Wisata ke Bali nggak melulu cuma ke pantai semata. Nggak mesti harus ke Seminyak atau wajib mampir ke Kuta. Mungkin bagi kamu yang sering ke Bali, liburan ke kawasan selatan Bali sudah mulai sumpek dan nggak terlalu bisa dinikmati. Pilihan ke kawasan timur maupun utara kini lebih menarik untuk dikunjungi. Bali itu luas lho, nggak cuma di tepi pantai selatan aja!
Mumpung lagi libur Lebaran nih, yuk ke Bali lagi. Tapi nggak usah ke pantai-pantai dong, bosen ‘kan ya? Lebih baik kita liburan ke Bali bagian tengah dan utara. Salah satu destinasi yang layak dikunjungi adalah Desa Panglipuran. Desa yang mendapat predikat sebagai desa paling bersih di dunia. Seperti apa sih kerennya Desa Panglipuran ini? Yuk simak aja sama-sama.
ADVERTISEMENTS
Pernah disebut sebagai salah satu dari 3 desa terbersih di dunia, Desa Panglipuran memang menjelma sebagai destinasi wisata yang populer di Bali karena pesonanya
Desa Panglipuran berada cukup jauh dari Denpasar, yakni sekitar 45 km. Desa ini tepatnya berada di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Jika kamu ingin merasakan suasana yang asri, sangat berbudaya dan kental dengan nuansa adat Bali, Desa Panglipuran harus jadi destinasi kamu selanjutnya.
Pada tahun 2016 silam, desa ini dinobatkan sebagai salah satu dari 3 desa terbersih di dunia selain Desa Giethoorn di Belanda dan Desa Mawlynnong di India. Memang sih, kalau kamu mengunjungi desa ini pasti akan terasa sangat sejuk dan bersih. Nggak percaya, coba deh kunjungi desa ini pas libur Lebaran nanti.
ADVERTISEMENTS
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Panglipuran pun kagum dengan keindahan desa ini. Ia pun tak sungkan untuk melempar pujian terhadap Desa Panglipuran
“Destinasinya memang sangat unik. Kehidupan masyarakat, pola komunikasi, mempertahankan tradisi dan budaya lokal, termasuk dalam urusan sosial, komitmen untuk kebersihan bersama, keamanan dan kenyamanan bersama sangat kental dengan nuansa Bali,” puji Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Dari gerbang depan, tampak bahwa desa ini sangat unik dan sangat terasa Balinya. Desa ini sudah terlihat rapi sejak di pintu masuk setelah melewati Candi Bentar, pintu gerbang kawasan atau perkampungan khas Bali. Kemudian kamu akan menemui tanaman perindang di kanan kiri jalan yang tertata rapi. Suasanyanya hijau dan asri dengan rerumputan dan bunga yang berwarna-warni.
Penghuni desa ini totalnya 985 jiwa dalam 234 kepala keluarga yang tersebar pada 76 pekarangan dengan luas total 112 hektar. Mereka tinggal di rumah yang tata letak dan arsitekturnya hampir sama satu dengan yang lain. Budaya Bali yang kental sangat terasa karena memang warganya teguh memegang ajaran leluhur mereka. Tradisi dan budaya masyarakat panglipuran senantiasa dijaga dan dilestarikan. Maka tak heran jika kebersihan dan kenyamanan pun terjaga dengan baik. Tak terlihat sampah berserakan di desa ini. Oleh karenanya, turis asing pun banyak yang mengunjungi desa ini dan terkagum-kagum oleh pesona Panglipuran.
ADVERTISEMENTS
Kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke Panglipuran? Kapan saja bisa kok, tapi Hipwee Travel sarankan saat hari raya Galungan. Lebaran tahun ini juga bisa
Kamu bisa mengunjungi Panglipuran kapan saja sih, nggak ada batasan waktu kok. Waktu terbaik untuk liburan ke desa Pengelipuran adalah pada saat hari raya Galungan. Karena penduduk desa akan memasang penjor di depan rumah mereka. Tapi sebaiknya jangan datang di musim hujan, ‘kan nggak bisa foto-foto cantik di jalanan desanya yang keren banget itu.
Tiket masuk ke Desa Panglipuran relatif murah kok. Hanya 15 ribu rupiah saja untuk turis domestik dan hanya 20 ribu saja untuk turis asing. Untuk menuju ke sana sebaiknya kamu menggunakan kendaraan pribadi atau minta diantarkan mobil travel karena belum ada transportasi umum ke sana. Lebih baik sih sewa motor aja sih, cuma 75 ribu seharian. Jadi kamu bisa puas liburan ke Panglipuran dan sekitarnya.
Besok libur Lebaran kali ini yang begitu panjang, cucok meong nih kalau liburan ke Panglipuran. Sepi juga karena nggak banyak turis Indonesia ke sana. Yuk cuss…