Momen mudik lebaran sudah hampir tiba. Banyak yang sudah mudik ke kampung halaman, beberapa juga masih dalam perjalanan. Bagi yang masih di jalan, sudah kebayang masakan opor, keliling ke tetangga dan juga bagi-bagi angpao. Jadi kamu mudik ke mana nih? Nggak ke Jogja kan? Hehehe.
Bagi orang Jogja sendiri, sebenarnya nggak banyak yang mudik ke luar kota. Maklum, Jogja kan biasanya jadi tujuan mudik orang Jabodetabek dan sekitarnya. Khusus buat kamu yang mudik ke Jogja ya siap-siap aja dengan banyaknya kemacetan di jalan dan tempat wisata. Buat yang tujuannya cuma liburan, mending tunda dulu deh daripada kena #DramaMudik.Â
Nih setidaknya ada 5 alasan sebaiknya kamu nggak liburan ke Jogja dulu pas libur lebaran. Beneran nggak asik pokoknya.
ADVERTISEMENTS
1. Kemacetan parah selalu datang di musim mudik lebaran di Jogja. Jalanan kota yang sempit dan minimnya kantong parkir bikin kemacetan panjang
Kota Jogja itu sebenarnya luasnya sangat kecil hanya 38 km persegi. Mungkin hanya ukuran luas 2 kecamatan kalau di Jakarta. Jalanan protokolnya pun sempit-sempit. Kedatangan kendaraan roda 4 secara massif di Jogja bakal bikin kemacetan panjang. Apalagi lampu merah di Jogja terkenal lama, salah satunya di Pingit yang sampai lebih dari 120 detik. Hal ini berakibat jarak tempuh di dalam kota jadi begitu lama padahal jaraknya dekat. Pokoknya nggak enak deh kalau kamu jadi orang lokal yang mengalami kemacetan parah padahal sebelumnya biasa aja.
Bagi orang Jogja sendiri, mudik lebaran bikin males ke mana-mana. Apalagi banyak pemudik, pasti banyak yang suka nyalain klakson ketika lampu lalu lintas berubah jadi hijau sampai klaksonnya bersahutan. Padahal orang Jogja sendiri nggak seperti itu.
2. Tempat wisata di Jogja pun penuh dengan wisatawan. Beuh, nggak asik pokoknya liburan ke Jogja di waktu lebaran
Masih inget dengan Gua Pindul yang penuh dengan manusia beberapa tahun lalu? Yap, begitulah potret tempat wisata di Jogja (Daerah Istimewa Yogyakarta). Nggak cuma di Pindul, di kawasan wisata yang pasti didatangi pemudik seperti Maliboro dan Titik Nol kilometer, nggak kalah penuhnya. Aturan mendasar bagi orang Jogja saat lebaran, hindari kawasan Malioboro dan sekitarnya. Kalau kamu mau sekedar berlibur, mending cari waktu lain deh. Serius.
3. Sudah gitu, beberapa oknum juga suka aji mumpung dengan kasih harga makanan yang mahal seperti di Malioboro dan sekitarnya
Pernah denger kan warung makan di Malioboro kasih harga seenaknya pas libur lebaran? Yap, lesehan Intan di Malioboro tahun 2017 lalu viral di Facebook karena kasih harga nggak masuk akal. Untuk makan ala kaki lima sejumlah 9 porsi (bebek, ayam, gudeg) harus bayar 490 ribu. Ini lesehan kaki lima lho. Padahal kalau dihitung secara normal, paling cuma habis 200 ribuan aja. Akhirnya lesehan tersebut ditutup.
4. Apalagi oknum tukang parkir yang juga suka naikin harga. Sudah banyak kejadian sih yang bikin kesel
Oknum tukang parkir liar juga ngeselin nih. Merasa aji mumpung libur lebaran cuma datang sekali setahun, kadang ada yang suka nakal mintain uang parkir nggak wajar. Harusnya 2000 dimintain 5000, harusnya 10 ribu dimintain 20 ribu. Bahkan ada bus yang dimintain 200 ribu sekali parkir padahal normalnya 50 ribu. Oknum parkir ini sering jadi keluhan wisatawan yang datang ke Jogja, terutama saat libur panjang seperti lebaran dan tahun baru.
ADVERTISEMENTS
5. Akomodasi berupa penginapan penuh semua dan harganya juga naik. Bukan momen yang tepat untuk berlibur
Meningkatnya kunjungan ke Jogja tentu bikin hotel-hotel di Jogja penuh di libur lebaran. Kamu yang niatannya ingin liburan pasti susah dapat hotel. Kalaupun ada harganya cukup mahal. Jadi sebaiknya tunda dulu aja ke Jogjanya.
Kamu boleh saja mudik ke Jogja. Ya kalau tujuannya mudik dan lebaran di Jogja nggak masalah. Tapi mending nggak usah liburan, seriusan nggak enak banget semuanya penuh manusia dan macet di mana-mana. Daripada malah jadi #DramaMudik kan? Ganti aja bulan depannya dijamin sudah sepi dan nyaman dikunjungi.