Virus Corona kini sungguh meresahkan masyarakat dunia. Virus dari kota Wuhan, China, ini telah menyebar ke 9 negara. Mulai dari tetangga China seperti Korea, Jepang, hingga negara-negara Asia Tenggara macam Singapura dan Vietnam ikut mendapati suspect virus Corona. Cepat sekali virus ini menyebar dari manusia ke manusia. Hingga hari ini, total ditemukan lebih dari 881 kasus dengan korban jiwa mencapai 25 jiwa.
ADVERTISEMENTS
Diduga kuat virus Corona ini berasal dari kelelawar yang jamak dikonsumsi di Wuhan. Menu sup kelelawar jadi menu yang digemari oleh warga setempat
Belum dijelaskan secara pasti penyebab virus Corona ini. Namun, analisis terbaru para ilmuwan China menunjukkan virus ini ditularkan dari kelelawar ke ular kemudian ke manusia. Menu makanan ekstrem seperti sup kelelawar dilaporkan sebagai hidangan yang populer di Wuhan, lokasi epidemi virus corona.
Tak cuma itu saja, ular juga diduga jadi penyebab penyebaran virus corona. Ular (terutama ular krait dan ular kobra) dianggap menjadi sumber asli penyebaran virus corona. Secara mengejutkan, kode protein pada 2019-nCoV paling mirip dengan kode protein yang ada pada ular. Ular sering memangsa kelelawar. Warga Wuhan juga suka sekali makan hewan liar, seperti katak, ular, kelelawar, bahkan tikus.
ADVERTISEMENTS
Di Pasar Huanan Seafood Market ini terpampang jenis hewan liar dan juga harganya. Bahkan hewan-hewan ini dijual dalam keadaan hidup
Photo from Douban of a menu at #Wuhan Huanan Seafood Market. Don't know when it was taken, but they sell all kinds of wild animals incl. live wolf pups & palm civets. 2nd photo taken after outbreak discovered shows this storefront (3rd left) covering word “野 (wild)” in its name. pic.twitter.com/HiQlzX4XBX
— Muyi Xiao (@muyixiao) January 21, 2020
Pasar Seafood Huanan ini disorot oleh media internasional karena di pasar ikan ini ternyata nggak cuma menjual hasil laut. Di pasar ini dijual pula hewan-hewan liar, tak sedikit yang dalam keadaan hidup. Hewan-hewan seperti ular, katak, kelelawar, bahkan tikus pun diperjualbelikan di sana. Nggak cuma itu, daging lidah buaya, testis banteng, sampai daging kura-kura, musang, serigala, luwak dan berbagai jenis hewan liar lainnya juga ada di pasar tersebut.
Maka dari itu, virus corona yang diketahui berasal dari virus-virus dari hewan liar yang tiba-tiba bertransformasi dan ‘melompat’ ke manusia, diperkirakan banyak ahli bermula dari pasar basah di Wuhan ini.
ADVERTISEMENTS
Banyak orang mungkin bertanya, kenapa orang China suka banget kuliner ekstrem seperti sup kelelawar? Perlu dipahami, kultur tiap negara memang berbeda-beda dan kuliner seperti ini sudah jadi tradisi sejak lama di China
Makan kuliner ekstrem atau hewan liar ini bukan hal yang baru di China melainkan sudah jadi tradisi. Zaman dulu, makan adalah hal yang paling penting untuk mencegah kelaparan. Mereka pun makan hewan-hewan liar ini baik mentah atau matang. Meski zaman sudah makin maju, tradisi ini belum hilang. Bahkan, makan daging ular atau kelelawar dianggap meningkatkan status. Sup kelelawar disebut berkhasiat untuk kesehatan dan dianggap memberikan keberuntungan.
Namun setelah beberapa kali dunia menghadapi wabah virus corona seperti SARS, MERS, dan kini 2019-nCoV yang awalnya bermula pada mutasi virus di hewan-hewan liar, kita jelas perlu ekstra hati-hati ke depannya. Bukan cuma masalah jenis hewan-hewan liar yang berpotensi membawa virus sih, tapi juga kewaspadaan untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan diri serta memahami risiko kesehatan di masa depan.