Turis Indonesia kini dikenal sebagai turis yang royal dan punya banyak uang. Di setiap negara tujuan wisata mau di Eropa, Amerika bahkan di tanah suci sekalipun banyak sekali ditemukan orang berpaspor Indonesia. Hal ini bisa jadi salah satu pertanda bahwa perekonomian masyarakat Indonesia membaik, terbukti dari banyaknya turis asing di berbagai negara tersebut.
Namun punya uang tidak menjamin attitude yang baik bukan? Turis Indonesia harus diakui punya beberapa ‘kasus’ yang bikin negara tujuan mengelus dada. Mulai dari vandalisme, sampah hingga yang viral beberapa bulan lalu yang bikin shinkansen telat.
ADVERTISEMENTS
Di Jepang terdapat sebuah wastafel di tempat wisata yang unik karena bertuliskan bahasa Indonesia, dan cuma bahasa Indonesia saja
Sebuah wastafel di sebuah tempat wisata di Jepang cukup unik. Wastafel tersebut bertuliskan bahasa Indonesia. Isinya adalah larangan untuk mencuci kaki di wastafel.
Di sini, Anda tidak mencuci kaki anda.
Memang sih agak kaku mungkin bermodal kamus atau google translate. Namun isinya cukup jelas bahwa dilarang mencuci kaki di wastafel. Peringatannya cuma berbahasa Indonesia lho. Jadi sudah jelas siapa yang disindir ya, kalau bukan turis Indonesia ya Malaysia.
ADVERTISEMENTS
Hal ini mungkin didasarkan dari kebiasaan beberapa orang Indonesia terutama umat Muslim yang suka berwudhu di wastafel
Di luar negeri sana, terutama Jepang, sangat disiplin dalam penggunaan ruang publik. Fungsi ruang publik ya harus sesuai dengan kegunaannya. Kegunaan wastafel untuk mencuci muka dan mencuci tangan. Jadi tidak tepat jika digunakan untuk mencuci kaki. Secara etik tidak bisa dibenarkan. Ya walaupun itu digunakan untuk sholat.
Bisa jadi banyak turis asal Indonesia atau Malaysia yang mencuci kakinya saat wudhu di wastafel. Hal ini jadi tamparan bagi kita turis asal Indonesia terutama yang suka wudhu di wastafel. Dalam film Islam pun sebenarnya jika kondisinya tidak memungkinkan bisa kok dibasahin atau diusap kakinya. Bahkan jika nggak bisa buka sepatu dibasahi sepatunya pun boleh. Jadi ya cukup fleksibel sih.
Mudah-mudahan dengan kejadian ini kita semua selalu turis Indonesia lebih menjaga adab di negara tujuan. Jangan bikin malu Indonesia lah karena setiap kita adalah perwakilan Indonesia di mata internasional.