangmu.
Dengan membawa barang seperlunya aja, ruang jelas bakal lebih lega. Kalian pun bisa bergerak lebih leluasa dan lebih menikmati perjalanan tanpa harus kesemutan. Bersedia membawa barang seperlunya menunjukkan kepedulianmu pada yang lainnya.
ADVERTISEMENTS
3. Road trip tak mengenal jalur yang tetap. Melipir keluar dari jalur utama justru sering menjadi pintu menuju pengalaman tak terduga.
Menyusuri jalan tol maupun jalan raya memang pilihan yang realistis kalau kamu pengen cepat sampai tujuan. Tapi, hei, kamu tuh lagi jalan-jalan, bukan lagi dikejar-kejar dosen pembimbing skripsi biar segera lulus semester depan. So, gak ada salahnya melipir dari sana dan mengambil jalur alternatif.
Kadang, hal yang gak terduga justru kamu temukan di sisi jalan pedesaan. Misalnya, kamu menemukan warung soto sederhana yang ternyata enak banget dan murah meriah. Atau, ada panorama menakjubkan yang pas banget buat dipasang di instagram. Sama halnya saat kamu keluar dari zona nyaman, di situlah pengalaman tak terduga muncul dengan cara yang menyenangkan.
ADVERTISEMENTS
4. Perjalananmu tak akan selalu berjalan mulus. Namun, ujian yang kalian temui di jalan akan mengingatkanmu makna sabar dan keikhlasan.
Jadwal perjalanan udah disusun sedemikian rupa biar kalian bisa menikmati road trip sepenuhnya. Tapi apa daya, kadang perjalananmu gak selalu berjalan sesuai rencana. Mulai dari macet, ada ruas jalan yang ditutup, cuaca buruk, sampai kendaraan ngadat atau ban pecah. Apalagi ditambah tubuh yang lelah, bikin kamu pengen menumpahkan sumpah serapah.
Ya udah, semua itu cuma bisa kalian lewati dengan ikhlas. Toh, menyumpah juga gak akan membalikkan keadaan. Nikmati aja semua itu sebagai bagian dari perjalanan. Pada akhirnya, pengalaman ini bakal jadi sesuau yang lucu untuk dikenang.
ADVERTISEMENTS
5. Momen tersesat yang mengesalkan justru bisa menjadi bagian paling tak terlupakan dari seluruh perjalanan
“Sometimes the most scenic roads in life are the detours you didn’t mean to take.”
― Angela N. Blount, Once Upon an Ever After
Nyasar memang menjengkelkan, kamu gak tahu di mana kamu berada dan harus ke arah mana biar kembali ke trek awal. Tapi, kesasar gak selalu berujung kesal kok. Justru, tersesat kadang membawa kamu menemukan keindahan yang tersembunyi di ujungnya.
Ketika kalian udah gak tahu lagi mesti ke mana, menyapa penduduk lokal untuk menanyakan arah bakal membuka pintu buat petualangan gak terduga. Iseng aja tanya sekalian, apa di sekitar sana ada hal yang menarik. Atau, ketika kebetulan kamu nyasarnya malam-malam, mungkin saja kamu justru ditawari untuk singgah untuk bermalam dan berbagi cerita.
ADVERTISEMENTS
6. Mungkin ban kendaraanmu tiba-tiba bocor, atau dompet dan HP-mu dijambret. Tapi kamu akan belajar, kebaikan justru datang dari orang-orang yang gak kamu kenal.
Lagi enak-enak melibas aspal di jalur lintas Sumatera di tengah malam, tiba-tiba mobilmu ngadat gak mau jalan. Duh, mana di tengah hutan pula! Pas lagi panik-paniknya, ada truk yang kebetulan melintas dan berhenti tepat di depan kendaraanmu. Muncul dua orang bertampang seram. Kamu udah pasang kuda-kuda, eh ternyata mereka mau bantuin derek mobilmu.
Ya, seringkali kebaikan justru datang dari orang-orang yang gak kita duga. Waspada boleh aja, tapi gak semua orang berniat jahat ke kamu kok. Alih-alih, merekalah yang justru membantumu lepas dari kesulitan. Hal ini bikin kamu berkaca, bersediakah kamu membantu sesama?
