Penumpang pesawat Sriwijaya Air dari Bengkulu menuju ke Jakarta ‘ngamuk’ saat pesawat akan take off. Masalahnya, tercium bau durian yang sangat menyengat di kabin jelang keberangkatan. Mereka protes atas bau durian yang sangat tajam tersebut. Sementara di kabin terasa panas karena AC off. Hingga akhirnya mereka tidak mau berangkat jika masih ada aroma durian yang tercium dari dalam pesawat. Para penumpang minta durian tersebut diturunkan.
Kejadian konyol ini terjadi di bandara Fatmawati, Bengkulu pada hari Senin lalu (5/11). Bagaimana kronologis kejadian dan bagaimana sih hukumnya membawa durian dalam penerbangan? Yuk simak ulasan Hipwee Travel kali ini.
ADVERTISEMENTS
Kejadian ini sempat viral di media sosial setelah seorang netizen bernama Amir Zidane mengunggah video dan foto di Facebook.
Assalamualaikum wr.wbPada akhirnya harus sy menceritakan kejadian pagi tadi di bandara Fatmawati Soekarno…
Posted by Amir Zidane on Monday, 5 November 2018
Postingan di Facebook itu langsung viral dan sudah dibagikan lebih dari 20 ribu kali. Dalam postingan tersebut, Amir menceritakan kronologis kejadian di pesawat Sriwijaya Air jurusan Bengkulu-Jakarta. Awalnya penumpang tersebut sudah mencium aroma durian semenjak masuk ke dalam kabin pesawat. Udara yang panas karena AC mati dan aroma yang kian menyengat membuat penumpang tidak nyaman. Mereka pun komplain kepada petugas karena bau tersebut. Mereka mengancam tidak mau berangkat jika durian tidak diturunkan. Alhasil petugas pun menurunkan durian dengan berat kurang lebih 3 ton tersebut. Setelah durian diturunkan, penumpang pun kemudian masuk kembali dan pesawat berangkat dengan aman sampai Jakarta.
ADVERTISEMENTS
Gara-gara postingan ini, kasus kecelakaan pesawat Mandala pada tahun 2005 turut mengemuka. Banyak yang berasumsi kecelakaan pesawat tersebut karena membawa durian. Padahal tidak benar sama sekali
“Mas…ini bau durennya parah bgt, 1 jam lho kita nyium bau beginian nanti di atas. Trus km tau gak kecelakaan peswat mandala yg gagal take off di Medan???”
Kalimat itu ada di dalam status Facebook tersebut. Hipwee tegaskan bahwa pendapat itu tidaklah benar. Dari hasil akhir penyelidikan KNKT tidak menyebut kargo pesawat sebagai faktor jatuhnya Mandala dengan nomor penerbangan RI91 itu. Dalam penyelidikan KNKT, penyebab utama dari kecelakaan RI91 adalah flaps (sirip tambahan di sayap) dan slats (pinggiran depan sayap) pesawat yang tidak menjulur keluar, dan kru (pilot dan kopilot) tidak mengetahuinya akibat kerusakan teknis yang juga tidak disadari oleh kru pesawat. Akhirnya pesawat gagal take off dan overrun sehingga menabrak permukiman penduduk. Total 100 penumpang meninggal dunia sementara 17 lainnya selamat.
Jadi kesimpulannya kecelakaan pesawat Mandala di Medan pada tahun 2005 bukan disebabkan karena durian ya. Memang benar pesawat tersebut mengangkut durian, tapi penyebab kecelakaannya bukan karena hal itu. Stop menyebarkan stigma negatif tersebut ya.
ADVERTISEMENTS
Durian, separuh mencintai setengah mati, separuhnya membenci setengah mati pula. Bukan masalah maskapainya sih membawa durian, hanya saja harus dikemas dengan baik agar baunya tidak mengganggu penumpang
Sebenarnya pesawat yang mengangkut durian di kargo dibolehkan namun harus dikemas dengan baik agar tidak mengganggu keselamatan penerbangan. Hanya saja, durian dengan jumlah banyak yang diprotes kemarin tidak dikemas dengan layak sehingga baunya begitu menyengat sampai ke kabin. Maka wajar jika penumpang protes kepada awak kabin. Hal ini dikarenakan durian memang punya aroma yang sangat kuat. Banyak yang cinta setengah mati sekaligus benci setengah mati dengan durian. Bagi yang tidak kuat dengan aromanya bisa sangatlah mengganggu. Jadi komplain di Sriwijaya Air ini masih dikatakan wajar dan bisa jadi masukan penting untuk mengemas buah durian dengan baik. Toh 3 ton masih dalam batas yang aman.
Ya semoga lain kali mengemasnya lebih baik sehingga nggak bikin penumpang nggak nyaman ya.