Melanjutkan Perjuangan Kartini, Para Pendaki Cantik Ini Menyusuri Puncak Tertinggi! Kamu Mau Kalah Sama Mereka?

Traveling dengan mendaki gunung sudah bukan barang mewah bagi banyak wanita masa kini. Mungkin sebelum memasuki abad ke-21, mendaki gunung adalah kegiatan traveling yang hanya bisa dilakukan para lelaki saja. Meski sebenarnya sudah ada loh, pendaki gunung wanita dari Indonesia yang telah mencapai Himalaya pada dekade 90an.

Seperti ingin meneruskan perjuangan Kartini, wanita masa kini pun seolah ingin menunjukkan keberadaannya di panggung pendakian. Dengan tampil lebih masif di dunia maya, medsosmu pasti beberapa tahun terakhir ini dipenuhi dengan eksistensi para pendaki wanita yang cantik. Biasanya sih di Instagram, kamu bisa menemukan mereka dengan berbagai pose di perjalanannya mendaki gunung. Untuk membuktikannya, Hipwee Travel akan rangkumkan beberapa pendaki wanita cantik yang barangkali membuatmu tergoda untuk kamu follow. :p

ADVERTISEMENTS

Begitu buka Instagram, ke tab search, langsung muncul yang beginian. Duh. Rasanya pengin daki gunung bareng deh…

Nah, yang begini nih~

Nah, yang begini nih~ via Hipwee.com

Duh, suka nggak kuat kalau lihat pendaki cewek. Masa iya, lebih kuat dia daripada kamu yang cowok? :p

ADVERTISEMENTS

Cewek itu mainnya nggak mesti ke mall, ke gunung juga bisa. Ingat, wanita juga punya selera!

@vidhaesthill

@vidhaesthill via www.instagram.com

Cewek itu mainnya nggak mesti ke mall. Ya, setuju sih kalau dia yang bilang begitu. :p

ADVERTISEMENTS

Buat kamu pendaki cowok yang pengin nyari jodoh sekalian, ada nih, yang jago masak.

@renyatika93

@renyatika93 via www.instagram.com

Cewek jago masak, diajak naik gunung? Calon ibu yang baik! :p

ADVERTISEMENTS

Biar pendakianmu nggak monoton, boleh loh punya teman pendaki wanita yang jago main tebakan. Kayak begini, misalnya…

Di pendakian Semeru…

Koko: Neng, tau nggak sih jalur pendakian yang paling bikin sakit?

Neneng: Duh, apa ya? Engg.. nggak tau. Apa dong, Bang?

Koko: Jalur kuning melintang di depan rumahmu. 🙁

Neneng: Yailah…

Akhirnya mereka nggak jadi mendaki.

ADVERTISEMENTS

Meski kesusahan buat mandi di gunung, itu bukan masalah. Yang penting, foto dulu ajalah. Cekrek!

Boleh nih kalau mau follow: @prillyfitria :p

Boleh nih kalau mau follow: @prillyfitria :p via www.instagram.com

Meski belum mandi, tetap cantik kok. Uhuk!

ADVERTISEMENTS

Terlepas dari penampilan, gunung mengajarkan sebuah pemaknaan. Ternyata cewek bisa lebih bijak dari pendaki pria, ya.

Bukan seberapa tinggi puncak yang didaki, tapi apa yang dibagi??

A photo posted by Rara Noralita Angeli (@raranrlta) on

Bukan cuma buat gaya-gayaan dan foto-foto, ternyata pendaki wanita juga bisa mengerti esensi dari sebuah pendakian. Buktinya, dia bisa lebih bijak dalam memaknai sebuah arti. 🙂

Kata siapa cewek bikin rempong dan cuma bisa nyusahin? Cewek juga bisa loh suruh pasang-bongkar tenda!

Bongkar tenda apa tripod?

Bongkar-pasang tenda apa bongkar-buang hati Abang, Dik? via www.instagram.com

Ini sih keren! Nggak perlu lagi meragukan kepiawaian cewek dalam logistik dan keperluan camping!

Pendaki wanita juga mengerti bagaimana menyelamatkan lingkungan yang mulai diabaikan. Lingkungan aja diperhatiin, gimana pacarnya….

Nah, kan. Cewek juga peduli dengan lingkungan kok.

Beda sama cowok, cewek kalau kecapekan, begini penampilannya….

Kurang gagah apa ini cewek?

Kurang gagah cantik apa ini cewek? via www.instagram.com

Istirahat dulu, ya, Neng! 🙂

Kalau pendaki wanita yang ini sih nggak kenal lelah.

Kelakuan boleh minus, tapi otot, Cyin!

Kelakuan boleh minus, tapi otot, Cyin! via www.instagram.com

Kelakuan boleh konyol, tapi otot dan kecintaan terhadap alam nggak perlu kamu ragukan lagi. Dia aja udah ke Merapi, kamu kapan, Mblo?

Gadis penjaga pos. Yang kecapekan, boleh loh mampir sini. :p

Pos aja dijagain!

Pos aja dijagain! via www.instagram.com

Nah, kan! Pos aja dijagain, gimana perasaan. :p

Inilah akhir dari sebuah perjalanan. Cita-cita yang semua orang dambakan: pernikahan.

Siapa yang nggak berharap akan datangnya sebuah pelaminan? Setegar dan sekuat apapun pendaki wanita, pelaminan adalah tujuan. Bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan kehidupan yang sesungguhnya. 🙂

So, bagaimana menurutmu, Gaes? Masih mau mendaki sendiri? Nggak pengin ndaki bareng para pendaki wanita cantik ini? :p

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.