7. Mengantuk di perjalanan? Ah, sebait cerita dan seulas tawa bisa lebih mujarab daripada kopi atau minuman energi.
Orang yang berada di belakang kemudi selama road trip itu bukan sekadar sopir yang bisa kamu tinggal tidur begitu aja, lho. Perlu “doping” biar mata tetap terjaga selama mengemudi, terutama di malam hari. Kafein mungkin cukup membantu, tapi ada yang lebih mujarab daripada itu: candaan dan cerita-cerita seru.
Cerita-cerita seru bisa menyingkirkan rasa kantuk dan bosan akibat berkendara selama berjam-jam. Apa aja yang kalian temui di jalan bisa jadi menarik ketika kamu bersama teman-teman yang asik. Melempar candaan dan cerita lucu, mengomentari seni lukis di bak truk yang berisi kutipan-kutipan lucu sampai gambar gadis-gadis unyu, bahkan cerita-cerita hantu tentang tempat-tempat yang dilalui—semua itu bikin kalian bisa tetap terjaga bareng-bareng dan menikmati setiap momen.
8. Setelah cerita dan tawa mereda, kamu pun akan menikmati keheningan yang menghampiri.
Obrolan yang kalian lontarkan sepanjang jalan memang seru, lucu, bahkan mencerahkan. Tapi, kadang perjalananmu gak selalu perlu dilalui dengan keriuhan—sesekali, keheningan akan datang menyergap. Tanpa musik maupun obrolan, bukan berarti keheningan ini harus kamu tendang pergi. Menikmati keheningan berari merasakan kedamaian di tengah kacaunya petualangan kalian.
9. Kamu juga akan belajar bertanggung jawab pada kendaraan sendiri. Bagai istri pertama, kendaraan ini harus disayang-sayang biar gak rewel di jalan.
Ibarat membina rumah tangga bareng pasangan, melakukan road trip panjang bersama teman-teman juga butuh persiapan yang matang; kamu gak bisa asal jalan. sama halnya kayak istri yang harus selalu disayang biar rumah tanggamu tetap tenteram, kendaraan juga demikian; penting banget buat merawatnya sebelum, selama, dan sesudah road trip biar perjalanan kini dan selanjutnya bisa berjalan lancar.
Kalau kendaraanmu itu jarang dirawat dan diservis—boro-boro diservis, dicuci aja jarang—lalu tiba-tiba kamu ajak jalan jauh, siap-siap aja dia rewel di tengah jalan. Mendingan dirawat dari sekarang deh, kalau kamu emang berniat menggunakannya untuk road trip. Selain buat mengantisipasi hal-hal yang gak dinginkan, perjalananmu juga bakal jadi lebih nyaman dan aman.
10. Segala kejadian di jalan mungkin sanggup membuka mata, bahwa kamu bukan siapa-siapa dibandingkan alam semesta.
Menyusuri jalanan sepanjang berkilo-kilo meter gak selalu menyenangkan. Jalanan tak jarang menjadi lokasi tragedi yang menyayat hati. Menyaksikan musibah di jalan yang merenggut korban, membuat kalian terkesiap dan terdiam. Kalian sadar, ajal bisa saja menyergap di tiap tikungan jalan. Yang bisa kalian lakukan hanyalah waspada, berdoa dan berikhtiar.
11. Pada akhirnya, tempat tujuan hanyalah persinggahan. Justru perjalananmulah yang bisa memberi makna dalam.
Sebuah destinasi adalah alasan kenapa kamu melakukan perjalanan road trip ini. Setelah melalui jalan panjang yang seolah tanpa akhir, kamu pun sampai di tempat tujuan yang kamu nanti-nanti. Tapi, sesampainya di sana, perasaanmu ternyata gak seantusias yang kamu kira seperti saat kamu sedang menuju ke sana.
Jika kamu mengenang kembali perjalananmu sepulangnya dari road trip, hal yang paling terngiang di benakmu bukan tujuan akhirmu, melainkan perjalananmu menuju ke sana. Cerita-cerita lucu yang mengundang tawa, perjumpaan dengan orang-orang yang tak terduga, sampai tersesat di tengah rimba—justru hal-hal itulah yang membuat perjalananmu bermakna.
Ya, road trip itu bukan sekadar jalan-jalan. Ada petualangan tak terduga dan kisah penuh makna yang bisa kamu dapatkan sepanjang perjalanan. Jadi, apakah kamu siap buat road trip ke suatu tempat?