Hipwee Travel akan memberikan liputan khusus destinasi wisata populer di Indonesia. Kami menamainya Reportase Wisata. Tiap bulannya kami akan mengupas satu destinasi yang sering jadi impian para traveler. Tak cuma destinasinya saja, kami juga akan membahas sudut pandang dan cerita-cerita lain seputar destinasi tersebut yang tak pernah ternarasikan sebelumnya.
Untuk destinasi bulan ini pilihan kami jatuh ke Papua, provinsi paling timur Indonesia. Siapa sangka Papua punya berbagai keindahan alam yang memesona. Untuk artikel pertama, kami akan mengangkat kisah perjalanan kami ke pos perbatasan lintas negara RI-Papua Nugini di Skouw. Seperti apa serunya? Yuk simak!
Pagi itu, Senin pagi, adalah hari kejepit nasional. Hal ini berarti banyak orang berlibur dan datang ke tempat wisata. Tak terkecuali saya, yang sedang berlibur di ujung timur Indonesia. Yap, kali ini Hipwee Travel sedang berada di Papua, tepatnya di Kota Jayapura.
Ada banyak sekali tempat wisata yang bisa kamu temukan di Jayapura dan sekitarnya. Gila ya, Papua itu memang tanah surga. Indah banget pemandangan alam yang terhampar di sana. Tapi di artikel pertama ini tidak ingin membahas tentang tempat wisata di Jayapura, melainkan berkunjung ke perbatasan RI-Papua Nugini di Skouw. Seperti apa sih serunya datang ke perbatasan? Bisa nggak sih kita masuk ke sana? Yuk ikuti cerita perjalanan Hipwee Travel dalam edisi Reportase Wisata Papua kali ini!
ADVERTISEMENTS
Jayapura sebagai kota terbesar di Papua tak ubahnya seperti kota-kota besar di Jawa. Untuk membandingan kemajuan Papua, lebih baik kita jalan ke perbatasan RI-PNG
Bagi orang Jawa yang menganggap Papua itu saudara ‘jauuuuh’, tentu bayangan Papua cuma bisa dilihat dari media. Bayangan Papua yang relatif terbelakang, penduduknya seragam, pembangunan masih tertinggal, masih ada dalam benak-benak orang Jawa. Apakah benar Papua kondisinya seperti itu? Nyatanya jauh sekali berbeda.
Itu sih dulu, kalau sekarang Papua sudah maju. Kotanya besar, suasana riuh sekaligus macet, dan penduduknya beragam. Banyak pendatang dan juga turis asing di sana. Orang Jawa pun bertebaran di sana. Nah, gambaran paling jelas akan kemajuan Papua adalah membandingkannya dengan negara tetangga. Papua berbatasan langsung dengan Papua Nugini dari ujung utara sampai selatan. Pos perbatasan antar kedua negara jadi sebuah pembanding kemajuan kedua negara. Untuk itu, berkunjung ke Skouw (titik terdepan dengan Papua Nugini) adalah opsi menarik saat berkunjung ke Jayapura.
ADVERTISEMENTS
Berangkat dari Jayapura, kamu butuh waktu 1,5 jam perjalanan menuju ke Skouw. Kalau rame-rame mending sewa mobil, kalau sendirian naik motor aja. Jalanan besar dan mulus lho!
Jarak yang harus ditempuh adalah sekitar 65 km dari Kota Jayapura. Jalanan bagus dan mulus, tak banyak lalu lalang kendaraan. Setelah 1,5 jam berkendara, kami sampai di Skouw perbatasan. Di kompleks perbatasan RI-Papua Nugini, kami disambut dengan megahnya Pasar Skouw yang baru. Pasar ini sangat besar dan luas. Penduduk Papua Nugini rutin berbelanja di pasar ini setiap Selasa dan Kamis.
Tak jauh dari Pasar Skouw, terdapat bangunan utama untuk proses imigrasi. Bangunan imigrasi itu pun sangat besar dan begitu berwibawa. Siapapun yang sampai ke sana, pasti sangat bangga dengan PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Skouw ini. Di depannya terdapat tulisan besar SKOUW, Border Post of The Republic of Indonesia. Banyak orang berfoto selfie di depan tulisan tersebut. Tak pelak, tempat ini jadi destinasi wisata bagi siapapun yang tengah berkunjung ke Jayapura.
ADVERTISEMENTS
Di belakang pos imigrasi terdapat pintu gerbang masuk ke Indonesia yang berhadapan dengan pintu gerbang Papua Nugini. Berbanding terbalik dengan pintu gerbang Indonesia yang megah, pintu gerbang Papua Nugini justru tampil sederhana
Gerbang Indonesia yang begitu gagah sangat bertolak belakang dengan gerbang Papua Nugini (PNG) yang tampak sederhana. Tampak sebuah gerbang kayu dengan papan bertuliskan ‘selamat datang’ di atasnya. Bahasa yang digunakan di PNG mirip dengan Bahasa Inggris namun dengan logat ‘slank’ ala PNG. Misal kata ‘Welcome’ tertulis ‘Welkam’, mirip dengan pengucapan mereka. Lucu juga ya bahasanya. Lokasi perbatasan ini berada di Wutung, Sandaun, PNG.
Nggak cuma gerbang yang sederhana, pos imigrasinya lebih sederhana lagi. Cuma ada bangunan kecil untuk lalu lalang warga negara PNG ataupun Indonesia. Di balik pagar terdapat beberapa bangunan perbatasan di PNG yang tampak sepi dari aktivitas. Pos perbatasan kedua negara ini sangatlah cair. Warga PNG ke Skouw untuk belanja, sementara warga RI ke Wutung untuk sekedar tahu apa yang ada di balik pagar perbatasan. Sekalian mampir ke tempat wisata pantai tak jauh dari pos perbatasan PNG di Wutung tersebut. Wah jadi tempat wisata ya sekarang. Dari perbatasan ini pun terlihat bagaimana nasib kedua sisi Papua, di mana Papua di Indonesia jauh lebih maju ketimbang Papua di sisi PNG.
Hipwee Travel pun berusaha untuk masuk ke perbatasan PNG. Wah ada apa aja di sana? Yuk simak di artikel selanjutnya ya.