Pulau lombok menjadi salah satu destinasi wisata andalan Indonesia. Panorama alam dan kearifan budaya lokalnya mampu menjadi daya tarik wisata yang terkenal hingga mancanegara. Selain itu, pulau yang memiliki 4 kabupaten ini juga punya julukan yang khas, ‘Lombok Pulau Seribu Masjid’.
Julukan ini tentu bukan tanpa sebab, nyatanya mayoritas penduduk lombok memang menganut agama Islam. Namun, julukan Pulau Seribu Masjid akan terasa berlebihan jika kita nggak mengetahui cerita di balik julukan tersebut. Apakah benar di Lombok ada seribu masjid? Bagaimana julukan ini bisa tersemat? Yuk, simak ulasan asal usul julukan Lombok Pulau Seribu Masjid!
ADVERTISEMENTS
Julukan Pulau Seribu Masjid pertama kali dicetuskan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Effendi Zarkasih pada tahun 1970
Saat itu Effendi yang sedang melakukan perjalanan dinas untuk meresmikan Masjid Jami Cakranegara di Mataram. Ia merasa terkesima dengan banyaknya masjid yang ia jumpai. Dalam sambutannya, Effendi menyebut-nyebut pulau Lombok sebagai Pulau Seribu Masjid. Sejak saat itu, berbagai media pun ikut menyebut Lombok sebagai Pulau Seribu Masjid. Hingga sekarang, julukan tersubut masih sangat kental dengan nuansa budaya Lombok.
ADVERTISEMENTS
Bukan sekadar julukan, di Lombok memang ada lebih dari 8 ribu masjid yang tersebar di 4 kabupaten
Dilansir dari Republika, seorang putra Sasak asli benama Taufan Hidjaz yang juga merupakan dosen Fakultas Seni Rupa Desain di Institut Teknologi Bandung, telah melakukan penelitian tentang keberadaan masjid di Lombok. Berdasarkan penelitian tersebut, Taufan mengungkap ada 3.767 masjid besar dan 5184 masjid kecil yang tersebar di 518 desa. Artinya, di setiap desa memiliki lebih dari satu masjid. Jumlah ini sangat banyak jika mengingat luas daratan di Lombok hanya 4.725 km².
ADVERTISEMENTS
Keberadaan masjid di Lombok merupakan representasi budaya masyarakat Sasak sejak zaman dulu
Kehidupan suku Sasak sebagai suku asli Lombok sangat dekat dengan masjid. Masjid bagi mereka merupakan artefak penting yang nggak bisa dipisahkan dari kehidupan dalam semua aspek. Masjid dianggap sebagai tanda keberadaan masyarakat Sasak dari tingkatan dusun, desa dan kota sebagai umat muslim. Islam hadir dan diterima masyarakat Lombok dengan baik.
Sebelum Islam masuk ke Lombok, masyarakat menganut kepercayaan mistis-animisme. Saat Islam diperkenalkan, masyarakat menganggap Islam sangat cocok dengan bisa diterapkan dalam kehidupan mereka. Sejak saat itu, masyarakat Lombok menganggap masjid sebagai tempat beribadah dan bagian dari reprepresentasi budaya mereka. Nggak heran jika masyarakat lombok senang menyisihkan penghasilan mereka untuk membangun masjid.
ADVERTISEMENTS
Lombok bisa dijadikan wisata religi dengan mengunjungi beberapa masjid-masjid yang punya cerita sejarah penting bagi umat Islam di Lombok
Masjid Bayan Beleq merupakan masjid tertua di lombok. Masjid ini berlokasi di Jalan Labuan Lombok, desa Bayan, Lombok Utara, NTB. Masjid ini telah berdiri sejak abad ke-17 atau diperkirakan usianya lebih dari 300 tahun. Masjid Bayan Beleq menjadi saksi masuknya Islam untuk pertama kalinya di Lombok. Ukuran bangunan masjid ini hanya 9 x 9 meter dan dikelilingi dinding yang terbuat dari bambu. Pondasinya dari batu-batu yang disusun rapi, sementara atapnya mirip pura. Saat ini, Masjid Bayan Beleq sudah nggak digunakan sebagai tempat ibadah. Namun, masjid ini ramai dikunjungi wisatawan.
Masjid Islamic Center Lombok atau Masjid Hubbul Wathan merupakan masjid termegah dan terbesar ke-6 di Asia Tenggara. Masjid yang terletak di pusat kota Mataram ini diresmikan pada tahun 2013 lalu. Masjid ini dijadikan pusat kajian islam dan studi sejarah islam di NTB. Masjid ini memiliki gaya arsitektur yang unik dan menyimbolkan budaya asli Lombok. Kubah utamanya bermotif Batik Sasambo yang berwrna cerah dan menyala saat malam hari.